KABARBURSA.COM - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah menyiapkan beberapa strategi guna menunjang pertumbuhan perusahaan untuk menghadapi dampak dari suku bunga yang terus meningkat, kondisi geopolitik dunia, dan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).
"Menurut saya saat ini yang perlu dikhawatitkan adalah perang dagang China dan Amerika, karena geopolitik Iran dan Israel sudah sedikit mereda, namun harus tetap waspada. Saya rasa geopolitik tidak signifikan berpengaruh kepada perusahaan," kata Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo dalam acara press conference AKRA, Senin, 29 April 2024.
Terkait strategi tersebut, yang pertama, tutur Haryanto, perseroan akan meningkatkan jumlah kapal tanker, truk tangki, dan lokasi terminal untuk mendorong penjualan terutama pada tambang baru di Indonesia bagian timur.
"Yang kedua penjualan lahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE akan terus bertumbuh karena kami percaya dengan hirilisasi makin banyak investor masuk ke Indonesia," terangnya.
Lebih lanjut, pada tahun 2024 ini pertumbuhan untuk penjualan di KEK JIIPE naik menjadi sekitar 123 hektar jika dibandingkan tahun lalu seluas 91 hektar.
Strategi ketiga, jelas Haryanto, adalah ketika industri yang masuk ke JIIPE semakin banyak, maka AKRA akan bisa menjual banyak listrik, air, gas, dan jasa pelabuhan. Pada gilirannya, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kerja sama dengan BP akan terus tumbuh.
Selain itu, AKRA merencanakan pembangunan panel surya di JIIPE untuk melayani customer yang memerlukan energi terbarukan.
"Di JIIPE akan ada tiga jenis listrik yaitu listrik PLN, listrik gas alam dan tahun depan akan ada listrik pembangkit solar penel," tegasnya.
Dari sisi lainya, Direktur & Corporate Secretary AKRA Suresh Vembu menerangkan, terkait dengan suku bunga, bisnis modal AKRA selalu berhati-hati untuk melihat dan mengkoordinasikan semua resiko terkait harga komoditas.
"Sebagi distributor BBM dan kimia sangat mempertimbangkan resiko terkait kurs dan harga komoditas," ungkap Suresh.
Selain itu, ekpansi tahun ini dengan infrastruktur, sekarang sudah ada 51 pom bensin dan ada rencana sekitar lebih dari 80 BP AKR hingga akhir tahun 2024.
Adapun AKR juga akan mempersiapkan sekitar Rp600 miliar untuk capex yang disediakan untuk tahun 2024 untuk distribusi dan SPBU.
"Hingga kuartal I-2024 sudah terleasisasi Rp200 miliar lebih untuk penambahan kapal," terang Suresh.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.