KABARBURSA.COM - Menyambut Hari Jamu Nasional yang diperingati pada tanggal 27 Mei, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali menggelar acara Peringatan Hari Jamu Nasional yang mengangkat tema ‘Jamu Masa Depan’, dengan mengundang 100 orang, terdiri dari angkringan dan penjual jamu, ke Pabrik Sido Muncul di kawasan Ungaran Semarang, pada Selasa, 3 Juni 2025.
Para angkringan dan penjual jamu yang berasal dari Semarang dan Jogja diajak berkeliling pabrik Sido Muncul untuk melihat proses produksi produk-produk Sido Muncul yang telah menggunakan teknologi modern.
Setelah berkeliling melihat proses produksi, dilanjutkan dengan minum jamu bersama di kawasan Agrowisata Sido Muncul bersama Kepala Balai Besar POM Semarang Lintang Purba Jaya S.Farm, Apt., M.Si, Direktur Eksekutif GP Jamu Jawa Tengah Stefanus Handoyo Saputro, dan Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat. Setelah minum jamu bersama, para angkringan dan penjual jamu ini akan diberikan penyuluhan dan edukasi mengenai cara memproduksi jamu yang aman dan bebas dari bahan kimia dari Kepala Balai Besar POM Semarang.
“Adanya peringatan Hari Jamu Nasional menandakan bahwa budaya minum jamu telah menjadi gaya hidup sehat karena masyarakat tahu akan khasiat dan manfaatnya bagi kesehatan. Budaya ini akan menjadi tradisi, yang akan kami lestarikan selalu, apalagi UNESCO resmi memasukkan Budaya Sehat Jamu (Jamu Wellness Culture) sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada akhir tahun 2023,” ujar Irwan Hidayat.
Pada kesempatan yang sama, Irwan mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang telah menetapkan hari kebangkitan jamu di Indonesia pada tanggal 27 Mei 2008. Irwan mengatakan para penjual dan penikmat jamu merupakan sosok penting karena telah menjadi ujung tombak dalam memperkenalkan jamu, hingga sampai hari ini terus mempopulerkan jamu ke berbagai kalangan.
Melalui produknya, Irwan berharap dapat mengajak generasi muda pecinta jamu untuk ikut melestarikan tradisi minum jamu dan mengangkat kembali eksistensi jamu di Indonesia. Sido Muncul sebagai industri Jamu, ingin tetap memelihara tradisi namun juga tetap berinovasi dengan menyediakan produk-produk Jamu yang berkualitas dengan teknologi modern, sehingga dapat mengikuti zaman dan dapat dinikmati setiap generasi.
“Kami mengajak para angkringan dan penjual jamu untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memperkenalkan jamu kepada masyarakat termasuk para generasi muda. Seperti halnya, Sido Muncul yang berkomitmen untuk terus mengembangkan jamu yang dikemas dalam bentuk modern agar lebih praktis untuk dikonsumsi, sehingga dapat menarik minat generasi muda untuk ikut melestarikan tradisi minum jamu, serta menjadi alternatif bagi masyarakat yang kurang menyukai aroma jamu yang terkesan pahit,” tambah Irwan.
Sido Muncul terus berinovasi dalam memperluas jangkauan produknya dengan mendekatkan diri kepada masyarakat, salah satunya melalui kolaborasi dengan komunitas angkringan. Upaya ini dilakukan untuk menghadirkan jamu sebagai menu andalan yang mudah dijangkau dan dinikmati oleh masyarakat luas dalam suasana santai dan akrab khas angkringan. Melalui kemitraan ini, Sido Muncul berharap dapat memperkuat citra jamu sebagai minuman sehat yang relevan dengan gaya hidup masa kini sekaligus melestarikan warisan budaya Indonesia.
Sido Muncul sendiri telah memiliki varian produk Sido Muncul Natural yang dikemas secara modern dalam bentuk Soft Capsule, yang sebelumnya diproduksi dalam bentuk serbuk dan cair, seperti produk Tolak Angin yang awalnya dalam bentuk serbuk, kemudian dikemas dalam bentuk sachet (cair) kemudian dikembangkan kembali dalam bentuk Soft Capsule. Ada juga varian jamu siap minum (Ready to Drink) yang dikemas dalam botol seperti Jamu Lifestyle.
Jamu telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Tradisi minum jamu di Nusantara diyakini telah ada sejak abad ke-8, dibuktikan dengan relief di Candi Borobudur dan beberapa manuskrip kuno seperti Kakawin Ramayana dan Serat Chentini.
Berkat manfaatnya yang baik untuk kesehatan, makna yang tersimpan, dan upaya bangsa Indonesia dalam melestarikan jamu, UNESCO resmi memasukkan Budaya Sehat Jamu (Jamu Wellness Culture) sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada akhir tahun 2023. Jamu menjadi WBTb Indonesia ke-13 yang berhasil dienkripsi ke dalam daftar WBTb UNESCO.(*)