KABARBURSA.COM – Prospektus ringkas PT Super Bank Indonesia Tbk atau Superbank (SUPA) memuat sejumlah data kinerja sepanjang 2024–2025 yang menjadi bagian dari pengungkapan informasi menjelang penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan.
Dalam dokumen tersebut, Superbank mencatat peningkatan signifikan pada jumlah pengguna. Prospektus menyebutkan bahwa jumlah pengguna aktif per April 2024 berada di bawah 20.000, kemudian meningkat menjadi sekitar 4 juta pengguna aktif pada Juni 2025.
Perseroan juga mencatat kenaikan portofolio kredit. Berdasarkan prospektus, posisi kredit Superbank pada Juni 2024 tercatat Rp3,74 triliun dan meningkat menjadi Rp8,34 triliun pada Juni 2025. Kenaikan absolut kredit tercatat sebesar Rp4,60 triliun dalam periode tersebut.
Dokumen yang sama menampilkan data net interest margin (NIM) perseroan yang berada pada level 10,23 persen hingga Juni 2025. Informasi tersebut disampaikan dalam ikhtisar keuangan yang menjadi bagian dari prospektus.
Pada laporan laba rugi, Superbank membukukan laba bersih Rp20,5 miliar per 30 Juni 2025. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat rugi Rp135 miliar.
Rincian IPO Superbank
Perseroan menawarkan 4.406.000.000 saham baru atau 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan kisaran harga Rp525 hingga Rp695 per saham.
Berdasarkan jumlah saham dan rentang harga tersebut, dana yang dapat dihimpun mencapai Rp2,31 triliun hingga Rp3,06 triliun.
Jadwal IPO yang tercantum dalam prospektus mencakup masa bookbuilding pada 25 November–1 Desember 2025, pernyataan efektif pada 8 Desember 2025, masa penawaran umum pada 10–15 Desember 2025, penjatahan pada 15 Desember 2025, distribusi saham elektronik pada 16 Desember 2025, dan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia pada 17 Desember 2025.
Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi direncanakan digunakan untuk dua alokasi. Sekitar 70 persen dialokasikan untuk modal kerja terutama penyaluran kredit, sementara 30 persen sisanya digunakan untuk belanja modal, termasuk pengembangan teknologi dan infrastruktur usaha.
Prospektus juga mencantumkan jajaran Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang bertanggung jawab atas penawaran umum ini.
Terdapat empat perusahaan sekuritas yang bertindak sebagai penjamin emisi dengan kesanggupan penuh, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sucor Sekuritas. (*)