KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat tipis pada perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat, 17 Januari 2025. Beberapa saham direkomendasikan oleh analis untuk perdagangan hari ini adalah AGRO, ANTM, INKP dan MDKA.
Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG menuat tipis sebesar 0,39 persen ke level 7,107. Analis menyebut penguatan IHSG telah mencapai target minimal yang kami berikan dan tertahan resistance 7,197.
“Kami memperkirakan, penguatan IHSG ini merupakan bagian awal dari wave [c] dari wave B pada skenario hitam, maka masih terdapat peluang IHSG menguat menguji 7,222-7,323,” kata Tim Analis MNC sekuritas dalam keterangannya, Senin, 17 Januari 2025.
Pihak MNC Sekuritas menyebut, apabila IHSG terkoreksi agresif menembus 6,931, maka diperkirakan IHSG akan menguji 6,742-6,835 untuk membentuk wave [c] dari wave Y. Sedangkan untuk level support berada di level 6,931, 6,843 dan resistance di level 7,197, 7,341.
Adapun beberapa saham yang direkomendasikan oleh tim analis MNC Sekuritas pada perdagangan pagi hari ini adalah AGRO, ANTM, INKP dan MDKA.
ADRO - Buy on Weakness
ADRO menguat 0,42 persen ke level 2,410, namun penguatannya masih tertahan oleh MA20. Analis memperkirakan posisi ADRO saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave (b) dari wave [b] pada skenario hitam atau wave [ii] pada skenario merah.
- Buy on Weakness: 2,360-2,410
- Target Price: 2,520, 2,660
- Stoploss: below 2,300
ANTM - Buy on Weakness
ANTM terkoreksi 0,65 persen ke 1,520 disertai dengan munculnya tekanan jual. Analis memprakirakan posisi ANTM saat ini sedang berada pada bagian dari wave C dari wave (B).
- Buy on Weakness: 1,465-1,495
- Target Price: 1,575, 1,620
- Stoploss: below 1,410
INKP - Buy on Weakness
INKP menguat 1,92 persen ke 6,650 dan masih didominasi oleh volume beli, namun penguatannya masih tertahan resistance 6,750. Analis memprakirakan posisi INKP saat ini sedang berada di awal wave [iv] sehingga masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
- Buy on Weakness: 6,550-6,650
- Target Price: 7,000, 7,375
- Stoploss: below 6,425
MDKA - Buy on Weakness
MDKA terkoreksi 0,62 persen ke 1,600 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Saat ini, diperkirakan posisi MDKA sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (A), sehingga masih rawan melanjutkan koreksinya dahulu.
- Buy on Weakness: 1,465-1,550
- Target Price: 1,745, 1,895
- Stoploss: below 1,330
Seperti diberitakan sebelumnya,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 27 poin atau naik 0,39 persen ke level 7,107 pada perdagangan di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2025.
Merujuk data perdagangan RTI Business, pada hari ini IHSG bergerak di kisaran 7,071 hingga 7,190. Adapun volume perdagangan terpantau Rp16,667 miliar saham dengan transaksi mencapai Rp13,220 triliun, sementara itu frekuensi perdagangan mencapai 1,618,034 kali.
Adapun sebanyak 289 saham terpantau menguat, 302 saham melemah, dan 209 saham mengalami stagnan.
Sementara itu mengutip Stockbit, saham GULA menduduki posisi teratas top gainer. Diikuti SURE, WIFI, DOOG, dan CBDK. Sedangkan saham yang berada di lima besar top loser adalah BRRC, SAPX, JSPT, INTD, dan KJEN.
Indeks LQ45 turut mengalami penguatan dengan performa 0,09 persen. Adapun saham penopang penguatan indeks ini ialah UNVR 2,88 persen, BMRI 2,17 persen, dan BBNI 2,04 persen.
Dari sisi sektoral, sebanyak enam sektor terpantau menguat di antaranya energi, finansial, industrial, infrastruktur, properti, dan transportasi.
Sementara sektor-sektor yang mengalami koreksi ialah basic ind, cyclical, health, non cyclical, dan teknologi.
Bisa Sentuh Level 8,000 pada Akhir 2025
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencapai level 8,000 pada tahun 2025. Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto, menyatakan masih optimistis pasar modal Indonesia akan bergerak positif di tahun ini.
Prediksi bahwa IHSG bisa menyentuh angka 8.000 di tahun ini juga masih diyakini Rully dapat terealisasi di tengah potensi perang dagang di era pemerintahan Donald Trump jilid 2 di Amerika Serikat (AS).
“Meskipun sekarang pelaku pasar masih menunggu berita positif dari global dan dalam negeri, kami masih optimis terhadap pasar saham Indonesia karena dua faktor dari dalam negeri, yaitu inflasi yang stabil dan daya beli yang terjaga,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Rabu, 15 Januari 2025.
Rully menyebut Indonesia terus menunjukkan penurunan inflasi karena didukung oleh stabilitas harga bahan makanan. Dia memperkirakan harga bahan makanan akan tetap stabil di tahun depan, selama tidak ada gangguan cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi produksi pangan.
Selain itu, dia menyampaikan dengan stabilnya harga bahan makanan, serta pembatasan pemberlakuan efektif PPN 12 persen oleh pemerintah, khusus untuk barang dan jasa mewah akan menjadi faktor positif dalam menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat Indonesia.
Untuk makroekonomi, Rully dan tim riset Mirae Asset memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan mencapai 5 persen dengan posisi suku bunga acuan 5,5 persen pada akhir tahun.
Menurut dia, dengan kondisi pasar yang masih berfluktuasi tajam dan antisipasi terhadap efek dari kebijakan Trump, Bank Indonesia kemungkinan baru akan menurunkan suku bunga pada semester II 2024.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor makroekonomi tersebut, pasar modal Indonesia tetap memiliki prospek yang positif pada 2025. Kondisi global yang penuh tantangan diharapkan dapat dihadapi dengan kebijakan yang tepat dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.