KABARBURSA.COM - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menyebut aktivitas perbaikan gerbang tol (GT) pasca kerusuhan unjuk rasa beberapa waktu lalu menyebabkan pengaruh ke pendapatan dan laba.
Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga, Ari Wibowo menilai dampak perbaikan GT terhadap pendapatan dan laba tahun berjalan tidak terlalu signifikan.
"Mengingat volume lalu lintas secara keseluruhan masih dapat terakomodasi melalui gerbang tol alternatif yang tersedia," ujar dia dalam keterbukaan informasi, Senin, 29 September 2025.
Ari Wibowo menyatakan Jasa Marga tetap fokus menjaga kinerja operasional dan memastikan kinerja keuangan Perseroan tetap positif tahun ini.
Adapun terdapat tujuh GT dalam kota yang tengah diperbaiki Jasa Marga. Di antaranya GT Senayan, GT Semanggi, GT Pejompongan, GT Semanggi 2, GT Kuningan 1, GT Slipi 1, dan GT Slipi 2.
Ari Wibowo menyampaikan, GT Senayan dan GT Semanggi ditargetkan selesai pada akhir bulan September 2025. Sementara lima GT lainnya ditargetkan rampung pada awal Oktober tahun ini.
Hingga kini, kata dia, tujuh GT tersebut telah dilakukan recovery bertahap dengan mengoperasikan GT menggunakan Mobile Reader mulai 30 Agustus 2025 lalu.
"Dan seluruh Gardu Tol Otomatis (GTO) sudah dioperasikan sejak tanggal 10 September 2025 dengan harapan Perseroan dapat tetap melayani kebutuhan pengguna jalan," ungkap Ari Wibowo.
Adapun proses percepatan perbaikan konstruksi dilakukan sesuai dengan tingkat kondisi kerusakan. Ari Wibowo bilang, Kontruksi major dilakukan pada bagian yang mengalami kerusakan berat dan dalam prosesnya, membutuhkan penutupan sementara GT untuk menjamin keselamatan pengguna jalan tol.
Jasa Marga (JSMR) Peroleh Laba Inti Rp1,9 Triliun pada Semester I 2025
Jasa Marga mencatat kinerja gemilang sepanjang semester I Tahun 2025 yang terlihat dari perolehan laba inti perusahaan. Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, mengatakan pada semester I 2025 Jasa Marga sukses memperoleh laba inti sebesar Rp1,9 triliun, tumbuh 7,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Capaian ini mencerminkan kekuatan fundamental Perusahaan dalam menjaga performa bisnis secara konsisten," kata Rivan dalam keterangannya, Senin, 28 Juli 2025.
Peningkatan laba inti ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan usaha dan EBITDA Perseroan serta penurunan biaya keuangan secara konsolidasi sebesar 20,4 persen Year on Year (YoY), sebagai dampak positif dari aksi korporasi Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dilakukan oleh Perseroan pada kuartal IV 2024.
Adapun pendapatan usaha Jasa Marga pada paruh pertama 2025 sebesar Rp9,5 triliun atau tumbuh 4,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Rivan menyebut pencapaian itu didorong oleh kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp8,8 triliun dan kinerja Pendapatan Usaha Lain sebesar Rp696 miliar.
Selain itu, realisasi EBITDA Perseroan juga meningkat sejalan dengan peningkatan Pendapatan Usaha, yaitu mencapai Rp6,4 triliun atau tumbuh sebesar 4,1 persen dengan realisasi EBITDA Margin yang terjaga dengan baik, dibandingkan dengan Semester I Tahun 2024 yaitu mencapai level 67,3 persen.
"Hal ini menunjukkan komitmen Perseroan dalam menerapkan strategi pengendalian beban usaha serta fokus pada optimalisasi efisiensi dan efektivitas operasional yang secara keseluruhan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja keuangan Perseroan," ujar Rivan.
Sepanjang semester I 2025, Jasa Marga juga berhasil menjaga pencapaian realisasi total volume transaksi di jalan tol Jasa Marga Group yakni sebesar 637,3 juta kendaraan atau meningkat sebesar 0,1 persen dibandingkan dengan total volume transaksi pada periode yang sama tahun 2024. Sementara itu, untuk realisasi lalu lintas harian rata-rata (LHR) mencapai 3,5 juta kendaraan setiap harinya.