KABARBURSA.COM – Emiten rumah sakit swasta di Indonesia, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), membukukan laba bersih Rp797 miliar hingga kuartal III 2025, tumbuh 19,1 persen year-on-year (yoy) di tengah berbagai tantangan eksternal.
Kinerja tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan 3,3 persen yoy menjadi Rp7,29 triliun dan EBITDA Rp2,08 triliun, dengan margin yang meningkat menjadi 28,5 persen dari 25,5 persen tahun sebelumnya.
Adapun laba bersih kuartal ketiga melonjak 45 persen dibanding kuartal sebelumnya, mencerminkan penguatan operasi di seluruh jaringan rumah sakit Siloam.
Direktur Utama Siloam, David Utama, mengatakan momentum pertumbuhan bisnis kesehatan kembali kuat meski menghadapi tekanan sosial dan operasional di beberapa wilayah Indonesia.
“Kinerja sembilan bulan mencerminkan pemulihan yang kuat meski di tengah gejolak. Kami yakin tren positif ini berlanjut di kuartal berikutnya, didukung oleh disiplin biaya dan transformasi Next Gen Siloam,” ujarnya, Jumat, 31 Oktober 2025.
Secara operasional, Siloam mencatat 234.724 pasien rawat inap (inpatient admissions) sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Angka tersebut tumbuh 8,2 persen secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq) menjadi 82.875 pasien pada kuartal ketiga, dari 76.590 pasien di kuartal sebelumnya.
Jumlah hari perawatan pasien (inpatient days) meningkat 9 persen qoq menjadi 262.035 hari, sementara secara tahunan masih terkoreksi 2,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Kunjungan pasien rawat jalan (outpatient visits) juga menunjukkan tren positif. Hingga September 2025, total kunjungan mencapai 3,21 juta pasien, naik 1,4 persen dibanding tahun lalu dan tumbuh 8,5 persen dibanding kuartal sebelumnya. Jumlah tempat tidur operasional mencapai 4.326 unit, naik 5,6 persen yoy, dengan tingkat okupansi 62,8 persen.
Okupansi tersebut meningkat 3,6 poin secara kuartalan, menandakan pemulihan aktivitas rumah sakit yang semakin kuat meski sempat terpengaruh gangguan sosial dan bencana banjir di Kuta, Bali.
“Hasil ini menunjukkan ketahanan model bisnis kami dan kemampuan Siloam untuk mengeksekusi secara efektif bahkan di tengah tantangan eksternal,” tambahnya.
Selain pertumbuhan keuangan, Siloam terus memperluas layanan medis unggulan melalui program Chest Pain-Ready Hospitals yang kini diterapkan di 14 rumah sakit setelah sukses dengan inisiatif Stroke-Ready Hospitals.
Perseroan juga menambah tiga sistem operasi berbantuan robotik terbaru, ROSA Knee Robot di Siloam Kebon Jeruk, Velys System di Siloam Mampang, dan Brainlab Cirq Robotic Suite di Siloam Lippo Village.
Investasi tersebut menjadikan Siloam sebagai jaringan rumah sakit swasta dengan teknologi bedah robotik terbanyak di Indonesia, total lima unit.
Perseroan juga memperoleh dua pengakuan bergengsi internasional, masuk peringkat 24 dari 54 perusahaan kesehatan global versi Statista, serta meraih rekor MURI atas pelatihan Basic Life Support bagi 9.351 peserta di 41 rumah sakit selama kuartal III 2025.
Dengan strategi transformasi digital, ekspansi klinis, dan disiplin efisiensi biaya, Siloam optimistis mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan di tengah ketatnya kompetisi industri kesehatan domestik. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.
 
      