Logo
>

INET Geber Right Issue Rp3,2 Triliun, Ekspansi Besar Dimulai

Aksi korporasi ini adalah langkah fundamental kami untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
INET Geber Right Issue Rp3,2 Triliun, Ekspansi Besar Dimulai
Dari kiri ke kanan Komisaris Utama INET Saripudin, Direktur Utama Muhammad Arif dan Komisaris Independen :Cahyana Ahmad Jayadi saat paparan kinerja PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Senin, 1 Desember 2025. (Foto: Dok. Sinergi Inti Andalan Prima)

Poin Penting :

KABARBURSA.COM – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) melaporkan kinerja keuangan yang mencolok pada periode yang berakhir 30 September 2025. 

Emiten infrastruktur digital ini mencatat lonjakan pendapatan, laba, hingga EBITDA yang menempatkan perusahaan sebagai salah satu pemain dengan pertumbuhan tercepat di sektor konektivitas dan layanan internet di Indonesia.

Dalam laporan keuangan terbaru, INET membukukan pendapatan sebesar Rp68,60 miliar, naik sekitar 195 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp23,28 miliar. 

Pertumbuhan tersebut mendorong kenaikan laba kotor menjadi Rp32,42 miliar, atau meningkat lebih dari tiga kali lipat. 

Kontribusi terbesar berasal dari layanan internet yang naik signifikan menjadi Rp67,15 miliar, sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp23,28 miliar. 

Perusahaan juga untuk pertama kalinya mencatat pendapatan jasa konstruksi sebesar Rp1,44 miliar.

Dari sisi profitabilitas, peningkatan yang ditunjukkan perusahaan sangat agresif. Laba usaha melonjak dari Rp2,49 miliar menjadi Rp25,27 miliar atau naik lebih dari 900 persen. Sementara laba bersih tumbuh luar biasa sebesar 819 persen dari Rp2,10 miliar menjadi Rp19,37 miliar. 

EBITDA juga menunjukkan performa kuat, mencatatkan angka Rp35,35 miliar, meningkat dari Rp4,68 miliar pada periode sebelumnya, yang menjadi indikasi kokohnya arus kas operasional perusahaan.

Peningkatan kinerja tersebut turut tercermin pada posisi keuangan. Total aset perusahaan naik hampir dua kali lipat dari Rp229,85 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp454,59 miliar. Liabilitas juga meningkat menjadi Rp93,07 miliar dari sebelumnya Rp13,98 miliar, seiring ekspansi masif yang sedang dijalankan.

Direktur Utama PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk, Muhammad Arif, menyampaikan bahwa lonjakan kinerja ini menjadi sinyal kuat bagi arah pertumbuhan perusahaan ke depan. 

“Aksi korporasi ini adalah langkah fundamental kami untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital. Dengan target dana Rp3,2 triliun, kami akan secara agresif memperluas jaringan FTTH dengan teknologi Wi-Fi 7 terbaru, terutama di Bali, Lombok, dan Jawa, serta memperkuat sistem kabel laut kami, termasuk rute penting Jakarta-Batam-Singapura," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta dikutip Selasa, 2 Desember 2025.

INET Umumkan Right Issue

Selaras dengan momentum pertumbuhan tersebut, INET mengumumkan rencana rights issue senilai Rp3,2 triliun yang akan menjadi fondasi besar untuk memperkuat jaringan digital nasional. 

Aksi korporasi ini menjadi pijakan strategis perusahaan untuk mengembangkan proyek infrastruktur generasi berikutnya dan memperluas jangkauan konektivitas.

Menurut Arif rencana penggunaan dana rights issue ini telah disusun secara terperinci. Sebanyak Rp2,8 triliun akan dialokasikan kepada PT Garuda Prima Internetindo (GPI) untuk pembangunan 2 juta koneksi Fiber to the Home (FTTH) di Bali dan Lombok. 

Kemudian Rp213 miliar diperuntukkan bagi PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) untuk pembayaran IRU kabel laut, sedangkan Rp135 miliar akan diberikan kepada PT Internet Anak Bangsa (IAB) untuk ekspansi FTTH di wilayah Jawa. Sisanya ditujukan untuk mendukung modal kerja dan kebutuhan operasional lainnya.

INET juga mengklaim memperkuat pondasi bisnisnya melalui aksi anorganik. Perusahaan mengumumkan rencana akuisisi dua entitas strategis, yakni PT Trans Hybrid Communication (THC) yang akan diambil alih sebesar 60 persen. THC dikenal sebagai perusahaan PMA yang bergerak di layanan IP internet teknologi NAP, IP Transit, Dedicated Internet, Collocation Server, dan Managed Services. 

Selain THC, INET juga akan mengakuisisi 53,57 persen saham PT Personel Alih Daya Tbk (PADA), perusahaan outsourcing dengan lebih dari 80 klien dan tenaga kerja lebih dari 8.000 orang di seluruh Indonesia.

Menurut manajemen, kombinasi rights issue dan akuisisi ini akan menciptakan ekosistem digital yang lebih lengkap. THC akan memperkuat infrastruktur konektivitas dan interkoneksi data center, sementara PADA akan meningkatkan kapabilitas pendukung operasional perusahaan di seluruh titik distribusi.

Sebagai pemegang saham terbesar, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara telah menyatakan komitmen penuh untuk menyerap seluruh haknya senilai Rp1,78 triliun. Perusahaan ini juga akan bertindak sebagai pembeli siaga hingga Rp1,41 triliun, memastikan bahwa agenda rights issue berjalan sukses dan terserap optimal oleh pasar.

Rights issue INET akan menerbitkan 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham, dengan rasio 3 saham lama berhak memperoleh 4 HMETD. Investor juga akan memperoleh Waran Seri II dengan rasio 50 saham baru mendapatkan 9 waran, dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham. Struktur ini memberikan potensi nilai tambah bagi investor jangka panjang.

Melihat prospek pasar fixed broadband yang penetrasinya baru mencapai 15 persen di Indonesia, manajemen menilai peluang ekspansi masih sangat besar. Dengan fokus FTTH, kabel laut domestik dan internasional, serta akuisisi strategis, INET menargetkan diri menjadi tulang punggung infrastruktur digital nasional. (*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".