Logo
>

Rencana Merger Axiata-SinarMas: Rapor Keuangan-Dampaknya

Ditulis oleh Syahrianto
Rencana Merger Axiata-SinarMas: Rapor Keuangan-Dampaknya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Axiata Group Berhad dan Sinar Mas telah menandatangani nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) untuk menjajaki rencana penggabungan usaha antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

    Dalam rencana ini, kedua penyedia layanan seluler akan bergabung untuk membentuk entitas baru yang disebut "MergeCo." Axiata dan Sinar Mas akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dalam entitas baru tersebut.

    Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa proses penggabungan ini masih dalam tahap awal evaluasi dan belum mencapai kesepakatan atau penyelesaian transaksi yang mengikat. Validasi terkait pemegang saham, pemeriksaan menyeluruh, perencanaan bisnis, dan persyaratan kesepakatan lainnya masih belum ditentukan dan akan dibahas lebih lanjut.

    Penggabungan XL Axiata dan Smartfren diharapkan dapat menyediakan layanan telekomunikasi yang lebih baik dan maksimal di Indonesia. Merger ini juga diharapkan bisa menyatukan skala, kompetensi, dan keahlian telekomunikasi dari masing-masing Perusahaan demi menghasilkan nilai yang signifikan.

    Laba XL Tumbuh

    EXCL mengantongi laba bersih Rp547 miliar di kuartal I 2024. Capaian ini tumbuh hingga 168 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp204 miliar. Pertumbuhan laba sejalan dengan kenaikan pendapatan perseroan, di mana EXCL membukukan pendapatan sebesar Rp8,44 triliun atau naik 12 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp7,54 triliun. Adapun, kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai 93 persen.

    Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata menilai, periode kuartal pertama tahun 2024 sangat istimewa, karena perseroan berhasil meraih pendapatan data yang positif dibandingkan kuartal sebelumnya atau pada kuartal IV 2023 setelah di beberapa tahun terakhir kuartal pertama cenderung stagnan.

    “Pertumbuhan pendapatan data di kuartal ini tidak terlepas dari keberhasilan kami mempertahankan harga layanan, di tengah semarak momentum pemilihan umum serta Ramadan, sehingga bisa meningkatkan trafik data,” kata Dian.

    Selain itu, dengan total jumlah pelanggan berkualitas sebanyak 57,6 juta di kuartal IV 2023 EXCL berhasil mendorong penggunaan layanan sehingga trafik juga meningkat sebesar 3,2 persen dibandingkan kuartal IV 2023, serta 18 persen dibandingkan kuartal I 2023.

    Peningkatan tersebut pada akhirnya turut mendorong kenaikan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp44 ribu. Angka itu merupakan ARPU tertinggi yang pernah dicapai perseroan hingga saat ini.

    Dian menambahkan, pencapaian kinerja kuartal I 2024 juga tidak terlepas dari keberhasilan perseroan dalam mengoptimalkan penggunaan biaya operasional atau operational expenditure (OPEX), termasuk menekan beban biaya-biaya operasional menjadi lebih rendah.

    Total biaya operasional berkurang hingga 8 persen dibandingkan kuartal IV 2023 yang dikontribusi oleh penurunan beban penjualan dan pemasaran serta biaya infrastruktur. Penurunan beban penjualan dan pemasaran, lanjut Dian, juga didorong oleh peningkatan penggunaan sarana digital aplikasi MyXL dan AXISnet.

    Meningkatnya penggunaan MyXL dan AXISnet menunjukkan kedua aplikasi tersebut mampu meningkatkan pengalaman pelanggan yang lebih baik, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kebutuhan, preferensi serta perilaku pelanggan.

    Hingga akhir Maret 2024, kedua aplikasi tersebut memiliki total pengguna aktif per bulannya hingga sebanyak 30,3 juta. Peningkatan jumlah pengguna aktif per bulan myXL dan AXISnet ini mencapai 99 persen dalam periode dua tahun terakhir.

    Smartfren Menderita Rugi

    Berbeda, Smartfren menderita rugi bersih sepanjang 2023, yaitu sebesar Rp108,93 miliar. Angka ini berbanding terbalik dari laba bersih yang diraih perseroan selama 2022, yang sebesar Rp1,06 triliun.

    Apabila ingin adil, laba bersih yang diraih FREN selama 2022 terutama berkat keuntungan dari investasi dalam saham yang mencapai Rp1,64 triliun. Angka itu berubah menjadi kerugian investasi sebesar Rp467,84 miliar selama 2023.

    Pendapatan bersih FREN tercatat mencapai Rp11,66 triliun selama tahun lalu, naik tipis 4,04 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan pendapatan Rp11,20 triliun dari periode yang sama di 2022.

    Lebih rinci, pendapatan jasa telekomunikasi (data) sebesar Rp10,19 triliun, non-data Rp291,92 miliar. Kemudian, pendapatan jasa interkoneksi Rp397,79 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp779,06 miliar selama 2023.

    Selain tanpa polesan dari angka keuntungan dari investasi seperti pada 2022, rugi bersih FREN yang kembali muncul pada 2023, seperti tahun-tahun sebelumnya, salah satunya seiring beban usaha yang meningkat 5,03 persen yoy menjadi Rp11,11 triliun dan beban bunga & keuangan lainnya yang masih besar (Rp1,28 triliun).

    Sementara, laporan keuangan FREN periode teranyar, yakni per kuartal I 2024, masih dilakukan penelaahan terbatas (limited review) dan akan disampaikan oleh perseroan selambat-lambatnya pada 31 Mei mendatang.

    Dampak Merger EXCL-FREN

    Penggabungan antara XL Axiata dan Smartfren diharapkan akan memberikan beberapa dampak bagi pelanggan.

    Yang pertama adalah peningkatan layanan. Dengan penggabungan, perusahaan baru yang disebut “MergeCo” diharapkan dapat menyediakan pengalaman pelanggan yang lebih baik di sektor telekomunikasi. Kombinasi skala, kompetensi, dan keuangan dari XL Axiata dan Smartfren diharapkan dapat menghasilkan layanan yang lebih unggul.

    Nilai Tambah menjadi dampak kedua. MergeCo diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham melalui sinergi dari operasi gabungan XL Axiata dan Smartfren. Ini termasuk efisiensi dan keuntungan dari skala yang lebih besar.

    Sementara itu, dampak berikutnya ialah mengenai persaingan lebih kuat. Saat ini, XL Axiata dan Smartfren adalah dua operator terkecil di Indonesia. Dengan penggabungan, Perusahaan gabungan akan menjadi pesaing yang lebih kuat terhadap dua operator besar lainnya di negara ini, yaitu Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchinson.

    Axiata berkomitmen untuk tetap menjadi pemain utama dalam lanskap digital dan teknologi Indonesia. Penggabungan ini sejalan dengan visi mereka untuk mendukung masa depan digital negara.

    Namun, perlu diingat bahwa proses penggabungan masih berada di tahap evaluasi awal dan belum ada kepastian mengenai kesepakatan akhir. Dalam hal ini, pelanggan perlu memantau perkembangan lebih lanjut dan mengetahui bagaimana penggabungan ini akan memengaruhi layanan dan pengalaman mereka.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.