KABARBURSA.COM - Kemungkinan terjadi penurunan surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Desember 2023 menjadi perbincangan utama para ekonom.
Irman Faiz, Ekonom Bank Danamon, memperkirakan neraca perdagangan Indonesia pada akhir tahun ini mencapai US$ 2,2 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan dari surplus bulan November yang tercatat sebesar US$ 2,41 miliar.
“Ekspor turun 7,08 persen yoy, sedangkan impor naik 4,9 persen yoy,” terang Faiz, Jumat (12/1).
Penurunan surplus neraca perdagangan dipicu oleh kinerja ekspor yang menurun, terutama pada komoditas minyak sawit mentah (CPO) dan alumunium.
Faiz menjelaskan bahwa ekspor diperkirakan turun 7,08 persen year on year (yoy), sementara impor mengalami kenaikan sekitar 4,9 persen yoy.
Penurunan ekspor terkait dengan penurunan harga komoditas di pasar global, sementara kenaikan impor sejalan dengan meningkatnya permintaan di momen natal dan tahun baru.
Sementara itu, Teuku Riefky, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, memperkirakan surplus neraca perdagangan Desember 2023 berkisar antara US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,00 miliar. Riefky menyoroti penurunan kinerja ekspor yang dipengaruhi oleh perlambatan performa mitra dagang Indonesia. Di sisi lain, peningkatan impor terkait dengan meningkatnya aktivitas ekonomi domestik.
Namun, ada pula pandangan yang berbeda dari Ekonom Bank Permata, Josua Pardede.
Meskipun ia memproyeksikan penurunan surplus, ia tetap memperkirakan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2023 akan mencatatkan surplus sebesar US$ 2,00 miliar.
Josua mencatat adanya kontraksi ekspor sekitar 7,61 persen yoy, namun menunjukkan kenaikan tipis secara bulanan sekitar 0,04 persen mom. Faktor peningkatan harga batubara di musim dingin menjadi salah satu pendorongnya.
Meskipun beberapa ekonom memiliki pandangan berbeda, perkembangan ini memberikan gambaran bahwa dinamika neraca perdagangan Indonesia di penghujung tahun 2023 akan menjadi perhatian utama, terutama dalam menghadapi tantangan global dan meningkatnya permintaan domestik.