Logo
>

Awas! Saham PTBA Masih dalam Tren Bearish

Namun, saham PTBA masih ada peluang ke level 2.500

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Awas! Saham PTBA Masih dalam Tren Bearish
Fasilitas yang dimiliki dan dikelola oleh Bukit Asam atau PTBA. (Foto: Dok. PTBA)

KABARBURSA.COM -  BRI Danareksa Sekuritas menyebut saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dinilai masih akan berada di zona merah.

BRI Danareksa melaporkan, pergerakan saham PTBA masih dalam trend yang bearish. Meski begitu, saham di bidang pertambangan batubara ini masih memiliki potensi kenaikan jangka pendek setelah mampu break dari resistance minornya pada 2.380 dan garis MA60.

"Jika mampu bertahan di atas level tersebut, maka target selanjutnya berada pada level 2.500," tulis BRI Danareksa dalam risetnya, Jumat, 31 Oktober 2025.

Saham PTBA memang tengah mencatat penurunan dalam year to date (ytd). Pada periode ini, saham PTBA terpantau menyusut sebesar 13,09 persen, harga tertinggi di level 3.030 dan terendah 2.170.

Berdasarkan konsensus yang dikutip dari Stockbit, dari 27 analis, mayoritas atau 14 analis memberikan rekomendasi hold saham PTBA. Sementara 9 analis menyarankan sell dan hanya 4 analis yang merekomendasikan buy.

Dalam laporan konsensus tersebut, target harga rata-rata PTBA dipatok di level 2.217 per saham, dengan estimasi tertinggi mencapai 2.750 dan estimasi terendah di 1.700.

Menariknya, harga saham PTBA saat ini berada di posisi Rp2.410, atau sekitar 8,7 persen di atas target rata-rata analis.

Cetak Laba Bersih Rp3,23 Triliun di Kuartal III 2025

Pada kuartal III 2025, PTBA membukukan laba bersih Rp3,23 triliun dan EBITDA Rp5,65 triliun. Catatan laba bersih dan EBITDA tersebut ditopang oleh pendapatan yang naik 11 persen year on year (yoy) menjadi Rp30,66 triliun.

Adapun, total penjualan batu bara PTBA pada Januari-September 2025 mencapai 31,28 juta ton, meningkat 16 persen secara tahunan.

Ekspor batu bara PTBA pada periode ini sebesar 14,29 juta ton, atau naik 27 persen secara tahunan. Sementara itu, penjualan ekspor pada periode yang sama tahun lalu sebesar 11,25 juta ton.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.