Logo
>

Pecah Rekor Harga Tertinggi, ini Proyeksi Emas 27 Agustus 2024

Ditulis oleh KabarBursa.com
Pecah Rekor Harga Tertinggi, ini Proyeksi Emas 27 Agustus 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas kembali mencatatkan kenaikan signifikan pada hari Senin 26 Agustus 2024, dipicu oleh pernyataan dovish dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Pernyataan tersebut meningkatkan ekspektasi pasar akan adanya pemangkasan suku bunga acuan pada bulan September mendatang.

    Berdasarkan data dari Trading Economics, harga emas tercatat berada di level USD 2.522 per ons troi pada pukul 18.40 WIB. Dalam waktu satu hari, harga emas mengalami kenaikan sebesar 0,52 persen, sementara dalam sepekan, harganya meningkat 0,53 persen.

    Darren Al Taqy Megantoro dari Research and Development ICDX menjelaskan bahwa rilis data ekonomi AS akhir pekan lalu telah mengurangi minat pasar terhadap dolar AS.

    Data terbaru menunjukkan angka klaim pengangguran AS meningkat dari 227.000 pada minggu sebelumnya menjadi 232.000 pada minggu ini. Menurut Powell, ini adalah waktu yang tepat untuk menyesuaikan kebijakan ekonomi karena berkurangnya risiko inflasi dan meningkatnya risiko pengangguran di AS.

    "Data ini menunjukkan adanya penurunan pada kondisi pasar tenaga kerja serta potensi perlambatan ekonomi. Hal ini memaksa The Fed untuk mengambil sikap dovish, dengan kemungkinan penurunan suku bunga yang dapat melemahkan nilai dolar AS," jelas Darren dalam risetnya pada Senin 26 Agustus 2024.

    Selain dampak dari pernyataan Powell, harga emas juga mendapat dukungan dari ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.

    Lukman Leong, pengamat komoditas dan mata uang, menambahkan bahwa berita mengenai pembukaan kembali kuota impor emas oleh China pada 16 Agustus 2024 turut menjadi pendorong kuat bagi kenaikan harga emas.

    Lukman memproyeksikan bahwa tren penguatan harga emas akan berlanjut hingga akhir tahun. Ia memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September dan 75 basis poin pada November hingga Desember 2024.

    Dengan proyeksi ini, Lukman memperkirakan harga emas akan mencapai level USD 2.700 pada akhir tahun dan kemungkinan akan menembus USD 3.000 pada tahun depan.

    Ia menyarankan agar investor mempertimbangkan untuk membeli emas pada harga saat ini dan memantau peluang untuk membeli kembali jika harga mengalami koreksi ke level USD 2.480 dan USD 2.430. “Investor tidak bisa hanya bergantung pada koreksi yang belum tentu terjadi,” tambah Lukman, dikutip Selasa 27 Agustus 2024.

    Sutopo Widodo, Presiden Komisaris HFX International Berjangka, menambahkan bahwa permintaan terhadap logam mulia sebagai safe haven tetap tinggi di tengah kekhawatiran mengenai potensi serangan Iran terhadap Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin militan Hamas di Teheran.

    “Pemulihan harga XAU/USD di sesi Eropa sangat mengesankan, dengan emas mencapai puncaknya di atas level USD 2.500. Komentar dovish dari Jerome Powell semakin memperkuat posisi emas,” ujar Sutopo.

    Risiko geopolitik di Timur Tengah dan data ekonomi makro AS yang lemah, dikombinasikan dengan prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang kemungkinan akan terjadi hingga tiga kali mulai September 2024, telah menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga logam kuning tahun ini.

    Sutopo memprediksi bahwa pergerakan harga emas akan terus berlanjut, terutama setelah melampaui all time high di USD 2.531,76. Resistance terdekat saat ini adalah USD 2.518,37, dengan target selanjutnya di USD 2.531,76.

    Beberapa lembaga global telah mengeluarkan ramalan terbaru untuk harga emas, baik untuk tahun 2024 maupun 2025. Prediksi terbaru ini, yang umumnya dirilis pada bulan Juni, memperbarui proyeksi yang sebelumnya diumumkan pada Maret dan April. Sebagian besar lembaga tersebut telah menaikkan estimasi mereka untuk harga emas menjelang akhir tahun 2024.

    Faktor-faktor utama yang diperkirakan akan memengaruhi harga emas hingga akhir tahun ini mencakup pemangkasan suku bunga oleh The Fed, pembelian besar-besaran oleh bank-bank sentral, serta ketegangan geopolitik yang meningkat, terutama terkait hubungan antara Amerika Serikat dan China. Secara rata-rata, harga emas diprediksi akan berkisar antara USD 2.000 hingga USD 2.399 pada akhir tahun ini.

    Beberapa lembaga telah meningkatkan proyeksi harga emas untuk tahun 2024. ANZ Research, misalnya, merevisi prediksinya dari sebelumnya USD 2.243 menjadi USD 2.301 per ons.

    Sementara itu, ING juga mengubah estimasinya dari USD 2.200 menjadi USD 2.300 untuk kuartal II dan III, dan USD 2.350 untuk kuartal IV.

    Trading Economics memberikan prediksi yang lebih tinggi, menaikkan perkiraan harga emas rata-rata tahunan 2024 dari USD 2.341 menjadi USD 2.350 pada kuartal II, USD 2.375 pada kuartal III, dan USD 2.399 pada kuartal IV. Kalkulasi lain menunjukkan estimasi harga emas dengan level rendah di USD 1.600, moderat di USD 2.382, hingga level ambisius yang mencapai USD 5.000 pada tahun ini.

    Untuk tahun 2025, ramalan harga emas menunjukkan kenaikan yang signifikan, diperkirakan akan berada di kisaran USD 2.300 hingga USD 3.000.

    Faktor-faktor utama yang mempengaruhi pasar emas meliputi tingginya permintaan emas fisik dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah serta Eropa. ANZ Research merevisi proyeksi harga emas untuk 2025 dari USD 2.493 dalam laporan April menjadi USD 2.593 dalam pembaruan Juni 2024. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi