KABARBURSA.COM - Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 kembali mencatatkan surplus sebesar USD2,93 miliar atau sekitar Rp47,9 triliun. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah membukukan surplus selama 49 bulan berturut-turut.
Kondisi ini tentunya memberi efek positif bagi emiten di sektor transportasi dan logistik, salah satunya adalah PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). Berikut Kabar Bursa himpun di Jakarta, Minggu 14 Juli 2024.
Profil Singkat ASSA
ASSA adalah salah satu penyedia layanan transportasi terbesar di Indonesia, menggantikan ADIRA Rent sebagai merek dagang utama. Perusahaan ini menawarkan solusi transportasi komprehensif yang meliputi penyewaan kendaraan, jasa logistik, jasa pengemudi, serta jual beli kendaraan bekas.
Hingga tahun 2018, ASSA memiliki 19 kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, ASSA mengelola lebih dari 20.880 kendaraan dan 4.478 pengemudi, melayani lebih dari 1.203 korporasi di Indonesia.
ASSA menetapkan target pertumbuhan usaha sebesar 10 persen untuk tahun 2024. Ambisi ini didasarkan pada prospek positif di sektor transportasi. Untuk merealisasikan target tersebut, perusahaan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 1,5 triliun.
Valuasi Saham
Dari perspektif valuasi saham, ASSA terlihat cukup menarik. Mengutip data Stockbit, Market cap perusahaan mencapai Rp2,676 triliun dengan PE Ratio tahunan di angka 9,42 dan PE Ratio TTM sebesar 21,77. Angka ini menunjukkan valuasi yang cukup wajar dibandingkan dengan industri sejenis, yang berarti saham ASSA bisa menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari valuasi yang masuk akal dengan prospek pertumbuhan yang baik.
Price to Book Value (PBV) ASSA berada di angka 1,39, yang menunjukkan saham ini diperdagangkan sedikit di atas nilai bukunya. Price to Sales (TTM) dan Price to Cashflow (TTM) masing-masing di angka 0,60 dan 4,93, menunjukkan valuasi yang relatif murah dibandingkan dengan pendapatan dan arus kas yang dihasilkan.
Dividend Yield ASSA sebesar 2,76 persen juga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang mencari imbal hasil dari dividen. Dengan payout ratio 25,99 persen, ASSA menunjukkan kemampuan untuk memberikan dividen yang stabil kepada pemegang sahamnya.
Secara keseluruhan, kinerja operasional dan keuangan ASSA yang kuat, ditambah dengan valuasi saham yang wajar, membuatnya menjadi pilihan menarik di tengah surplus neraca perdagangan Indonesia yang terus berlanjut.
Laporan Keuangan
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatat pendapatan sebesar Rp 1,182 triliun hingga tahun ini. Laba bruto perusahaan mencapai Rp 339 miliar, sementara EBITDA (TTM) tercatat sebesar Rp 1,303,97 triliun. Laba bersih yang berhasil diraih adalah Rp 71 miliar. Posisi kas perusahaan berada di angka Rp 840 miliar, menunjukkan likuiditas yang cukup kuat untuk mendukung operasionalnya.
Posisi Neraca Kuartal
Total aset yang dimiliki ASSA mencapai Rp 7,662 triliun dengan total kewajiban sebesar Rp 4,980 triliun. Utang jangka pendek tercatat sebesar Rp 1,170 triliun, sedangkan utang jangka panjang mencapai Rp 2,820 triliun. Dengan total ekuitas sebesar Rp 1,928 triliun, perusahaan menunjukkan keseimbangan yang baik antara aset dan kewajibannya.
Arus Kas
Pada laporan arus kas, ASSA mencatat arus kas dari operasi sebesar Rp 542 miliar, sementara arus kas dari investasi negatif Rp 487 miliar. Arus kas dari pembiayaan juga negatif sebesar Rp 27 miliar. Belanja modal perusahaan tercatat sebesar Rp 209 miliar, menghasilkan arus kas bebas sebesar Rp 333 miliar, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasionalnya.
Pertumbuhan YoY
Dari sisi pertumbuhan tahunan (YoY), pendapatan kuartal perusahaan meningkat sebesar 3,10 persen, sedangkan pendapatan tahunan (YTD) juga naik sebesar 3,10 persen. Namun, secara tahunan, pendapatan mengalami penurunan sebesar 24,39 persen. Laba bersih kuartal meningkat signifikan sebesar 36,99 persen, dengan laba bersih tahunan (YTD) juga naik 36,99 persen. EPS (earning per share) kuartal meningkat sebesar 32,42 persen, tetapi secara tahunan, EPS mengalami penurunan sebesar 2,70 persen.
Dengan berbagai indikator ini, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menunjukkan kinerja yang cukup positif meskipun ada tantangan dalam pendapatan tahunan. Investor dapat mempertimbangkan data ini dalam mengevaluasi prospek investasi di perusahaan ini.
Kinerja Saham
Dalam satu bulan terakhir, saham ASSA mengalami peningkatan sebesar 2,11 persen. Meski terlihat positif, performa ini tidak berlanjut dalam jangka waktu lebih panjang. Dalam tiga bulan terakhir, saham ASSA merosot hingga -10,49 persen, dan dalam enam bulan terakhir, penurunan lebih dalam terjadi dengan angka -11,59 persen.
Situasi lebih mengkhawatirkan terlihat pada kinerja tahunan. Dalam satu tahun terakhir, saham ASSA anjlok -44,02 persen. Penurunan ini berlanjut dalam jangka waktu tiga tahun, di mana saham mengalami koreksi tajam sebesar -68,19 persen. Bahkan dalam lima tahun, saham masih mencatat penurunan -5,97 persen.
Namun, jika kita melihat performa jangka panjang, dalam sepuluh tahun, saham ASSA menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 207,20 persen. Ini menandakan bahwa meskipun ada fluktuasi jangka pendek, potensi pertumbuhan jangka panjang tetap ada.
Dinamika Pasar
Rentang harga saham ASSA dalam 52 minggu terakhir juga menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi. Saham ini mencapai titik tertinggi di Rp1.380 dan terendah di Rp610. Fluktuasi harga ini menunjukkan adanya dinamika pasar yang besar, di mana saham ASSA diperdagangkan dengan variasi harga yang cukup lebar. Hal ini bisa jadi peluang bagi investor yang cermat dalam memilih waktu untuk membeli atau menjual saham.
Secara keseluruhan, ASSA menawarkan peluang investasi yang menarik bagi investor dengan pandangan jangka panjang dan toleransi terhadap volatilitas jangka pendek. Dengan fundamental yang kuat dan strategi bisnis yang adaptif, ASSA berpotensi memberikan return yang signifikan bagi para investornya dalam jangka panjang.