Logo
>

Perusahaan Asal Singapura Ambil Kendali Saham ALII, Apa Tujuannya?

Ditulis oleh Yunila Wati
Perusahaan Asal Singapura Ambil Kendali Saham ALII, Apa Tujuannya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Perusahaan asal Singapura, Borneo Logistics Services Pte Ltd, mengambil alih pengendalian saham Ancara Logistic Indonesia (ALII). Pengendalian diambil alih dari PT Borneo Logistik Indonesia.

    Transaksi pembelian saham berlangsung pada 27 Desember 2024. Borneo Logistics mengakuisisi 1,74 miliar lembar saham ALII. Pembelian ini dilakukan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp69 per saham, sehingga Borneo Logistics mengeluarkan dana sekitar Rp120,33 miliar dalam transaksi perdana tersebut.

    Begitu bunyi keterbukaan informasi ALII kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disampaikan di Jakarta, 7 Januari 2025.

    Melalui transaksi ini, Borneo Logistics resmi menjadi pemegang saham utama di Ancara Logistics Indonesia, mengubah status kepemilikan saham yang semula dimiliki oleh Borneo Logistik Indonesia. Setelah transaksi selesai, Borneo Logistik Indonesia tidak lagi memegang saham di Ancara Logistics.

    Sebagai gantinya, Borneo Logistics Services mengontrol sekitar 11,02 persen saham perusahaan logistik Indonesia tersebut. Transaksi ini merupakan langkah strategis bagi pengembangan usaha dan investasi bagi perusahaan Singapura tersebut, yang juga memperoleh status kepemilikan saham secara langsung di Ancara Logistics Indonesia.

    Dengan perubahan struktur kepemilikan ini, diharapkan kedua perusahaan dapat bekerja lebih erat dalam pengembangan operasional serta memperluas jaringan dan layanan logistik. Ini juga menandakan adanya langkah penguatan pasar oleh Borneo Logistics yang semakin memperluas pengaruhnya di industri logistik Indonesia, dengan harapan dapat memberikan kontribusi besar pada sektor transportasi dan distribusi dalam negeri.

    Saham Bergerak Naik, Lebih dari Satu Persen

    Kabar ini memberikan sentimen positif bagi pergerakam saham. Hingga pukul 15.00, saham ALII mencatatkan performa yang cukup menarik. Harga mencapai Rp378, mengalami kenaikan sebesar 4 poin atau sekitar 1.07 persen.

    Sebelumnya, saham ini diperdagangkan pada level yang sama, yakni Rp374 per lembar, yang menunjukkan stabilitas harga dalam pergerakan harian. Volume transaksi tercatat sebanyak 9.000 lot, dengan total nilai transaksi sekitar Rp347 juta, yang menggambarkan aktivitas pasar yang relatif moderat.

    Dalam perdagangan kali ini, saham mencapai level tertinggi di 390, sementara titik terendahnya berada di 374.

    Jika dilihat lebih jauh, kinerja saham ALII dalam periode waktu lebih panjang menunjukkan fluktuasi harga yang cukup signifikan. Dalam sepekan terakhir, saham ini mengalami kenaikan sebesar 1.61 persen, yang mencerminkan adanya sedikit minat beli yang kembali berkembang pada saham tersebut.

    Namun, dalam tiga bulan terakhir, harga sahamnya terkoreksi sekitar 8.70 persen, mencatatkan penurunan yang cukup tajam. Dalam sebulan terakhir, ALII kembali mencatatkan penurunan sekitar 8.25 persen, namun kinerja yang sedikit lebih baik tercatat pada periode enam bulan terakhir dengan kenaikan sekitar 9.88 persen. Angka ini memberikan gambaran adanya potensi kenaikan harga yang lebih stabil dalam jangka menengah.

    Walau demikian, saham ini belum mencatatkan angka kinerja positif jika dibandingkan dengan rentang waktu yang lebih panjang. Hal ini terlihat dari kinerja tahunan yang masih belum menunjukkan angka pertumbuhan yang jelas.

    Saham ini juga memiliki potensi untuk berfluktuasi dengan kisaran harga 52 minggu antara 895 sebagai level tertinggi dan 268 pada level terendah, yang mencerminkan betapa signifikan fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun ini.

    Kinerja harga saham yang mencapai level 52 minggu yang lebih rendah memberi indikasi bahwa investor harus berhati-hati, meskipun ada sedikit optimisme dari perubahan harga terkini.

    Secara keseluruhan, meskipun ada peningkatan dalam jangka pendek, saham ALII masih menghadapi tantangan dalam mempertahankan momentum jangka panjang. Potensi pemulihan atau pergerakan yang lebih kuat tentu saja tergantung pada perkembangan kinerja perusahaan ke depan dan kondisi pasar secara keseluruhan.

    Laba Bersih Naik 32 Persen

     PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp207,63 miliar hingga 30 September 2024, meningkat 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp156,72 miliar. Peningkatan ini turut mendorong laba per saham dasar menjadi Rp18,04, naik dari Rp15,13 pada periode yang sama tahun lalu.

    Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan ALII tercatat Rp703,31 miliar, sedikit menurun 1,75 persen dibandingkan Rp715,91 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, efisiensi dalam beban pokok pendapatan yang turun menjadi Rp388,25 miliar dari Rp409,59 miliar, berhasil meningkatkan laba kotor menjadi Rp315,05 miliar, naik tipis dari Rp306,31 miliar.

    Beban usaha naik menjadi Rp57,95 miliar dari Rp55,36 miliar tahun lalu. Namun, laba usaha tetap tumbuh menjadi Rp257,1 miliar dibandingkan Rp250,95 miliar sebelumnya. Kontribusi dari penghasilan bunga yang naik menjadi Rp98,89 miliar serta pembalikan kerugian penurunan nilai senilai Rp1,95 miliar turut mendukung hasil ini.

    Beban pajak juga mengalami penurunan signifikan, yaitu dari Rp22,76 miliar menjadi Rp11,83 miliar. Namun, perusahaan menghadapi kerugian selisih kurs sebesar Rp23,16 miliar, yang berbanding terbalik dengan keuntungan Rp1,47 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban keuangan juga berhasil ditekan dari Rp142,83 miliar menjadi Rp79,83 miliar, sementara beban lain-lain turun menjadi Rp24,6 miliar dari Rp83,11 miliar.

    Ekuitas bersih perusahaan melonjak menjadi Rp1,69 triliun dari Rp634,77 miliar pada akhir 2023. Total liabilitas menurun drastis dari Rp1,28 triliun menjadi Rp711,13 miliar. Secara keseluruhan, jumlah aset perusahaan naik menjadi Rp2,4 triliun dibandingkan Rp1,91 triliun pada akhir tahun lalu.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79