KABARBURSA.COM - Pemerintah Indonesia terus menggalakkan upaya untuk memperkuat cadangan devisa negara, dengan fokus pada stabilitas nilai tukar Rupiah.
Targetnya, pada akhir tahun 2025, pemerintah menetapkan sasaran cadangan devisa sebesar USD 149,5 miliar hingga USD 153,7 miliar. Angka ini setara dengan kebutuhan pembiayaan 6,1 bulan impor dan bertujuan untuk menjaga cadangan di atas standar internasional.
Target tersebut tercatat dalam dokumen Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.
Pada akhir tahun 2024, perkiraan cadangan devisa Indonesia diharapkan mencapai USD 147 miliar, cukup untuk membiayai 6,3 bulan impor.
Dokumen RKP 2025 menyatakan keyakinan bahwa stabilitas eksternal Indonesia akan semakin kuat di tahun 2025, terutama setelah melewati periode penting seperti tahun politik dan transisi kepemimpinan dengan lancar.
Pada tahun 2025, surplus diperkirakan akan terjadi dalam neraca perdagangan barang, berkisar antara USD 43,4 miliar hingga US$ 43,9 miliar. Ini didukung oleh peningkatan ekspor sektor teknologi menengah-tinggi, industri padat karya, jasa kreatif, UMKM, pertanian, perikanan, dan industri berbasis sumber daya alam.
Di sisi lain, defisit dalam neraca jasa-jasa diperkirakan akan menurun menjadi US$ 16,2 miliar hingga USD 15,0 miliar, terutama karena lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara yang meningkatkan surplus dalam sektor jasa perjalanan.
Peningkatan dalam neraca transaksi modal dan finansial diharapkan akan membawa surplus antara USD 9,2 miliar hingga USD 10,1 miliar. Investasi langsung akan terus mencatat surplus, mencapai USD 15,1 miliar hingga USD 15,5 miliar, didorong oleh proyek-proyek strategis pemerintah dan iklim investasi yang kondusif.
Sementara itu, investasi portofolio diharapkan dapat terus berkembang, dengan rentang antara USD 2,8 miliar hingga USD 3,3 miliar, untuk menjaga likuiditas pasar keuangan dan mendukung pertumbuhan sektor riil.
Pada akhirnya, neraca keseluruhan diperkirakan akan berada dalam kisaran antara USD 2,5 miliar hingga USD 6,8 miliar pada tahun 2025.