Logo
>

Akan Tinggalkan Bursa, Saham ini Siapkan 'Kado Perpisahan'

Ditulis oleh Yunila Wati
Akan Tinggalkan Bursa, Saham ini Siapkan 'Kado Perpisahan'

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan suspensi terhadap saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) di semua pasar mulai sesi pertama perdagangan 26 Juli 2024. Suspensi ini dilakukan karena perusahaan menyampaikan rencana untuk melakukan voluntary delisting dari BEI dan menjadi perusahaan privat.

    Ritesh, Direktur Multistrada Arah Sarana, menjelaskan alasan di balik keputusan go private dan delisting tersebut. Perusahaan yang tergabung dalam Grup Michelin ini beroperasi dalam industri ban global yang sangat kompetitif.

    Untuk tetap kompetitif, Grup Michelin memerlukan integrasi internal yang memungkinkan penggunaan bersama sumber daya di berbagai bagian operasinya di seluruh dunia. Hal ini diharapkan dapat memanfaatkan skala ekonomi yang dihasilkan dari perusahaan global tersebut.

    Menurut Ritesh, perubahan status menjadi perusahaan tertutup akan memberikan fleksibilitas lebih bagi perseroan dalam mencapai integrasi yang diinginkan. Saat ini, 0,36 persen saham MASA dimiliki oleh para pemegang saham independen dan saham tersebut tidak diperdagangkan secara aktif di BEI serta cenderung tidak likuid.

    Dengan rencana go private dan delisting, diharapkan para pemegang saham independen dapat melepas saham mereka dengan premium.

    PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) adalah produsen ban kendaraan bermotor dengan merek Achilles dan Corsa. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Oroban Perkasa dan sebelumnya mendapatkan bantuan desain dan distribusi dari Pirelli-Italia serta Continental GMbh-Jerman.

    MASA melaksanakan IPO pada Juni 2005 dan diakuisisi oleh Michelin pada Maret 2019. Saat ini, Socgen SA Compagnie Generale Des Etablissements Michelin menguasai 99,64 persen saham MASA per 30 Juni 2024, sementara masyarakat nonwarkat memegang 0,36 persen saham. Jumlah pemegang saham perusahaan ini mencapai 667 pihak.

    Saham MASA, yang disuspensi mulai sesi I 26 Juli, tercatat pada posisi Rp 6.200. Dalam satu bulan terakhir, saham ini menguat sebesar 14,81 persen.

    Delisting dan Go Private

    PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) berencana untuk menjadi perusahaan tertutup (go private) melalui pembatalan pencatatan sukarela (voluntary delisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menyusul rencana ini, BEI telah melakukan penghentian sementara (suspensi) terhadap saham MASA.

    Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI, Adi Pratomo Aryanto, dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari, menjelaskan bahwa keputusan untuk melakukan suspensi dan delisting saham MASA didasarkan pada surat dari PT Multistrada Arah Sarana Tbk dengan nomor 0038/CS/MASA/VII/24 tanggal 25 Juli 2024.

    Lewat surat tersebut, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) mengumumkan rencananya untuk melakukan pembatalan pencatatan sukarela (voluntary delisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi perusahaan tertutup (go private).

    "Berdasarkan hal tersebut, Bursa memutuskan untuk melakukan Penghentian Sementara Perdagangan Efek MASA di Semua Pasar efektif mulai Sesi I Perdagangan Efek tanggal 26 Juli 2024," ungkap Adi Pratomo Aryanto dan Pande Made Kusuma Ari dalam keterbukaan informasi pada Jumat, 26 Juli 2024.

    Saat ini, Multistrada dikendalikan oleh Socgen SA Compagnie Generale Des Etablissements Michelin, yang memiliki 99,64 persen saham MASA, sementara kepemilikan publik hanya 0,36 persen.

    Secara kinerja, produsen ban merek Michelin di Indonesia ini mencatatkan penjualan bersih sebesar USD119,44 juta pada kuartal I-2024, meningkat 8,10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan MASA pada kuartal I-2024 terdiri dari penjualan ekspor senilai USD109,73 juta dan penjualan lokal sebesar USD9,71 juta.

    Namun, meskipun penjualan meningkat, laba bersih MASA mengalami penurunan. Laba bersih MASA pada tiga bulan pertama 2024 tercatat sebesar USD13,36 juta, turun 26,22 persen dibandingkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk MASA pada kuartal I-2023, yang sebesar USD18,11 juta.

    Dari sisi pergerakan saham, harga saham MASA saat ini berada di posisi Rp6.200 per lembar. Harga saham MASA mengalami lonjakan signifikan sebesar 62,73 persen secara year to date. Saat ini, MASA tercatat di papan pemantauan khusus.

    Dengan rencana delisting dan go private ini, MASA berharap dapat menyiapkan kado istimewa bagi para investor, berupa fleksibilitas lebih bagi perseroan dalam mencapai integrasi yang diinginkan. Saat ini, 0,36 persen saham MASA dimiliki oleh para pemegang saham independen dan saham tersebut tidak diperdagangkan secara aktif di BEI serta cenderung tidak likuid.

    Integrasi internal memungkinkan penggunaan bersama sumber daya di berbagai bagian operasinya di seluruh dunia. Hal ini diharapkan dapat memanfaatkan skala ekonomi yang dihasilkan dari perusahaan global tersebut(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79