KABARBURSA.COM – Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) kembali menutup pekan di zona merah, turun 3,65 persen ke level 6.600. Ini menjadi sinyal bahwa tekanan harga yang terjadi sejak awal November belum mereda.
Pelemahan pada Jumat, 14 November 2025, bukan sekadar koreksi harian, tetapi kelanjutan dari tren turun yang perlahan menggerus level-level support penting. Dalam kondisi seperti ini, arah pergerakan di awal pekan depan tampak lebih condong menghadapi tekanan tambahan ketimbang pembalikan.
Sejak pembukaan, AMMN sudah menunjukkan tanda-tanda berat. Harga dibuka di 6.875 dan langsung mencetak high pada level yang sama, sebelum akhirnya bergerak turun konsisten hingga menyentuh low 6.525.
Polanya menunjukkan bahwa setiap percobaan naik langsung dibalas aksi jual. Tidak ada dorongan beli yang cukup kuat untuk menahan tekanan, seolah pasar sepakat bahwa level atas 6.800–6.875 masih terlalu mahal untuk ditembus.
Orderbook mempertegas gambaran ini. Lapisan offer terlihat menumpuk tebal di rentang 6.650–6.800. Banyak pelaku yang siap melepas posisi. Sisi bid memang ada, tetapi volumenya kecil dan tidak menunjukkan karakter akumulasi.
Banyak level bid hanya berisi lot kecil yang mengindikasikan bahwa minat beli lebih didominasi trader jangka pendek, bukan pembeli institusional yang bisa menahan tekanan. Dengan struktur seperti ini, risiko koreksi lanjutan menjadi lebih besar karena pasar tidak memiliki “penahan bawah” yang kuat.
Aksi Jual Asing Masih Berlanjut
Tekanan juga terlihat jelas dari broker summary. Asing tercatat melakukan aksi jual besar hingga Rp72,9 miliar, bahkan empat kali lipat lebih besar dari foreign buy yang hanya Rp17,5 miliar. Net sell Rp55,4 miliar dalam satu sesi menjadi sinyal kuat bahwa dana global masih memilih keluar daripada bertahan.
Aktivitas broker besar seperti YP, AK, PD, dan SQ memang tinggi, tetapi sebagian besar transaksi terjadi dalam rentang yang kini sudah tertembus ke bawah. Artinya, telah terjadi distribusi, bukan akumulasi.
Data historis memperlihatkan gambaran yang konsisten. Dalam dua pekan terakhir, AMMN bergerak turun bertahap dari area 7.100 menuju level 6.600 saat ini. Setiap pantulan selalu diikuti tekanan jual lebih besar pada hari berikutnya.
Pola ini menunjukkan bahwa pasar sedang mendistribusikan barang secara rapi, bukan sekadar mengalami fluktuasi acak. Ketika tren turun dibarengi net sell asing berturut-turut, peluang pemulihan jangka pendek biasanya kecil.
Dengan seluruh struktur ini, awal pekan depan tampaknya tidak menawarkan ruang nyaman bagi AMMN. Jika tekanan jual kembali muncul sejak pembukaan, harga berpotensi menguji kembali area 6.525, bahkan 6.500 sebagai support psikologis.
Jika level itu ditembus, ruang menuju 6.350 terbuka lebar karena orderbook menunjukkan minimnya minat beli tebal di bawah area tersebut. Sebaliknya, peluang naik tetap ada, tetapi hanya koreksi teknikal ringan selama 6.700–6.750 masih dibanjiri offer besar.
Singkatnya, AMMN merah lagi dan struktur orderbook memperlihatkan risiko koreksi lanjutan yang nyata. Tanpa akumulasi baru yang kuat dan tanpa perubahan arah arus dana asing, saham ini lebih berpotensi melanjutkan pelemahan sebelum menemukan dasar harga yang lebih stabil.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.