KABARBURSA.COM - Terhitung dari Januari hingga Juni 2024, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Pekalongan telah membayarkan klaim sebesar Rp420 juta kepada rumah sakit setempat melalui program Bersama Cegah dan Atasi Kemiskinan melalui Pemberdayaan dan Perlindungan Pekerja Rentan (Batik Berlian).
Program ini diinisiasi oleh Pemerintah Kota Pekalongan untuk memberikan jaminan perlindungan bagi para pekerja rentan di kota tersebut.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala BPJamsostek Cabang Pekalongan, Dedi Dermawan, dalam acara Sosialisasi, Monitoring, dan Evaluasi Perlindungan Pekerja Rentan Program Batik Berlian di Hotel Aston Kota Pekalongan, kemarin.
"Untuk tahun 2023 hingga Juni 2024, kami telah membayarkan klaim senilai Rp420 juta untuk 10 kasus kematian dalam kepesertaan program Batik Berlian yang diikutsertakan dalam dua program JKM dan JKK," kata Dedi.
Ia menambahkan, bahwa nilai kemanfaatan klaim ini sangat besar jika dibandingkan dengan premi program JKK dan JKM untuk peserta pekerja rentan yang dibayarkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan setiap bulan.
"Terlebih, program Batik Berlian ini bersifat gotong-royong, sehingga manfaat dari program ini dapat memberikan dampak yang lebih maksimal kepada peserta maupun warga penerima manfaat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, menjelaskan bahwa pihaknya membayarkan iuran setiap peserta program Batik Berlian dalam bentuk premi JKK dan JKM sebesar Rp16.800 per bulan, yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Pekalongan.
"Hingga saat ini, sudah ada seribu pekerja rentan yang tercakup oleh BPJamsostek melalui Program Batik Berlian ini. Ada 21 jenis pekerjaan rentan, termasuk tukang bengkel, tukang parkir, tukang sampah, tukang pijat tunanetra, dan penyandang disabilitas yang memiliki pekerjaan serta pekerja lain yang tidak menerima upah dari pihak lain," jelas Betty.
Lebih lanjut, Pemkot Pekalongan berupaya untuk menambah alokasi kepesertaan dan anggaran program Batik Berlian melalui sumber dana lain, seperti kerjasama CSR, individu yang mampu, dan Baznas.
"Agar kepesertaan dalam program ini bisa bertambah, kami akan mengajukan peluang anggaran ke Baznas, Korpri, atau CSR perusahaan. Harapannya, kita bisa bersama-sama ikut serta peduli memberikan perlindungan dan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja rentan," pungkasnya. (bay/*)