KABARBURSA.COM – PT XLSmart Telekomunikasi Tbk atau XL Smart memastikan bahwa meskipun terjadi transformasi besar pasca-merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk, tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.
Perusahaan berkomitmen untuk menangani dampak terhadap karyawan dengan cara yang manusiawi dan adil, serta tetap menjaga transparansi selama proses integrasi.
Direktur dan Chief People Officer XL Smart, Jeremiah Ratadhi, menjelaskan bahwa karyawan adalah aset terpenting bagi perusahaan, dan segala langkah yang diambil akan mempertimbangkan kesejahteraan mereka.
“Kami sangat sadar bahwa dalam setiap transformasi, ada orang-orang yang terdampak. Namun, kami akan menangani ini dengan sangat hati-hati dan adil, serta menjaga transparansi kepada seluruh karyawan,” ujar Ratadhi di Plataran, Taman Hutan Kota, Jakarta pada Kamis, 17 April 2025 sore.
Selain itu, pelanggan dari ketiga merek yang tergabung dalam XL Smart yakni XL, Axis, dan Smartfren akan tetap mendapatkan layanan yang sama dengan peningkatan pengalaman yang lebih baik, tanpa perubahan yang signifikan pada produk yang mereka nikmati.
Dengan mengedepankan strategi multi-brand, perusahaan memastikan tidak ada perubahan mendasar pada layanan bagi pelanggan prabayar, pascabayar, dan hybrid.
“Pelanggan prabayar, pascabayar, dan hybrid akan tetap memiliki pilihan mereka. Kami tidak akan memaksakan satu jenis produk ke semua pelanggan. Pelanggan akan terus menikmati layanan yang sama seperti biasa, namun yang akan berubah adalah pengalaman mereka, yang akan meningkat seiring dengan transformasi jaringan kami,” ujarnya.
Selain itu, XL Smart juga memastikan akan ada peningkatan pengalaman bagi pelanggan yang datang dari hasil integrasi jaringan dan sistem yang tengah dilakukan oleh perusahaan.
Transformasi jaringan yang tengah direncanakan bertujuan untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik dan lebih siap untuk menyambut era 5G, memberikan pelanggan kualitas layanan yang lebih unggul.
PT XL Axiata Tbk resmi ganti nama menjadi PT XLSmart Telecom Tbk setelah lakukan merger dengan PT Smarfren Telecom Tbk secara resmi pada 16 April 2025 kemarin.
Namun, secara seremonial ia baru resmi berganti nama pada Kamis, 17 April 2025 sore.
Pantauan Kabarbursa.com, ia masih tercatat di pasar modal menggunakan kode saham EXCL dengan nama perusahaan XL Axiata Tbk, saat ditanya, manajemen menjelaskan nama kode emiten tetap sama. Namun untuk pergantian nama perusahaan masih dalam proses dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kalau syarat-syarat berkas ganti namanya sudah selesai. Jadi untuk itu (nama perusahaan) masih dalam proses," kata manajemen XL Smart saat ditemui di Plataran, Taman Hutan Kota, Jakarta pada Kamis, 17 April 2025.
Sementara untuk saham Smartfren, yang dulu sempat tercatat dengan kode emiten FREN kini sudah tidak ada lagi. Manajemen kembali menegaskan mereka sudah dilebur menjadi satu emiten dengan kode saham EXCL.
Mengusung basis pelanggan lebih dari 94,5 juta pengguna dan proyeksi pendapatan proforma sebesar Rp45,8 triliun, XLSMART kini menguasai pangsa pasar sekitar 25 persen, menjadikannya salah satu pemain dominan di industri.
Langkah merger yang diselesaikan pada 16 April 2025 ini menciptakan entitas gabungan dengan basis pelanggan terbesar kedua di Indonesia, memperkuat posisi XL Smart dalam kompetisi industri seluler nasional yang semakin kompetitif.
Prospek Menarik Saham EXCL
Saham EXCL diperkirakan akan mengalami konsolidasi dalam waktu dekat.
Konsolidasi, dalam analisis pasar saham, berarti harga saham sedang bergerak dalam kisaran yang relatif stabil, tidak naik atau turun secara signifikan, setelah pergerakan harga kuat, baik naik atau turun. Pasar membutuhkan waktu untuk "menyusun kembali" sebelum melanjutkan pergerakan harga yang lebih jelas.
Menurut CEO Mikirduit.com, Surya Rianto, saham EXCL masih lebih murah dibandingkan dengan harga saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indosat Tbk (ISAT) jika dilihat secara Price to Book Value (PBV) dengan asumsi sekitar 1,08 kali, dari rata-rata TLKM dan ISAT sekitar 1,5 kali.
"Namun, secara PE (Price to Earnings) sahamnya bakal naik signifikan jadi 116 kali (PE annualized) yang disebabkan laba bersih tergerus karena posisi rugi FREN," ujar dia kepada Kabarbursa.com, Kamis, 27 Maret 2025.
Secara singkat, jelas Surya, ini artinya saham EXCL mungkin tidak menunjukkan banyak perubahan yang berarti dalam jangka pendek, dan pergerakannya akan cenderung berada dalam rentang harga tertentu sebelum dapat memulai tren baru, baik naik maupun turun. Namun, ada harapan bahwa setelah merger selesai pada 2025, perusahaan akan menjadi lebih efisien dan kinerja keuangannya akan berkembang pesat, yang bisa membuat sahamnya lebih menarik pada 2026.
"Misalnya ternyata bisa lebih efisien signifikan sehingga growth kinerja di 2026, setahun tahun pasca-merger bisa lebih menarik" jelasnya. (
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.