Logo
>

Sukses Besar, UMKM Binaan Pertamina Raup Rp1,2 Miliar di Inacraft 2025

Puluhan UMKM binaan Pertamina di Inacraft 2025 catat transaksi Rp1,2 miliar di hari pertama, bawa produk lokal dari kriya, fesyen, hingga kuliner.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Sukses Besar, UMKM Binaan Pertamina Raup Rp1,2 Miliar di Inacraft 2025
Sebanyak 32 UMKM binaan Pertamina di Inacraft 2025 catat transaksi Rp1,2 miliar di hari pertama. Foto: dok. Pertamina

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Sebanyak 32 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) sukses mencuri perhatian di ajang Inacraft October 2025.

    Pada hari pertama pameran tersebut, total transaksi yang dibukukan langsung menembus Rp1,2 miliar. Hal ini menegaskan capaian positif atas daya saing produk lokal di pasar nasional hingga internasional.

    Diketahui, gelaran Inacraft October 2025 diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 1 hingga 5 Oktober 2025. Ajang ini tak hanya menjadi festival kerajinan terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga arena penjajakan bisnis untuk memperluas pasar ekspor produk kriya, fesyen, hingga kuliner UMKM Indonesia.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyatakan, pencapaian ini tak lepas dari persiapan matang. Sebelum pameran, Pertamina telah menggelar proses kurasi, coaching clinic branding, packaging, storytelling, hingga desain booth yang menarik.

    Semua tahapan tersebut dilakukan agar para pelaku UMKM lebih siap menghadapi para konsumen di Inacraft October 2025.

    “Capaian transaksi hari pertama ini menggambarkan kegigihan UMKM dalam mempersiapkan produknya untuk Inacraft. Sehingga bisa langsung membukukan penjualan yang baik pada hari pertama pameran,” ungkap Fadjar kewat keterangan resmi, Kamis 2 Oktober 2025.

    Menilik salah satu UMKM binaan Pertamina, Kainnesia milik Nur Salam asal Umbulharjo, Yogyakarta mendulang sukses di ajang tersebut. Pada hari pembukaan, Kainnesia sudah meraih pesanan seragam dan souvenir senilai lebih dari Rp300 juta dari perusahaan pelayaran serta sejumlah kementerian.

    Tak kalah gemilang, Smart Batik (CV. Smart Batik Indonesia) milik Miftahudin Nur Insan membukukan transaksi lebih dari Rp125 juta. Produk andalan mereka adalah Batik Sawit ramah lingkungan.

    Batik Sawit bahkan sudah dikenakan Presiden RI Prabowo Subianto, para menteri, hingga artis nasional.

    Miftahudin menyebut, Inacraft 2025 menjadi panggung bagi UMKM seperti Smart Batik untuk mengembangkan bisnisnya secara nasional maupun pasar mancanegara.

    “Kesempatan tampil di Inacraft bersama Pertamina memberikan dampak besar bagi Smart Batik. Tidak hanya dari sisi transaksi penjualan, tetapi juga membuka banyak peluang jaringan baru dengan buyer, baik domestik maupun internasional. Kami optimistis, produk Batik Sawit bisa menjadi ikon baru batik ramah lingkungan Indonesia,” jelasnya.

    Konsep Booth Pertamina di Inacraft

    Dalam pameran ini, Pertamina menghadirkan booth dengan konsep “Youthpreneur: Craft, Culture, Future”, lengkap dengan display produk, penjualan, business matching, hingga aktivasi digital seperti lucky dip dan mobcast untuk menarik minat pengunjung.

    Sebanyak 18 UMKM sektor wastra, kriya, fesyen, dan aksesori tampil di Lobby Hall A, 6 UMKM makanan dan minuman di Talam Hall B, serta 7 UMKM co-branding yang mandiri menyewa booth di area pameran.

    Dari Batik Sawit hingga Kainnesia, UMKM binaan Pertamina cetak rekor di ajang Inacraft October 2025. Foto: dok. Pertamina 

     

    Fadjar menegaskan, dukungan terhadap UMKM merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang konsisten dijalankan. Dukungan ini sekaligus mendukung visi Asta Cita poin ketiga, yakni mendorong kewirausahaan, lapangan kerja berkualitas, dan pengembangan industri kreatif.

    Pasca Inacraft, Pertamina berkomitmen melakukan evaluasi transaksi, memperluas jejaring bisnis, mendorong pemasaran, hingga membuka peluang ekspor agar bisnis UMKM binaan berkelanjutan.

    Lebih dari itu, langkah ini sejalan dengan komitmen Pertamina sebagai perusahaan energi yang tengah bertransformasi menuju net zero emission 2060, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.

    Pertamina Dorong Pertanian Bali Maju Lewat Teknologi

    Pertamina melalui Subholding Pertamina Patra Niaga terus memperluas dukungan transisi energi hingga ke sektor pertanian.

    Di Denpasar Utara, Bali, Pertamina menghadirkan inovasi energi terbarukan lewat program Desa Energi Berdikari (DEB) Uma Palak Lestari yang membantu petani menghadapi tantangan alih fungsi lahan dan krisis air.

    Inovasi terbaru yang diterapkan adalah Sistem Suplai Energi Manajemen Irigasi Uma Palak (SIUMA). Sistem ini memanfaatkan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi dengan grup WhatsApp petani, sehingga keputusan irigasi bisa diambil secara real-time. Energi listriknya bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan mikrohidro.

    Tak hanya irigasi, Pertamina juga menyalurkan dukungan lain berupa alat penggiling gabah bertenaga surya, tambahan kapasitas PLTS 6,6 kWp (Kilowatt peak), serta baterai 20 kWh (Kilowatt-hour). Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Komisaris Utama Pertamina, Todotua Pasaribu.

    “Dengan adanya pertanian berkelanjutan yang memanfaatkan energi ramah lingkungan dan teknologi tepat guna, saya melihat program ini mendorong hilirisasi hasil pertanian. Tidak hanya tanam, tapi juga olah, kemas, dan jual, sehingga produk petani bernilai lebih tinggi,” ujarnya lewat keterangan resmi, Senin 29 September 2025.

    Manfaat Nyata Bagi Petani dan Ekonomi Desa

    Program Uma Palak Lestari telah memberi dampak langsung pada 408 warga, termasuk 24 petani perempuan. Menurut Fadjar Djoko Santoso, DEB Uma Palak Lestari merupakan bagian dari 176 DEB di seluruh Indonesia, di mana 106 di antaranya fokus pada ketahanan pangan.

    “Program Uma Palak Lestari dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, mulai dari penyediaan energi terbarukan, penerapan teknologi, pelatihan pertanian organik, hingga peningkatan pendapatan melalui ekowisata,” jelas Fadjar.

    Dampaknya dirasakan langsung di tingkat desa. I Gede Sudi Arcana, Lurah Peguyangan, menyebut inovasi ini berhasil menekan biaya operasional hingga Rp700 ribu per bulan. Lebih dari itu, produksi padi organik naik 2,3 kali lipat, dari 5,1 ton per ha (hektar) menjadi 7,5 ton per ha.

    “Kini lima hektar sawah padi organik dikelola berkelanjutan dengan omzet Rp476 juta per tahun,” ungkap Arcana.

    Dengan tambahan kapasitas PLTS dan peralatan bertenaga surya, pendapatan petani diproyeksikan naik 20 persen menjadi Rp574 juta per tahun. Hal ini menjadikan Uma Palak Lestari semakin dekat dengan kemandirian energi sekaligus kemandirian ekonomi.

    Pertamina dan Komitmen Transisi Energi

    Program DEB menjadi bukti konsistensi Pertamina dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 2 (Tanpa Kelaparan), Tujuan 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

    Pertamina juga menegaskan perannya sebagai pemimpin transisi energi nasional dengan target net zero emission 2060, melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.

    Melalui sentuhan teknologi energi bersih, Pertamina tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka jalan baru bagi pertanian Bali menuju kemandirian energi dan ekonomi berkelanjutan. (Info-bks/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.