KABARBURSA.COM - Founder dan CEO Kabarbursa.com, Upi Asmaradhana, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam mencapai transisi energi yang berkelanjutan (sustainability) dan target nol emisi (net zero emission).
Menurutnya, peralihan dari energi fosil menuju energi baru terbarukan (EBT) bukan hanya sekadar pilihan tetapi merupakan kebutuhan mendesak untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“Media saat ini dituntut untuk berkontribusi dalam sektor ekonomi hijau di Indonesia. Saya berharap forum ini dapat menjadi forum yang berkelanjutan,” ujar Upi Asmaradhana dalam sambutan pembuka KabarBursa Economic Insight (KEI) 2025, dengan tema “Greenomic Indonesia: Challenges in Banking, Energy Transition, and Net Zero Emissions", di Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Februari 2025.
Menurut Upi Asmaradhana, KEI 2025 diharapkan dapat membicarakan berbagai peluang dan tantangan dalam membangun ekonomi hijau di Indonesia. Ini juga sejalan dengan cara semua pemangku kepentingan (stakeholder) dapat bertransformasi mendukung target itu.
“Saya berharap kegiatan hari ini benar-benar akan memberi semacam pemahaman yang menyeluruh bagaimana kita sebagai bangsa ikut berkontribusi ke dalam menciptakan target keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia,” paparnya.
Ia menyampaikan harapan dari acara hari ini untuk bisa melahirkan apa yang kita sebut sebagai kolaborasi membangun negeri.
“Dan kami berharap semua pihak dapat berkontribusi dalam membangun negeri ini,” tutup Upi Asmaradhana dalam opening remarks KEI 2025.
Panel Diskusi I: Embracing Sustainable Mining Practices
Diskusi pada panel ini merupakan bagian dari KEI 2025 yang mengangkat tema besar “Greenomic Indonesia: Challenges in Banking, Energy Transition, and Net Zero Emissions”. Panel ini menghadirkan tiga pembicara utama, yakni Ketua Bidang Hubungan Industri Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), Ardhi Ishak Koesen; Direktur Teknik dan Lingkungan pada Direktorat Jenderal Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM, Hendra Gunawan; dan Wakil Ketua Komisi Energi atau Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto. Mereka membahas berbagai strategi untuk mengadaptasi praktik pertambangan yang lebih ramah lingkungan.
Secara garis besar, diskusi ini menyoroti bagaimana industri pertambangan dapat bertransisi menuju keberlanjutan melalui penerapan energi terbarukan, efisiensi produksi, dan upaya pengurangan limbah. Selain itu, tantangan kebijakan dan insentif pemerintah dalam mendukung investasi hijau di sektor ini turut menjadi fokus pembahasan.
Tentang KEI 2025
KabarBursa Economic Insight (KEI) 2025 merupakan forum diskusi tahunan yang mempertemukan pemangku kepentingan di sektor energi, keuangan, dan industri dalam membahas tantangan serta peluang menuju ekonomi hijau. Tahun ini, KEI mengusung tema besar Greenomic Indonesia: Challenges in Banking, Energy Transition, and Net Zero Emissions, yang bertujuan untuk menggali solusi konkret dalam mewujudkan transformasi keberlanjutan energi di Indonesia.
Acara ini mengundang sejumlah tokoh penting, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Selain itu, berbagai akademisi, pelaku industri, dan analis pasar modal, dan perwakilan dari sektor keuangan juga turut berpartisipasi dalam forum ini.
Dalam agenda KEI 2025, terdapat tiga panel diskusi utama yang membahas sektor pertambangan, kendaraan ramah lingkungan, dan strategi keuangan hijau. Setiap sesi diharapkan dapat menghasilkan wawasan baru serta rekomendasi kebijakan yang dapat membantu mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon di Indonesia. (*)