KABARBURSA.COM - Potensi bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) di Indonesia semakin menggoda. Industri perbankan pun kini mulai terpikat dan bersiap-siap masuk ke dalam gelanggang persaingan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mencatat transaksi BNPL di sektor perbankan. Namun, di industri pembiayaan, outstanding pinjaman BNPL mencapai Rp 6,13 triliun per Maret 2024, naik 23,9 persen secara tahunan (year on year/YoY).
Jumlah bank yang akan menjajal bisnis ini dipastikan akan bertambah. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) tengah bersiap meluncurkan produk BNPL mereka pada Juli 2024.
"Development dan testing seharusnya selesai pertengahan tahun dan rencana Juli akan rilis," ujar Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi dikutip Selasa 21 Mei 2024.
Pria yang akrab disapa Dede ini mengakui bahwa peluncuran ini sempat mundur dari rencana awal. Awalnya, bank yang dimiliki investor asal Malaysia ini berencana meluncurkannya pada April 2024.
"Butuh waktu untuk pengembangan teknologinya," ujarnya.
Lebih lanjut, Dede mengatakan pihaknya siap bersaing dengan pemain-pemain yang sudah lebih dulu memiliki produk BNPL. Namun, ia belum mau membocorkan keunggulan-keunggulan yang disiapkan.
Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sudah lebih dulu mencicipi bisnis ini. Bank milik Djarum Group mencatat outstanding pinjaman BNPL telah mencapai Rp 182 miliar, naik 59 persen dari posisi Desember 2023.
Seiring dengan itu, jumlah pengguna terus bertambah sejak peluncuran pada Oktober 2023. Per Maret 2024, pengguna BNPL BCA mencapai 87.000 nasabah.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, pihaknya akan terus berinovasi dengan produk BNPL yang dimiliki. Harapannya, layanan keuangan ini semakin sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Hera juga menegaskan bahwa penyaluran kredit melalui paylater akan selalu dilakukan secara prudent. Namun, basis nasabah dan jumlah transaksi tetap akan ditingkatkan.
"Kami berharap transaksi menggunakan Paylater BCA akan terus meningkat sehingga berdampak pada pertumbuhan kredit konsumsi BCA," ujarnya.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.