KABARBURSA.COM - Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sumarno mengatakan bahwa inflasi di Jateng pada momen Lebaran 2024, relatif terkendali.
Ia mengungkapkan bagaimana mengendalikan angka inflasi di Jateng, salah satunya meminta pemangku daerah di 35 kabupaten/kota menyusun neraca pangan dan kerja sama antardaerah, guna menekan harga pangan.
Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, inflasi Jateng pada April 2024 atau pada momen yang berdekatan dengan Idulfitri, inflasi month to month (mtm) berada di angka 0,20 persen. Sementara inflasi secara tahunan (year on year/yoy) berada di kisaran 3,27 persen.
Ia menyebut, berbagai upaya dilakukan Pemprov Jateng bekerja sama dengan pemangku kebijakan, untuk mengendalikan harga pangan. Dengan kebijakan tersebut, harga pangan yang tidak stabil dapat ditekan.
“Upaya yang kita lakukan, kami dari Provinsi Jateng, kaitannya pengendalian inflasi, seperti gerakan pangan murah, cadangan pangan pemerintah, fasilitasi distribusi. Kita bersama BI juga mendirikan kios pandawa kita. Mungkin nanti bisa direplikasi kabupaten/kota,” ujarnya.
Adapun, Sumarno mengajak kepala daerah bekerja sama pada pendistribusian kebutuhan pangan. Kata dia, kerja sama pemenuhan pangan sangat mungkin dilakukan, mengingat Jateng sebagai produsen berbagai produk pertanian.
“Untuk menyusun neraca pangan dengan baik dan potensi kerja sama antardaerah, karena produksi di satu daerah banyak di satu daerah kurang, sehingga butuh kerja sama untuk distribusi ini,” jelasnya.
Sementara, Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan bila dibanding Maret 2024, inflasi April 2024 lebih rendah. Bahkan, inflasi tersebut di bawah catatan nasional.
“Tercatat secara month to month pada April 2024 sebesar 0,20 persen. Ini lebih rendah bila dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 0,25 persen,” jelasnya.
Dadang juga membeberkan catatan ekspor nonmigas Jateng pada Maret 2024. Menurutnya, ada tren positif terhadap perdagangan luar negeri Jawa Tengah.
Tercatat, nilai ekspor Jateng pada Maret 2024 sebesar 950,59 juta dolar AS atau naik 3,05 persen, dibanding ekspor Februari 2024. Ekspor nonmigas pada Maret 2024 mencapai 903,13 juta dolar AS naik 0,07 persen, atau 0,63 juta dolar AS dibanding Februari 2024.