KABARBURSA.COM - PT Hotel Fitra Internasional Tbk (FITT) optimistis bisa meraih kinerja positif hingga akhir 2025. Perusahaan pun telah mencanangkan beberapa strategi untuk mencapai target yang ditentukan.
Direktur Utama FITT Joni Rizal mengatakan, perusahaan membidik pendapatan sebesar Rp15 miliar pada tahun ini. Salah satu langkah perusahaan untuk menggapai target tersebut ialah memanfaatkan penyewaan convention hall.
"Karena penyewaan convention hall sangat membantu pendapatan koperasi kami," kata Joni dalam acara public expose virtual, Rabu, 21 Mei 2025.
Emiten yang fokus pada jasa pengelolaan hotel ini juga memiliki cara lain, seperti berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Tak ketinggalan, Joni menyatakan pihaknya juga bakal menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan korporat guna bisa meningkatkan pendapatan tahun ini.
Inovasi lainnya yang bakal dijalankan FITT ialah memberikan layanan yang ramah bagi anak di dalam hotel dengan menambah fasilitas tempat bermain.
"Supaya keluarga berada di hotel merasa nyaman dan seperti berada di lingkungan sendiri. Itu langkah-langkah dan strategi yang kami lakukan," ungkapnya.
Capex dan Suspensi BEI
Adapun untuk tahun 2025, Joni menyebut perusahaan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp12 miliar. Dia bilang, seluruh anggaran ini akan dialokasikan untuk pembangunan tempat wisata religi bernama Kertajati Umrah Park di Majalengka, Jawa Barat.
"Mudah-mudahan kami bisa mempercepat pembangunan umroh pak tersebut, supaya mendatangkan manfaat atau keuntungan bagi perusahaan induk," tuturnya.
Di sisi lain, manajemen juga angkat bicara terkait suspensi terhadap saham FITT yang dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 16 Mei 2025.
Hal ini dilakukan bursa lantaran saham FITT melonjak sebesar 34,62 persen pada 14 Mei 2025 dan sehari kemudian terpantau sebesar 24,76 persen. Namun, saham FITT kembali diperdagangkan pada 19 Mei 2025.
Menanggapi hal tersebut, Joni menegaskan pergerakan harga saham dan peningkatan volume transaksi sejak 14 Mei 2025 adalah murni dinamika pasar.
"Saham perseroan mengalami penghentian sementara perdagangan pada 16 Mei 2025 dalam rangka cooling down. Komposisi pemegang saham pengendali Perseroan tidak ada perubahan sejak melakukan IPO," pungkasnya.
Kinerja Saham Mencolok, Naik Nyaris 95 Persen
Sementara itu mengutip Stockbit pada Kamis, 22 Mei 2025, kinerja saham FITT tampak mencolok dalam jangka pendek. Selama satu bulan terakhir, harga saham perusahaan melonjak hingga 94,48 persen dan dalam tiga bulan terakhir naik 173,79 persen.
Sedangkan, saham FITT telah mencatatkan lonjakan harga sebesar 648,61 persen dalam lima tahun terakhir, dengan kenaikan 190,72 persen dalam enam bulan terakhir saja.
Dari sisi solvabilitas, kondisi perusahaan tergolong sehat. Current ratio dan quick ratio masing-masing sebesar 2,81, menandakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Selain itu, Debt to Equity Ratio hanya sebesar 0,32, yang menunjukkan tingkat utang yang relatif rendah.(*)
 
      