Logo
>

IHSG Naik 0,29 Persen ke 8.390, Saham UANG dan MORA Meroket

Total volume transaksi tercatat 13,77 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp441,58 miliar dari 73.120 kali transaksi.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Naik 0,29 Persen ke 8.390, Saham UANG dan MORA Meroket
Papan pantau IHSG di Bursa Efek Indonesia Foto: KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Rabu, 12 November 2025, naik 24,11 poin atau 0,29 persen ke level 8.390,63.

    Sepanjang sesi pagi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 8.397,22 sebelum terkoreksi hingga titik terendah 8.379,76. Total volume transaksi tercatat 13,77 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp441,58 miliar dari 73.120 kali transaksi.

    Investor asing kembali melakukan aksi jual bersih senilai Rp649,29 miliar di seluruh pasar, dengan penjualan di pasar reguler sebesar Rp638,77 miliar. Porsi transaksi asing mencapai 25,40 persen, sementara investor domestik mendominasi 74,60 persen.

    Saham-saham yang menjadi top gainers pada sesi pagi antara lain Uang Pakuan Tbk. (UANG) yang melonjak 24,85 persen ke Rp4.220 per saham, Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) naik 21,54 persen ke Rp3.950, Mitra Pack Tbk. (PTMP) menguat 20,93 persen ke Rp104, Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) naik 14,29 persen ke Rp208, dan Trisula Textile Industries Tbk. (BELL) naik 14,06 persen ke Rp73 per saham.

    Sementara itu, saham yang terkoreksi paling dalam yakni Duta Anggada Realty Tbk. (DART) turun 11,82 persen ke Rp194, Berkah Prima Perkasa Tbk. (BLUE) melemah 8,82 persen ke Rp3.100, Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE) turun 7 persen ke Rp9.300, Falmaco Nonwoven Industri Tbk. (FLMC) turun 5,88 persen ke Rp224, dan Soraya Berjaya Indonesia Tbk. (SPRE) turun 5,88 persen ke Rp112 per saham.

    Dari sisi sektoral, penguatan indeks didorong oleh sektor infrastruktur yang naik 1,64 persen, diikuti teknologi naik 1,06 persen dan transportasi menguat 0,98 persen. Sektor non-siklis juga naik 0,56 persen, industri 0,05 persen, dan keuangan 0,03 persen.

    Adapun tekanan datang dari sektor properti yang turun 0,66 persen, energi melemah 0,12 persen, dan kesehatan turun 0,18 persen. Penguatan IHSG hari ini ditopang oleh arus modal domestik yang stabil di tengah tekanan jual asing. Secara teknikal, indeks masih bergerak dalam tren konsolidasi dengan level support di 8.350 dan resistance terdekat di 8.420.

    Menurut analis Indo Premier Sekuritas, strategi buy on weakness masih relevan diterapkan untuk pekan ini, terutama pada saham-saham berfundamental kuat di sektor perbankan, konsumsi, dan infrastruktur.

    Ketiga sektor tersebut dinilai memiliki daya tahan tinggi terhadap volatilitas eksternal, dengan dukungan dari aliran dana asing dan stabilitas makroekonomi domestik. Analis menambahkan, sentimen positif dari laporan keuangan kuartal ketiga dan ekspektasi penurunan suku bunga global turut memperkuat optimisme pelaku pasar di awal pekan ini.

    IPOT memperkirakan, IHSG akan memasuki fase konsolidasi terbatas pada pekan perdagangan 10 hingga 14 November 2025 setelah pekan sebelumnya menembus rekor tertinggi di level 8.394.

    Aksi beli bersih investor asing senilai Rp3,3 triliun dan data ekonomi domestik yang solid menjadi pendorong utama reli IHSG di tengah tekanan pasar global.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".