KABARBURSA.COM - Sejumlah perusahaan asuransi umum mengungkapkan penurunan tingkat RBC pada akhir tahun 2023. PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) mencatatkan penurunan RBC dari Oktober 2022 hingga Oktober 2023, turun dari 145,43 menjadi 132,23.
Presiden Direktur Asuransi Bintang, HSM Widodo, menyatakan bahwa penurunan ini terkait dengan diberlakukannya POJK baru yang mengubah peraturan dan perhitungan RBC, termasuk larangan investasi penyertaan langsung pada anak perusahaan yang tidak termasuk dalam LJK. Hal ini mengakibatkan penurunan RBC sekitar 15 persen.
Widodo menegaskan bahwa meskipun mengalami penurunan, RBC perusahaan masih berada dalam batas aman sesuai target. Perusahaan menargetkan kenaikan RBC di tahun depan, melampaui angka 130, dengan menerapkan kebijakan dan pemaksimalan aset serta hasil investasi perusahaan.
Di sisi lain, PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) juga mencatatkan penurunan tingkat RBC, meskipun tidak terlalu signifikan. Presiden Direktur Aswata, Christian Wanandi, menjelaskan bahwa meski mengalami penurunan, tingkat RBC Aswata tidak jauh dari periode sebelumnya.
RBC perusahaan turun sedikit dari 380 pada Oktober 2022 menjadi 370 pada Oktober 2023. Meskipun demikian, perusahaan telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kembali angka RBC pada tahun 2024, menargetkan kembali ke angka 380.
Perlu diperhatikan bahwa dengan berlakunya IFRS17 pada 1 Januari 2025, aturan RBC kemungkinan akan mengalami perubahan, dan masih menunggu keputusan OJK terkait RBC2 atau Solvency2.