KABARBURSA.COM - Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street secara serentak membuka perdagangan dengan kenaikan setelah melalui aksi jual atau taking profit pada sesi sebelumnya yang terjadi pasca keputusan The Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Dalam perdagangan Kamis (1/2/2024), Dow Jones membuka perdagangan dengan kenaikan sebesar 0,07 persen di level 38.175,34, S&P 500 juga mengalami penguatan sebesar 0,27 persen di level 4.861,83, dan Nasdaq terapresiasi sebesar 0,59 persen di level 15.254,02.
Pasar Wall Street berhasil melanjutkan penguatan setelah sesi sebelumnya mengalami aksi jual pasca pengumuman The Fed yang mengejutkan dengan keputusan menahan suku bunga, menggeser perhatian pasar pada data ekonomi dan kinerja keuangan perusahaan teknologi di sesi perdagangan saat ini.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq, yang didominasi oleh saham-saham teknologi, mencatat penurunan terbesar dalam satu hari sejak September dan Oktober pada perdagangan Rabu. Sebaliknya, Dow Jones mengalami penurunan paling tajam dalam enam minggu.
Rabu lalu (31/1/2024), Dow Jones ditutup turun 0,83 persen di level 38.150,3, S&P 500 mengalami penurunan sebesar 1,57 persen di level 4.848,87, dan Nasdaq terjun sebesar 2,28 persen di level 15.164,01.
Dengan keputusan The Fed mempertahankan suku bunga, pasar diingatkan tentang fokus lembaga tersebut dalam menanggulangi inflasi dan meredam spekulasi terkait pelonggaran kebijakan yang mungkin dimulai pada Maret 2024.
Data terbaru pada Kamis ini menunjukkan klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir pada 27 Januari mengalami kenaikan menjadi 224.000, melampaui ekspektasi sebesar 212.000. Hal ini menjadi pertanda serius terkait peluang penurunan suku bunga pada bulan Maret.
Ketua Great Hill Capital LLC Thomas Hayes menyatakan, "Peluang terjadinya bulan Maret akan terpukul secara serius, namun hal tersebut dapat berubah dalam waktu dekat, kami melihat tanda-tanda hal tersebut dengan klaim pengangguran yang jauh lebih tinggi dari perkiraan." ujarnya Kamis (1/2/2024)
Laporan lain menunjukkan pengumuman pemutusan hubungan kerja (PHK) pada bulan Januari mencapai level tertinggi dalam 10 bulan, terutama di sektor keuangan dan teknologi yang meluncurkan upaya restrukturisasi.
Pembacaan PMI manufaktur juga diharapkan setelah pembukaan pasar. Fokus kembali terarah pada laporan kinerja keuangan Big Tech, di mana saham-saham megacap akan diuji untuk mempertahankan kenaikannya yang baru-baru ini dipicu oleh harapan penurunan suku bunga lebih awal dan hype seputar kecerdasan buatan.
Perusahaan seperti Apple (AAPL.O), Amazon.com (AMZN.O), dan Meta (META.O) diharapkan untuk melaporkan kinerja keuangan setelah penutupan perdagangan, menyusul penurunan saham Alphabet (GOOGL.O) dan Microsoft (MSFT.O) pada sesi sebelumnya karena biaya pengembangan produk generatif yang didukung oleh kecerdasan buatan.
Selain itu, Merck (MRK.N) mengalami kenaikan sebesar 2 persen setelah hasil kuartal keempat yang optimis, sementara Honeywell (HON.O) turun 2,6 persen setelah memproyeksikan laba kuartal pertama yang lemah.
Align Technology (ALGN.O) melonjak 14,3 persen setelah memperkirakan pendapatan kuartal pertama di atas perkiraan, sementara Royal Caribbean Group (RCL.N) naik 3,9 persen setelah memproyeksikan laba tahun 2024 di atas ekspektasi.
Sementara Qualcomm (QCOM.O) mengalami penurunan sebesar 2,1 persen karena kekhawatiran terkait penjualan Android di China, meskipun perusahaan ini memproyeksikan laba kuartal kedua sedikit di atas perkiraan bersamaan dengan penjualan yang sejalan.
New York Community Bancorp (NYCB.N) pulih dengan kenaikan sebesar 2,9 persen setelah mengalami penurunan sebesar 38 persen pada perdagangan Rabu.