Logo
>

PDN Diserang Hacker, Kerja BSSN Dipertanyakan

Ditulis oleh KabarBursa.com
PDN Diserang Hacker, Kerja BSSN Dipertanyakan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Anggota Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin, mendesak perombakan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) setelah terjadinya serangan ransomware terhadap pusat data nasional (PDN). Hasanuddin mempetanyakan peran BSSN, yang seharusnya menjadi pengawal utama keamanan siber di lingkungan pemerintah sesuai amanat Perpres 28 Tahun 2021. Ia mengkritik keras, apa saja yang telah dilakukan BSSN untuk melindungi jaringan dan infrastruktur telekomunikasi pemerintah.

    “Mengapa serangan ini bisa terjadi pada obyek yang sangat vital tersebut? BSSN sebagai pengawal keamanan PDN dan Kemenkominfo sebagai pengelola PDN harus bertanggung jawab atas kelalaian ini. Ini potensi kebocoran data warga negara seluruh Indonesia, tidak bisa dianggap enteng,” tegas Hasanuddin dalam keterangannya, Selasa 25 Juni 2024.

    Politisi PDIP ini mendorong adanya reformasi di tubuh BSSN. Menurutnya, BSSN yang awalnya merupakan transformasi dari Lemsaneg, masih didominasi oleh personel militer dan polisi karena fokusnya pada persandian intelijen. Namun, saat ini kebutuhan utama adalah keamanan siber. Oleh karena itu, BSSN harus diisi oleh pakar IT, profesional IT, dan talenta-talenta muda Indonesia yang unggul di sektor keamanan siber.

    “Kalau jajaran SDM di BSSN masih menjalankan pola seperti Lemsaneg, maka anggaran sebesar apapun yang digelontorkan akan menjadi percuma karena masih menggunakan paradigma lama yang sudah out of date,” jelas Hasanuddin.

    Serangan ransomware ini disebut Hasanuddin sebagai bentuk kejahatan siber yang sangat serius karena menyasar obyek vital nasional strategis seperti PDN. Ia menyayangkan kejadian ini dan meminta pemerintah sigap dalam memitigasi risiko lanjutan dari serangan tersebut.

    Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin juga meminta investigasi terus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. “Yang diutamakan kita itu mengembalikan, menormalkan keadaan. Alhamdulillah sekarang sudah normal. Sebabnya apa yang terjadi itu sedang dilakukan [investigasi] oleh Kominfo dan juga oleh BSSN, dan dari pihak keamanan sedang mencari sebabnya,” ungkap Ma’ruf kemarin.

    Agar kejadian tersebut tidak terulang, lanjut Wapres, pemerintah terus melakukan langkah antisipasi demi melindungi data negara dan masyarakat, serta segala pelayanan publik yang terafiliasi. “Memang kejadian ini selalu terjadi, di dunia ini selalu terjadi. Oleh karena itu, kita akan memperkuat untuk melindungi kerahasiaan negara, masyarakat, dan juga pelayanan publik jangan sampai terganggu,” tegasnya.

    Salah satu upaya yang akan dilakukan, menurut Ma’ruf, adalah penerapan kebijakan satu data nasional untuk memastikan data penting negara dan masyarakat tidak tercecer. “Gangguan ini menjadi satu pelajaran yang berharga buat kita, untuk itu perlu diantisipasi dan tidak boleh lagi terjadi pada masa yang akan datang,” imbuhnya.

    Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) adalah sebuah lembaga pemerintah non-kementerian di Indonesia yang bertugas untuk melaksanakan keamanan siber dan persandian negara. BSSN bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

    BSSN didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Presiden Nomor 133 Tahun 2017 tentang BSSN. Lembaga ini dibentuk dengan tujuan untuk menjawab tantangan dan ancaman di era digital yang semakin kompleks dan beragam.

    Kinerja Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam beberapa tahun terakhir dapat dilihat melalui berbagai inisiatif, program, dan capaian yang telah dilaksanakan.

    Berikut adalah beberapa aspek yang menunjukkan kinerja BSSN:

    BSSN telah membangun dan mengoperasikan Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (National Cyber Security Operations Center) untuk memantau dan merespons ancaman siber. Ini termasuk identifikasi dan mitigasi serangan siber yang mengancam infrastruktur kritis nasional.

    BSSN secara rutin mengeluarkan peringatan dan advisories terkait ancaman siber terbaru serta memberikan panduan untuk mitigasi.

    BSSN telah melakukan berbagai program pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia dalam bidang keamanan siber.

    Kampanye kesadaran keamanan siber kepada masyarakat umum melalui berbagai media dan platform, termasuk media sosial, seminar, dan lokakarya.

    BSSN menjalin kerjasama dengan berbagai instansi nasional dan internasional untuk memperkuat kemampuan keamanan siber. Ini termasuk kerjasama dengan organisasi seperti ASEAN, CERT (Computer Emergency Response Team) dari berbagai negara, dan lembaga-lembaga keamanan siber global.

    BSSN juga berpartisipasi dalam berbagai latihan dan simulasi siber internasional untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi dalam menghadapi insiden siber besar.

    BSSN telah berkontribusi dalam pengembangan berbagai kebijakan dan regulasi terkait keamanan siber di Indonesia. Ini mencakup peraturan-peraturan yang mengatur perlindungan data, keamanan informasi, dan standar keamanan siber untuk berbagai sektor.

    Penerapan kebijakan manajemen risiko siber di instansi pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan perlindungan yang memadai terhadap ancaman siber.

    BSSN secara aktif menangani berbagai insiden siber yang terjadi di Indonesia, termasuk serangan malware, ransomware, dan pencurian data. Mereka menyediakan bantuan teknis dan dukungan dalam penanganan insiden untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efektif.

    Pengembangan teknologi sandi dan kriptografi untuk memperkuat komunikasi rahasia pemerintah dan institusi terkait.

    Implementasi teknologi keamanan siber terbaru untuk melindungi infrastruktur kritis nasional dari ancaman dan serangan siber.

    Namun, seperti halnya dengan banyak institusi lainnya, BSSN juga menghadapi tantangan dalam menjalankan tugasnya. Beberapa tantangan tersebut termasuk adaptasi terhadap ancaman siber yang terus berkembang, keterbatasan sumber daya, serta kebutuhan untuk terus meningkatkan kolaborasi antar-institusi dan sektor.

    Berikut adalah beberapa tugas dan fungsi utama BSSN:

    1. Keamanan Siber: Mengawasi, melindungi, dan menjaga keamanan infrastruktur siber nasional dari ancaman dan serangan siber. Ini mencakup perlindungan terhadap data dan informasi yang bersifat sensitif dan strategis.
    2. Persandian: Mengelola dan mengamankan sistem persandian negara yang digunakan untuk komunikasi rahasia pemerintah dan instansi terkait. Ini termasuk pengembangan teknologi sandi dan kriptografi.
    3. Kebijakan dan Regulasi: Merumuskan dan mengembangkan kebijakan, standar, dan regulasi terkait keamanan siber dan persandian di tingkat nasional.
    4. Pemantauan dan Respons Insiden: Melakukan pemantauan terhadap aktivitas siber nasional dan memberikan respons cepat terhadap insiden atau serangan siber.
    5. Kerjasama dan Koordinasi: Bekerjasama dengan instansi pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional untuk meningkatkan keamanan siber dan kemampuan persandian.
    6. Peningkatan Kesadaran dan Kapasitas: Melakukan sosialisasi, edukasi, dan pelatihan kepada masyarakat dan institusi mengenai pentingnya keamanan siber dan persandian. (*)

     

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi