Logo
>

Siapkan USD298 Juta, TOBA Bocorkan Akuisisi Saham Mayoritas SEPL

Ditulis oleh Syahrianto
Siapkan USD298 Juta, TOBA Bocorkan Akuisisi Saham Mayoritas SEPL

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan akuisisi besar-besaran saham PT Solusi Bersih TBS (SEPL) oleh anak perusahaan mereka, SBT Investment 2 Pte. Ltd. (SBT 2).

    Transaksi ini bertujuan untuk memperluas pengelolaan limbah di tingkat regional Asia Tenggara dan mencerminkan komitmen perusahaan untuk beralih ke bisnis hijau yang lebih berkelanjutan.

    Melalui keterbukaan informasi yang dirilis, TOBA mengungkapkan bahwa SBT 2 akan membeli 266.563.184 saham biasa SEPL, yang mewakili 100 persen dari saham yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut.

    "Nilai transaksi ini diperkirakan mencapai SGD405.000.000 (sekitar USD298.584.488), yang dihitung berdasarkan kurs per 30 Juni 2024," kata Sekretaris Perusahaan TOBA Pingkan Ratna Melati, Kamis, 19 Desember 2024.

    Rincian nilai transaksi:

    1. Harga dasar pembelian: SGD375.000.000
    2. Kas pada saat Penutupan: SGD30.000.000
    3. Utang pada saat Penutupan: Tidak ada
    4. Distribusi pra-Penutupan: Tidak ada
    5. Bonus Penutupan Transaksi: Tidak ada

    Pingkan menambahkan, dengan total nilai transaksi sebesar SGD405.000.000, transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi material, karena melebihi 50 persen dari ekuitas perusahaan, yang mencapai sekitar USD454.524.961, menurut laporan keuangan konsolidasian perusahaan.

    Pendanaan untuk transaksi ini terdiri dari dua komponen utama:

    1. Pembiayaan eksternal sebesar USD285.918.609.
    2. Kas internal yang disiapkan oleh TOBA sebesar USD12.665.879.

    Kombinasi antara pembiayaan eksternal dan kas internal ini menunjukkan komitmen besar dari perusahaan untuk mendanai akuisisi ini, yang diyakini akan memperkuat posisi mereka di pasar limbah Asia Tenggara.

    Lebih lanjut, pelaksanaan transaksi ini memerlukan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan pada 20 Desember 2024, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.17/2020. Selain itu, transaksi ini juga memerlukan persetujuan tertulis dari JTC Corporation dan National Environment Agency Singapura. Semua syarat pendahuluan tersebut harus dipenuhi sebelum 8 November 2025, atau sesuai dengan kesepakatan para pihak.

    Transaksi ini berdampak besar terhadap struktur ekuitas TOBA. Dengan nilai transaksi yang signifikan, yang mencapai 65,69 persen dari ekuitas yang tercatat, perubahan besar diperkirakan terjadi dalam pembagian kepemilikan dan posisi finansial perusahaan. Ini menunjukkan bahwa TOBA berkomitmen untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tren bisnis hijau yang berkelanjutan.

    Transaksi ini adalah langkah strategis yang signifikan bagi TBS Energi Utama dalam mengembangkan portofolio bisnis mereka, terutama di sektor pengelolaan limbah. Melalui akuisisi ini, perusahaan berusaha memperkuat posisinya di pasar Asia Tenggara, yang semakin penting dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan di industri yang semakin berfokus pada keberlanjutan lingkungan.

    Aksi Korporasi TOBA Sebelumnya

    TOBA menjalin kemitraan strategis dengan beberapa bank internasional untuk pengadaan motor listrik. Kemitraan strategis ini berhasil membuat TOBA mengumpulkan dana sebesar USD15 juta.

    Adapun mitra strategis yang dimaksud adalah Asian Development Bank (ADB), Bank DBS Indonesia, dan Australian Climate Finance Partnership (ACFP). Para mitra masing-masing membawa dana sebesar USD5 juta. Begitu bunyi keterangan resmi TOBA yang dikutip Kabarbursa.com di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024.

    Dari keterangan resmi tersebut juga terungkap bahwa dana yang berhasil dikumpulkan ini akan digunakan untuk pengadaan sepeda motor listrik dan pembangunan stasiun penukaran baterai (Battery Swap Station/BSS) yang akan tersebar di seluruh Indonesia.

    Aksi korporasi TOBA ini merupakan sebuah inisiatif yang tidak hanya bertujuan menciptakan solusi mobilitas yang lebih praktis, ramah lingkungan, dan terjangkau bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 123.000 ton per tahun. Langkah ini menjadi bagian dari strategi TBS untuk mewujudkan komitmen jangka panjang menuju net-zero emission Indonesia pada 2060.

    Dalam pernyataannya, Co-CEO TBS Pandu Sjahrir, menyampaikan bahwa kemitraan ini merupakan wujud kepercayaan yang diberikan mitra internasional terhadap sektor kendaraan listrik di Indonesia. Dengan dukungan dari ADB, ACFP, dan Bank DBS Indonesia, TBS yakin dapat menjawab tantangan adopsi kendaraan listrik, seperti biaya awal yang tinggi dan aksesibilitas infrastruktur pengisian daya.

    Electrum akan menyediakan sepeda motor listrik berkualitas tinggi yang didukung jaringan penukaran baterai yang luas, memberikan alternatif mobilitas yang relevan untuk kebutuhan masyarakat. Selain itu, pendekatan ini memperhatikan dampak lingkungan, kesetaraan sosial, dan pemberdayaan kelompok kurang terwakili.

    Indonesia, sebagai pasar sepeda motor terbesar di Asia Tenggara, memiliki lebih dari 148 juta unit sepeda motor, tetapi hanya sekitar 26.000 di antaranya berbasis listrik. Urbanisasi yang pesat dan peningkatan kendaraan pribadi menjadi tantangan utama dalam pengelolaan emisi transportasi. Untuk itu, Suzanne Gaboury, Direktur Jenderal Operasi Sektor Swasta ADB, menegaskan bahwa proyek ini adalah pembiayaan sektor swasta pertama ADB di industri kendaraan listrik Indonesia.

    Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan keandalan dan aksesibilitas motor listrik. Kemitraan ini diharapkan menjadi katalisator investasi lebih besar di sektor mobilitas berkelanjutan.

    Dukungan dari ACFP menyoroti peran aksi iklim yang dikombinasikan dengan manfaat sosial, seperti pemberdayaan perempuan dan perluasan peluang ekonomi bagi masyarakat yang kurang terwakili. Direktur Eksekutif Bank DBS Indonesia Heru Hatman, menjelaskan bahwa program ini mendukung prinsip-prinsip pinjaman hijau dan komitmen Bank DBS Indonesia terhadap transisi menuju ekonomi rendah karbon di Asia.

    Bank DBS berperan sebagai koordinator pinjaman hijau dalam upaya membangun ekosistem transportasi yang berkelanjutan melalui kerja sama multi-pihak.

    Electrum, yang berdiri pada 2021, terus berinovasi dalam bidang perakitan motor listrik, teknologi baterai, hingga pembangunan infrastruktur pengisian daya. Sebagai bagian dari strategi TBS2030, inisiatif ini tidak hanya memperkuat portofolio keberlanjutan TBS, tetapi juga menunjukkan bahwa bisnis hijau dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menguntungkan.

    TBS berkomitmen menjadi penggerak utama dalam transisi energi nasional, dengan pendekatan inovatif yang mengintegrasikan pendanaan pembangunan dan komersial untuk proyek infrastruktur.

    Pandu menutup dengan visi jangka panjang TBS untuk menghadirkan solusi transportasi ramah lingkungan, terjangkau, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi penanda baru dalam pembiayaan infrastruktur hijau di Indonesia. Melalui Electrum, TBS berharap dapat mengubah wajah transportasi di Indonesia, mendukung target nasional untuk memerangi perubahan iklim, dan membangun masa depan yang lebih bersih serta tangguh bagi seluruh masyarakat. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.