KABARBURSA.COM – Enam penyandang disabilitas binaan Pertamina tampil di panggung dunia, membawakan kebudayaan Indonesia di World Expo 2025 Osaka, Jepang, pada 2–6 Juli 2025. Mereka datang tak sekadar menjadi simbol, tapi menunjukkan bahwa inklusivitas bisa tampil nyata lewat tarian, batik, dan semangat keberdayaan yang terus dirawat.
Dina Puspita Yulistiawati, 20 tahun, salah satu yang turut pentas. Dengan percaya diri, Dina—penyandang tunagrahita dan down syndrome—menari membawakan Tari Mappadendang dari Sulawesi Selatan. Setelah turun dari panggung, ia berseri. “Aku senang banget bisa nari di Jepang!” kata Dina.
Tak jauh dari panggung utama, pengunjung mampir ke Paviliun Indonesia, di mana tangan Sri Sulastri menari di atas kain mori. Perempuan tunawicara itu adalah pembatik dari kelompok Sriekandi Patra asal Boyolali, Jawa Tengah. Ia tak berbicara, tapi cantingnya bercerita. Corak demi corak mengalir dalam diam.
Motif yang ia bawa bukan sembarang motif. Salah satunya, Lembu Patra, terinspirasi dari sapi khas Boyolali—lambang kesejahteraan warga tani di sana. Motif ini telah tercatat di Kementerian Hukum dan HAM sejak 2019 sebagai kekayaan intelektual komunitas. Kini, batik Lembu Patra menjadi salah satu cendera mata khas daerah yang dikampanyekan pemerintah setempat.
Keikutsertaan kelompok ini difasilitasi oleh PT Pertamina Internasional EP dan PT Pertamina Patra Niaga. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyebut partisipasi ini sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendorong kesetaraan.
“Pertamina memberikan pelatihan seni budaya, memberikan kesempatan bagi sahabat difabel untuk belajar dan berprestasi di tingkat nasional maupun global,” ujar Fadjar.
Ia menambahkan, kehadiran para penyandang disabilitas di Osaka adalah bukti bahwa keberlanjutan tidak bisa dilepaskan dari inklusivitas. “Melalui keikutsertaan ini, sahabat disabilitas Pertamina tidak hanya tampil, tetapi juga tumbuh dan berprestasi.”
Pertamina menyebut program ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada butir ke-4 tentang pendidikan berkualitas dan ke-10 mengenai pengurangan kesenjangan sosial.
Kelompok Sahabat Istimewa dan Sriekandi Patra memang bukan pendatang baru dalam panggung penghargaan. Tahun lalu, mereka diganjar Indonesia CSR Awards 2024, Indonesia SDGs Awards 2024, serta penghargaan internasional Gold dalam The CSR Excellence Awards London 2024 dan Global CSR Awards 2023. Mereka bukan sekadar tampil. Mereka sudah lama menyiapkan diri.(Bks/info).