KABARBURSA.COM – Wacana investasi besar senilai Rp20 triliun dari Danantara untuk membangun rantai pasok nasional ayam dan telur mendapat respons dari PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM).
Meski hingga akhir 2025 belum ada komunikasi resmi dari Danantara, manajemen AYAM menyatakan terbuka terhadap peluang kerja sama dengan syarat skema yang tepat dan menguntungkan semua pihak.
Direktur Utama AYAM, Sri Mulyani, menyampaikan bahwa proyek tersebut idealnya melibatkan perusahaan yang telah memiliki jaringan produksi lengkap, seperti parent stock, grandparent stock, hingga layer komersial.
“Kalau dijalankan sendiri tentu prosesnya akan lambat, sehingga kolaborasi dengan perusahaan yang sudah terintegrasi menjadi pilihan yang logis,” ujar Sri saat ditanya KabarBursa.com dalam publik ekspose secara daring dikutip Selasa, 2 Desember 2025.
Saat ini, AYAM mengaku tengah menjajaki kemungkinan berkontribusi, terutama di segmen layer komersial dan DOC final stock. Manajemen menekankan bahwa tujuan utama bukan sekadar perluasan bisnis, tetapi juga mendukung program pemerintah agar pasokan ayam dan telur nasional dapat lebih stabil dan terjangkau bagi masyarakat. “Kami ingin kerja sama ini memberi manfaat bagi perusahaan, peternak, dan masyarakat,” kata Sri.
Melailui keterlibatan perusahaan seperti AYAM, Danantara dapat memanfaatkan struktur supply-chain yang sudah ada, sehingga proses distribusi dan suplai dapat berjalan lebih efisien. AYAM melihat bahwa stabilisasi rantai pasok akan membantu menekan fluktuasi harga yang selama ini merugikan peternak maupun konsumen menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi industri perunggasan nasional.(*)