Logo
>

MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, Rupiah Stabil

Ditulis oleh KabarBursa.com
MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, Rupiah Stabil

KABARBURSA.COM - Rupiah menunjukkan stabilitas yang baik dalam menanggapi keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum, siang hari ini, Senin 22 April 2024. Selain itu, rupiah juga nampaknya mendapatkan sentimen positif dari data neraca dagang Maret yang dilaporkan mencatat surplus yang jauh lebih besar dari prediksi pasar.

Nilai rupiah mengalami penurunan dibandingkan dengan posisinya sebelumnya pada tengah hari, berada di angka Rp16.233/USD. Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, rupiah masih lebih kuat di level Rp16.212/USD pada pukul 09:07 WIB.

Stabilitas rupiah hari ini didukung oleh rilis data neraca dagang, di mana surplus transaksi perdagangan Indonesia pada bulan Maret melebihi ekspektasi para pelaku pasar, mencapai USD4,47 miliar. Angka tersebut jauh di atas perkiraan pasar yang hanya sebesar USD1,22 miliar.

Capaian surplus neraca dagang pada bulan Maret mencatat rekor tertinggi dalam 12 bulan terakhir, atau sejak Februari 2023. Lonjakan surplus neraca dagang disebabkan oleh penurunan kinerja impor yang lebih dalam dari prediksi, dengan penurunan sebesar 12,7 persen year-on-year menjadi USD17,96 miliar.

Menurut jenis penggunaan barang, hanya impor barang konsumsi saja yang masih mencatat pertumbuhan 4,97 persen. Sementara impor bahan baku dan barang modal masing-masing anjlok 12,63 persen dan 1,72 persen.

Pada saat yang sama, ekspor mencatat penurunan lebih rendah dibanding prediksi, yaitu turun 4,2 persen dari perkiraan penurunan mencapai 11 persen menjadi sebesar USD22,43 miliar pada Maret.

Penurunan ekspor terutama karena ekspor nonmigas yang melemah terutama ekspor mineral, besi dan baja juga minyak sawit. Menghitung secara kuartalan, ekspor RI pada kuartal 1-2024 turun 7,25 persen dibanding kuartal 1-2023.

Mengenai Keputusan MK Siang ini

Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak gugatan sengketa Pilpres 2024. Hakim di sidang PHPU menolak gugatan Paslon Anies-Muhaimin kepada tergugat Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Putusan itu dibacakan dalam atas gugatan yang diajukan Anies-Muhaimin bernomor 1/PHPU.PRES-XXII/2024.

"Menolak permohonan untuk seluruhnya," ujar Hakim MK Suhartoyo membacakan putusan MK dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sengketa Pilpres di gedung MK, Senin 22 April 2024.

Keputusan MK ini sekaligus menguatkan ketetapan yang dibuat KPU terkait dengan kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Selanjutnya, sampai tulisan ini naik, MK melanjutkan pembacaan keputusan atas gugatan yang dilayangkan oleh paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Prediksi bahwa BI Rate akan Naik

Bank Indonesia dijadwalkan akan menggelar Rapat Dewan Gubernur pada 23-24 April atau mulai Selasa esok. Konsensus hasil survei Bloomberg terhadap 39 ekonom sampai siang hari ini memperkirakan BI masih akan menahan bunga acuan di 6 persen.

Namun, sebanyak 11 dari 39 ekonom meyakini BI akan mengerek bunga acuan ke 6,25 persen untuk menyokong rupiah yang telah menjadi bulan-bulanan sepanjang tahun ini dengan kehilangan nilai hingga 5,3 persen dibanding posisi penutupan akhir tahun lalu.

Beberapa bank asing memprediksi, nilai rupiah bisa terperosok hingga menyentuh Rp17.000/USD pada September nanti terutama bila prediksi penurunan bunga The Fed kembali molor.

"Pelemahan menuju Rp17.000/USD akan terjadi bertahap, tidak serta merta. Namun, tanpa kenaikan BI rate, tidak akan membantu [rupiah kembali menguat]," kata Elias Hadad, Senior Market Strategist di Brown Brothers Harriman di London.

Penguatan dolar AS yang masih belum terjeda, membutuhkan respon kebijakan yang lebih kuat. Pasalnya, strategi penguatan rupiah melalui jurus lain seperti intervensi langsung ke pasar atau melalui operasi moneter dengan tiga instrumen baru seperti SRBI, SVBI dan SUVBI, juga kebijakan mandatori penempatan devisa hasil ekspor, sejauh ini belum memadai. Nyatanya, rupiah tetap terkapar jatuh.

"Pelemahan rupiah akan terus terjadi bila BI kembali menahan bunga acuan pekan ini. Pengetatan lebih lanjut akan menjadi tindakan terbaik," kata Brendan McKenna, Ahli Strategi Mata Uang di Wells Fargo. Ia memprediksi, rupiah berpotensi melemah sampai ke level psikologis baru di Rp16.500/USD seiring dengan mundurnya prediksi pivot The Fed dari Juni menjadi September.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

KabarBursa.com

Redaksi