KABARBURSA.COM – Menjelang siang, Sayuk Wibawati tampak sibuk memindahkan kotak berisi kue kering ke dalam kardus besar di toko sekaligus rumah produksinya.
Perempuan asal Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu tengah menyiapkan produk andalannya, Nutsafir, untuk dibawa ke ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang berlangsung pada 3 hingga 5 Oktober 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.
Nutsafir menjadi salah satu dari 10 UMKM binaan Pertamina yang akan memamerkan produk di booth UMKM. Produk berbasis biji-bijian lokal ini diharapkan menarik minat pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara yang hadir di Mandalika.
Sayuk mengisahkan, usaha kue kering di toko miliknya yang berada di Jalan Angsoka, Kota Mataram, telah mengalami peningkatan produksi signifikan.
Berdiri pada 2012, Nutsafir yang semula aktif memproduksi dua kilogram kue per hari, kini jauh berkembang dengan kapasitas produksi mencapai 50 kilogram kue setiap hari. Toko tersebut juga telah mempekerjakan 16 orang karyawan.
“Awalnya kami hanya memproduksi satu varian cookies kacang hijau, sehari pun hanya sekitar 2 kg. Sekarang minimal bisa 50 kg per hari,” ujar Sayuk lewat keterangan resmi, Kamis 2 Oktober 2025.
Perjalanan bisnisnya semakin melesat sejak menjadi mitra binaan Pertamina pada 2021. Melalui ajang Pertamina UMK Academy, Nutsafir berhasil meraih juara dua dan memperoleh banyak pembekalan, mulai dari strategi digital marketing, manajemen bisnis, hingga promosi melalui berbagai pameran nasional maupun internasional.
Sukses Ekspor ke Australia dan Selandia Baru
Kini, cita rasa khas Nutsafir tak hanya dikenal sebagai oleh-oleh Lombok, tetapi juga sudah tiga kali dikirim ke Adelaide, Australia, serta masuk ke pasar Selandia Baru.
“Banyak sekali manfaatnya. Selain pelatihan, kami difasilitasi untuk ikut pameran, termasuk Trade Expo Indonesia hingga Pertamina Grand Prix of Indonesia. Dampaknya besar, omzet meningkat, pasar semakin luas, dan kami bisa membuka lebih banyak lapangan kerja,” tambah Sayuk.
Dengan dukungan Pertamina, Sayuk berharap produk lokal NTB dapat semakin dikenal luas hingga kancah global.
“Kami ingin produk lokal NTB benar-benar bisa go global. Pertamina sudah memberi kami kesempatan luar biasa untuk tumbuh, kami berharap pendampingan ini terus berlanjut agar kami bisa semakin besar,” pungkasnya.
Pertamina Angkat UMKM Lewat Event Internasional

Selain Nutsafir, Pertamina membawa sembilan UMKM lain yang bergerak di sektor makanan-minuman, kerajinan, perhiasan khas Lombok, hingga fesyen lokal. Semua produk tersebut dipamerkan di booth UMKM Pertamina dengan konsep “Youthpreneur: Craft, Culture, Future” yang menggabungkan display produk, business matching, hingga interaksi digital dengan pengunjung.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa dukungan Pertamina di ajang internasional bukan semata mendukung olahraga, tetapi juga menjadi strategi untuk mengangkat UMKM lokal.
“UMKM mendapat peluang untuk memasarkan produknya pada pengunjung yang hadir di Mandalika, sekaligus memperluas pasar ke wisatawan mancanegara. Kami berharap, ajang internasional ini bisa memacu perekonomian daerah dan multiplier effect lainnya terutama pada sektor pariwisata, UMKM, dan ekonomi,” jelas Fadjar.
Sejalan dengan Komitmen ESG dan SDGs
Dukungan pada UMKM juga menjadi bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung target net zero emission 2060 dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis. Upaya ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang memberi dampak nyata pada masyarakat.
Dengan langkah nyata ini, Pertamina tak hanya menjadi motor transisi energi nasional, tetapi juga penggerak tumbuhnya UMKM lokal menuju pasar global.
Pertamina Perkuat Layanan Energi, Rekrut Ribuan Talenta Baru
Pertamina (Persero) terus mengukuhkan perannya sebagai garda depan penyediaan energi nasional. Lebih dari 40 ribu Perwira (sebutan bagi pekerja Pertamina) kini tersebar dari Sabang sampai Merauke hingga ke luar negeri.
Para Perwira Pertamina bertugas memastikan kebutuhan energi di Indonesia selalu terpenuhi.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, kehadiran operasional Pertamina di seluruh penjuru Nusantara membuat kebutuhan tenaga kerja tak bisa dihindari.
Untuk itu, Pertamina secara konsisten membuka rekrutmen putra-putri terbaik daerah demi menjaga produktivitas dan keandalan operasional.
“Kami menyadari, energi merupakan kebutuhan dasar dan hajat hidup orang banyak. Pertamina mempersiapkan Perwira, tak hanya sigap menghadapi tantangan energi, tetapi juga melayani pelanggan dengan lebih baik,” ujarnya lewat keterangan resmi, Sabtu 27 September 2025.
Layanan Energi 24 Jam
Pertamina berkomitmen memberikan layanan energi tanpa henti, 24 jam sehari. Mulai dari sektor hulu, pengolahan, distribusi, hingga garda depan penjualan, seluruh Perwira memahami pentingnya pelayanan optimal bagi masyarakat.
Salah satu inovasi layanan dapat ditemui di SPBU Signature yang berlokasi di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan. Konsumen kini bisa merasakan pengalaman baru saat mengisi bahan bakar, mulai dari fasilitas ibadah yang lengkap, toilet bersih, hingga layanan tambahan seperti paket semir ban gratis dari operator SPBU.
Tak berhenti di situ, Pertamina juga memperluas jaringan gas rumah tangga, memudahkan masyarakat dalam mengakses energi yang lebih efisien.
Pertamina aktif berinovasi di sektor energi transisi. Produk ramah lingkungan seperti Biosolar, Pertamax Green, hingga Sustainable Aviation Fuel (SAF) menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah menuju net zero emission 2060 serta penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis Pertamina.
Rekrutmen Ribuan Talenta Muda
Pertamina terus membuka peluang kerja bagi generasi muda. Sepanjang 2024, tercatat 1.603 talenta baru bergabung. Mereka tak hanya direkrut, tapi juga dibekali keterampilan agar produktivitas terus meningkat.
“Beberapa tahun terakhir, Pertamina terus melakukan rekrutmen pekerja baru. Hal ini untuk menjaga produktivitas, kaderisasi, sekaligus menghadirkan talenta-talenta yang mendukung peningkatan layanan Pertamina,” tambah Fadjar.
Dedikasi para Perwira terlihat nyata lewat kisah Ferdy Saputra, yang kini bertugas di Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VII Kasim, Papua. Hampir dua tahun ia meninggalkan keluarga di Jakarta demi memastikan pasokan energi di Papua Barat Daya tetap terjaga.
“Perwira Kasim punya tanggung jawab besar, bukan hanya menjaga operasional kilang, tapi juga membangun stabilitas sosial dengan masyarakat. Saya bangga bisa berkontribusi bagi ekonomi Papua sekaligus kebutuhan energi nasional,” ungkap Ferdy.
Lewat berbagai langkah, mulai dari penguatan layanan, rekrutmen talenta muda, hingga inovasi energi ramah lingkungan, Pertamina menegaskan posisinya sebagai tulang punggung energi nasional sekaligus motor transisi energi menuju masa depan berkelanjutan. (Info-bks/*)