Logo
>

OJK Dorong Sinergi Perbankan Syariah untuk Perkuat Ekonomi Daerah

Ditulis oleh Pramirvan Datu
OJK Dorong Sinergi Perbankan Syariah untuk Perkuat Ekonomi Daerah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa OJK terus mendorong pengembangan industri perbankan syariah guna memperkuat pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah.

    Menurut Dian, kolaborasi strategis antara OJK, pemerintah daerah, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), serta industri perbankan syariah diharapkan menjadi fondasi kokoh bagi pertumbuhan sektor ini. “Kemitraan ini penting dalam mendukung program ekonomi dan prioritas pembangunan daerah,” ujarnya seperti dikutip di Jakarta, Jumat 25 Oktober 2024.

    Dian mengungkapkan bahwa perbankan syariah telah menunjukkan kinerja solid dan resilien, meski menghadapi berbagai tekanan ekonomi, termasuk krisis global dan pandemi Covid-19. Hingga Agustus 2024, pangsa pasar perbankan syariah tumbuh menjadi 7,33 persen, dengan aset yang naik sebesar 10,37 persen, atau mencapai Rp902,39 triliun.

    Untuk mendorong pengembangan sektor ini, OJK telah meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia (RP3SI) 2023-2027. Roadmap ini menekankan pentingnya sinergi dalam ekosistem ekonomi syariah. “Ekspansi layanan perbankan syariah di seluruh transaksi keuangan syariah merupakan langkah kunci dalam pengembangan lebih lanjut,” tambahnya.

    Tak hanya itu, pada 14 Oktober 2024, OJK juga meluncurkan Roadmap Penguatan Bank Pembangunan Daerah (BPD) 2024-2027, yang bertujuan untuk memperkuat sinergi antara BPD dan program-program pemerintah daerah. Dian menambahkan, roadmap ini akan memfasilitasi pembangunan yang lebih terarah, dengan memperkuat keterlibatan BPD dalam mendukung agenda daerah.

    Dian berharap sinergi dalam ekosistem keuangan syariah akan membuka peluang pembiayaan baru, sekaligus memperluas akses keuangan. Sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, dan infrastruktur dinilai akan diuntungkan melalui pembiayaan syariah yang semakin solid.

    Lebih jauh, Dian menekankan bahwa pengembangan ekosistem ini akan mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan, memperkuat aktivitas perbankan syariah, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan nasional yang berkelanjutan.

    Workshop ini juga dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Zulkifli, serta Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sholahudin Al Aiyub. Turut hadir Pj. Bupati Kabupaten Lombok Timur Muhammad Juaini Taofik, Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo, serta sejumlah perwakilan dari pemerintah daerah dan KDEKS.

    OJK melalui pertemuan tahunan ini berharap semakin memperkuat fokus pada pengembangan perbankan syariah, khususnya dalam meningkatkan perannya di ekosistem ekonomi syariah sebagai pijakan utama untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Dian menggarisbawahi bahwa perbankan syariah harus menjadi industri yang sehat, efisien, berintegritas, dan kompetitif. "Dengan demikian, sektor ini dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional serta kesejahteraan masyarakat," tegasnya.

    Pertumbuhan Industri Keuangan

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia. Salah satu fokus utama OJK adalah meningkatkan daya saing sektor keuangan syariah melalui berbagai regulasi dan inisiatif program yang telah diterapkan dan yang akan datang.

    OJK menunjukkan komitmennya untuk memperkuat industri ini dengan harapan dapat berkontribusi pada perekonomian nasional.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menekankan pentingnya edukasi keuangan syariah yang luas kepada masyarakat.

    Dia mengungkapkan bahwa untuk mendukung pertumbuhan industri keuangan syariah, diperlukan program edukasi yang masif, sehingga masyarakat tidak hanya mengenal tetapi juga memahami produk dan layanan keuangan syariah dengan lebih baik.

    “Penting bagi kita untuk melakukan edukasi yang menyeluruh dan memperluas inklusi keuangan syariah. Hal ini bertujuan untuk mencapai kesejahteraan finansial dan memasyarakatkan ekonomi serta keuangan syariah,” ujar Friderica saat menghadiri Pertemuan Tahunan Dewan Pengawas Syariah 2024 di Jakarta, akhir pekan kemarin.

    Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat tercipta kesadaran dan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai keuangan syariah di masyarakat.

    Untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, OJK telah membentuk kelompok kerja yang dikenal sebagai Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah (LIKS). Kelompok ini bertugas merancang program-program pengembangan yang berfokus pada edukasi keuangan syariah.

    “Kami akan terus merumuskan program untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, sehingga masyarakat semakin teredukasi dan terlibat dalam industri ini,” kata Friderica.

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengatakan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah yang telah berjalan sejauh ini merupakan aset sosial yang sangat berharga bagi Indonesia. Menurut dua, hal ini dapat menjadi modal dalam mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan berprospek.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.