KABARBURSA.COM - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan penyehatan keuangan dalam lima tahun mendatang. Dalam usaha restrukturisasi ini, implementasi Master Restructuring Agreement (MRA) dan restrukturisasi obligasi dianggap sebagai elemen kunci untuk berhasilnya upaya penyehatan kinerja perusahaan.
Muhammad Hanugroho, Direktur Utama WSKT, menyatakan bahwa restrukturisasi keuangan menjadi langkah krusial bagi Waskita dalam memperkuat basis keuangan perusahaan serta memastikan kelangsungan operasional yang berkesinambungan.
Saat ini, WSKT telah memperoleh prinsip persetujuan dari 21 lembaga perbankan dan persetujuan terhadap tiga seri obligasi tanpa jaminan. Targetnya, restrukturisasi ini diharapkan dapat efektif dilaksanakan pada Semester I tahun 2024. “Kami terus berkomitmen untuk melaksanakan strategi ini dengan fokus yang kuat pada peningkatan kinerja keuangan dan operasional,” kata Hanugroho.
Lebih lanjut, Hanugroho yang akrab disapa Oho menyampaikan, perseroan berkomitmen secara berkelanjutan melakukan langkah-langkah perbaikan melalui transformasi bisnis perusahaan.
Dalam upaya mencapai tujuan strategis ini, perseroan telah memetakan pilar transformasi, antara lain memprioritaskan peningkatan kinerja pendapatan dan margin perusahaan (Business Turnaround), peningkatan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) (Organisasi), memperkuat kerangka Governance, Risk, and Compliance (GRC) serta Risk Maturity Index dan implementasi manajemen dashboard (Digitalisasi).
“Pilar dalam hal digitalisasi, perseroan telah melakukan penguatan tata kelola IT dan inovasi terkait dengan digital construction dan melakukan penguatan monitoring internal dengan menggunakan aplikasi digital,” lanjut Oho.
Selain itu, WSKT fokus untuk kembali kepada bisnis inti perseroan, yakni menjadi kontraktor murni dalam pengerjaan proyek-proyek strategis pada segmentasi jalan dan jembatan, gedung, dan infrastruktur air. Strategi ini mengedepankan pengerjaan proyek-proyek dengan skema pembayaran yang tepat yang bertujuan untuk memastikan penyelesaian proyek tepat waktu.
Adapun per Desember 2023, perseroan tengah mengerjakan pembangunan 99 proyek yang terdiri dari 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk 12 proyek IKN dan 69 Non-PSN. Perseroan optimis di tahun 2024 dapat menyelesaikan 19 proyek PSN termasuk 10 Proyek IKN dan 48 Proyek Non-PSN.
Rombak Jajaran Direksi
WSKT, tutur Oho, perubahan pengurus perseroan merupakan bagian dari upaya memperkuat strategi perusahaan dan mencapai tujuan jangka panjang, yang dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Dengan perubahan tersebut, lanjut pria yang akrab disapa Oho itu menuturkan, perseroan terus berkomitmen untuk memperkuat tata kelola yang baik dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang komprehensif dan berkelanjutan.
Salah satunya, untuk menghindari benturan kepentingan, WSKT menerapkan code of conduct terkait pelarangan pegawai dan pengurus sebagai mitra bisnis didukung dengan whistleblowing system untuk mendeteksi pelanggaran lebih awal. “Selain dari sisi manajerial bisnis, pengelolaan SDM yang baik juga diharapkan dapat membantu transformasi bisnis yang dilakukan perseroan,” kata Oho.
Oho menuturkan, dengan memperkuat pencegahan dan konsisten dalam melakukan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko, perseroan meyakini upaya ini dapat memberikan nilai bagi pemegang saham dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan perseroan, serta menjaga kesinambungan operasi perseroan pada masa yang akan datang.
“Perseroan akan memastikan, seluruh organ bertindak sesuai dengan kode etik serta menjalankan proses bisnis secara profesional dan berintegritas, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh pemegang saham, pemangku kepentingan dan publik dapat kami jaga dengan baik,” ujar Oho.
Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen : Heru Winarko
Komisaris: Dedi Syarif Usman
Komisaris: T. Iskandar
Komisaris Independen: Muhamad Salim
Komisaris Independen: Addin Jauharudin
Komisaris Independen: Muradi
Direksi
Direktur Utama: Muhammad Hanugroho
Direktur Keuangan: Wiwi Suprihatno
Direktur Risk Management, Legal, dan QSHE: Anton Rijanto
Direktur Business Strategic, Portfolio, dan Human Capital: Rudi Purnomo
Direktur Operasi I: Ari Asmoko
Direktur Operasi II: Dhetik Ariyanto
WSKT Merugi Rp939,55 Miliar
WSKT masih merugi sebesar Rp939,55 miliar setidaknya hingga triwulan I 2024. Kerugian Perseroan tersebut membengkak 150,59 persen jika dibandingkan Rp396,60 miliar pada triwulan I 2023.
Melansir laporan keuangan WSKT per Maret 2024 yang disampaikan ke BEI, lonjakan kerugian perseroan disebabkan antara lain oleh pendapatan bersih yang turun 20,27 persen menjadi Rp2,17 triliun pada triwulan I 2023, dari Rp2,73 triliun pada triwulan 2023. Kontributor terbesar pendapatan WSKT dari bisnis jasa konstruksi yakni Rp1,48 triliun, berikut segmen penjualan precast Rp364,7 miliar, dan segmen pendapatan jalan tol Rp248,66 miliar.
Sementara pendapatan properti menyumbang Rp44,19 miliar, segmen penjualan infrastruktur lainnya Rp12,79 miliar, segmen hotel Rp 22,53 miliar, serta segmen sewa gedung dan peralatan sebesar Rp2,87 miliar. Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan WSKT juga turun 20,17 persen jadi Rp1,86 triliun, dari Rp2,32 triliun pada triwulan I 2023. Namun, laba kotor WSKT anjlok 20,88 persen jadi Rp316,78 miliar, dari Rp400,43 miliar pada triwulan I 2023.
Setelah dikurangi beban penjualan, beban umum dan administrasi, beban keuangan dan beban pajak, emiten BUMN konstruksi beraset Rp92,20 triliun per Maret 2024 itu menderita rugi sebelum pajak Rp1,04 triliun pada triwulan I 2024, membengkak 196,86 persen dibanding Rp348,99 miliar pada triwulan I 2023.
Total liabilitas WSKT per Maret 2024 sebesar Rp81,57 triliun, turun 2,87 persen dari Rp83,99 triliun per Desember 2023. Ini terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp21,82 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp59,74 triliun. Adapun jumlah ekuitas Perseroan per Maret 2024 mencapai Rp10,62 triliun.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.