KABARBURSA.COM - PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) membukukan laba bersih USD201 juta, yang didukung oleh harga minyak dan gas yang lebih tinggi dan kontribusi AMMN yang lebih besar.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, perusahaan mencatat pencapaian operasional yang sejalan dengan panduan yang telah ditetapkan. Program pengeboran yang dijalankan selama periode tersebut menunjukkan hasil yang menggembirakan, memperkuat kinerja perusahaan di tengah fluktuasi pasar global.
“Hasil semester pertama kami sangat baik didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi dan peningkatan kontribusi pendapatan AMMN,” kata Chief Executive Officer (CEO) Roberto Lorato, Jakarta, Minggu, 4 Agustus 2024.
“Kinerja operasional sejalan dengan panduan kami, termasuk program pengeboran yang membuahkan hasil. Fitch dan S&P juga meningkatkan peringkat kredit kami menjadi BB-, yang merupakan bukti keberhasilan MedcoEnergi dalam menjalankan strategi pertumbuhan dan deleveraging yang konsisten.” sambungnya
Berdasarkan EBITDA ASD650 juta di atas 1H 2023 yang mencapai ASD634 juta. Laba Bersih sebesar ASD201 juta, didukung oleh harga minyak dan gas yang lebih tinggi dan kontribusi AMMN yang lebih besar.
“Kontribusi laba bersih dari AMMN sebesar ASD99 juta meningkat secara signifikan, didukung oleh produksi tembaga dan emas yang hampir mencapai rekor tertinggi,” jelasnya.
Selama periode ini, perusahaan mencatat harga rata-rata minyak sebesar ASD81 per barel dan harga gas rata-rata sebesar ASD7 per MMBTU.
Belanja modal mencapai ASD188 juta, yang sebagian besar digunakan untuk pengeboran sumur produksi di Blok 60 Oman, pengembangan proyek di Natuna, Corridor, serta proyek geotermal di Ijen.
Salah satu pencapaian utama adalah akuisisi Oman yang dianugerahi penghargaan “Asia Pacific Deal of the Year” oleh Energy Council. Selain itu, MedcoEnergi berhasil menyelesaikan divestasi di Vietnam Block 12W dan Libya Area 47, dengan hasil kontribusi sebesar ASD120 juta.
Dalam hal pengelolaan utang, perusahaan melanjutkan upaya deleveraging melalui penawaran tender dan pembelian kembali obligasi senilai ASD215 juta. Hutang konsolidasi MedcoEnergi tercatat sebesar ASD3,2 miliar, sementara Hutang Restricted Group sebesar ASD2,7 miliar.
Kas dan setara kas konsolidasi mencapai ASD653 juta, dengan Hutang Bersih sebesar ASD2,2 miliar dan rasio Hutang Bersih terhadap EBITDA sebesar 1,7x.
Kinerja keuangan perusahaan juga didukung oleh peningkatan peringkat kredit dari S&P Global Rating menjadi “BB-”, menyusul kenaikan peringkat yang diberikan oleh Fitch Ratings pada Mei 2024.
Roberto juga mengungkap jika dividen final 2023 dibagikan sebesar USD45 juta, sehingga total dividen yang dibayarkan untuk tahun buku 2023 menjadi ASD70 juta atau Rp45 per lembar saham, meningkat 16 persen dari 2022.
Ikhtisar Operasional Minyak & Gas
Produksi total mencapai 153 mboepd (thousand barrels of oil equivalent per day), melebihi panduan yang ditetapkan namun mengalami penurunan sebesar 5 persen dibandingkan periode yang sama. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya hak kelola di Corridor setelah perpanjangan PSC, penurunan permintaan gas di Singapura, dan divestasi Blok 12W Vietnam. Namun, dampak tersebut sebagian besar diimbangi oleh volume minyak yang lebih tinggi dari Blok 60 Oman dan Natuna.
Selain itu, MedcoEnergi mengalokasikan belanja modal sebesar ASD152 juta untuk mendukung berbagai proyek pengembangan. Belanja modal ini digunakan untuk melanjutkan pengembangan di Natuna dan Corridor serta untuk pengeboran sumur produksi di Blok 60 Oman.
Ketenagalistrikan
Penjualan tenaga listrik sebesar 2.003 GWh, di mana 20 persen di antaranya berasal dari sumber energi terbarukan. Belanja modal ketenagalistrikan sebesar ASD36 juta. Pembangunan PLTS Bali Timur 25 MWp berada di jalur yang tepat untuk selesai pada akhir 2024 dan pengembangan geotermal Ijen 34 MW tahap I berjalan dengan baik dan akan selesai pada Q1 2025.
Lanjutnya, pada produksi tembaga mencapai 236 Mlbs, meningkat sebesar 76 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara produksi emas mencapai 495 Koz, melonjak sebesar 189 persen dari tahun sebelumnya. Hasil ini merupakan rekor produksi semester pertama tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Harga tembaga tercatat pada ASD4,5 per pon (lbs), mendukung hasil produksi yang mengesankan. Sebagai bagian dari ekspansi operasional, proyek smelter perusahaan telah memulai tahap commissioning pada tanggal 31 Mei 2024. Produksi pertama katoda tembaga diharapkan dapat dimulai pada kuartal keempat 2024.
MedcoEnergi juga telah menerima izin ekspor dari Kementerian Perdagangan untuk mengekspor konsentrat tembaga hingga 31 Desember 2024, memungkinkan perusahaan untuk terus mengoptimalkan penjualan dan distribusi produk tembaganya di pasar internasional.
Hilmi Panigoro, Direktur Utama, mengatakan, “Saya sangat senang dengan hasil yang dicapai Perseroan disemester pertama. Akuisisi Oman berjalan dengan baik, dan dividen yang lebih tinggi baru-baru ini menunjukkan komitmen kami yang berkelanjutan untuk memberikan imbal balik kepada para pemegang saham".(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.