KABARBURSA.COM - Mazda kian serius membangkitkan kembali kejayaan RX-7 yang dikenal sebagai mobil sport legendarisnya.
Kabar terbaru para petinggi brand otomotif asal Jepang tersebut, Mazda mengungkapkan bahwa model konsep Iconic SP, digadang-gadang menjadi calon penerus RX-7.
Pengembangan Iconic SP menjadi RX-7 kini tinggal menghadapi satu tantangan terakhir sebelum masuk jalur produksi.
Sejak diperkenalkan pada akhir 2023, Mazda Iconic SP langsung mencuri perhatian pecinta otomotif dengan desainnya yang menggoda dan mengingatkan dengan model RX-7.
Secara dimensi, Iconic SP memiliki panjang 4.180 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.150 mm, dengan bobot sekitar 1.450 kg, serta aura RX-7 generasi FD yang kental.
Road & Track melaporkan, CEO Mazda, Masashi Nakayama mengatakan, bahwa mereka benar-benar ingin mewujudkan calon Mazda RX-7 generasi terbaru ini. Menurut Nakayama, satu-satunya rintangan yang tersisa hanyalah menyiapkan aspek bisnis untuk meyakinkan produksi massal dari basis Iconic SP.
Tantangan Emisi Iconic SP
Nakayama juga menyatakan, Mazda sukses mengatasi hampir semua tantangan teknis, termasuk regulasi soal emisi seperti standar LEV IV di Amerika Serikat (AS) hingga Euro 7 di Eropa.
"Saya harus berhati-hati dengan apa yang saya katakan, tapi kami memastikan proyek ini layak diproduksi," ujar Nakayama dikutip dari Road & Track, Minggu 20 April 2025.
Namun ia menyebut, calon RX-7 terbaru kemungkinan tidak menggunakan mesin rotary konvensional yang ikonik dari Mazda, sebab langkah tersebut bakal terbentur standar emisi.
"Rotary engine memang dikenal sulit memenuhi standar emisi, itulah sebabnya kami menghentikannya pada 2012. Tapi, dalam setahun terakhir, kami melihat kemajuan luar biasa," jelas Nakayama.
Sementara itu, Chief Technical Officer Mazda Ryuichi Umeshita turut menegaskan keseriusan pengembangan Iconic SP.
"Secara teknis, kami hampir siap. Tinggal memastikan bahwa studi bisnisnya masuk akal," kata Umeshita. Artinya, Iconic SP hanya perlu lampu hijau dari sisi bisnis untuk memulai produksi.
Calon Mazda RX-7 Kemungkinan Mengusung Teknologi Elektrifikasi
Saat pertama kali diperkenalkan, Iconic SP menggunakan mesin rotary dua rotor untuk memperpanjang jarak tempuh.
Sehingga saat kendaraan melaju, daya baterai miliknya dapat terisi. Mekanisme tersebut biasa dikenal dengan istilah range extender di teknologi hybrid hingga mobil listrik.
Mazda mengklaim, Iconic SP dapat menghasilkan tenaga maksimusm sekitar 365 HP (Horse Power). Capain tenaga tersebut, jauh lebih tinggi dibanding Mazda RX-7 dan RX-8 dengan mesin rotary konvensional.
Namun, ada indikasi bahwa versi produksi Iconic SP bisa saja menggunakan skema hybrid yang dinilai lebih praktis. Apalagi, diskusi soal penggunaan transmisi canggih, seperti dual-clutch transmission atau direct drive untuk motor listrik kini sedang menguat.
"Jika masuk kategori super sport, girboks harus bekerja lebih cepat dari transmisi manual biasa," jelas Umeshita.
Desain Iconic SP dengan Lampu Depan Pop-Up
Mobil konsep yang gencar disebut penerus Mazda RX-7 ini memiliki satu detail menarik di bagian eksterior. Hal ini berkat penggunaan lampu depan semi-pop-up, mirip seperti yang digunakan RX-7.
Nakayama mengatakan bahwa secara teknologi, Mazda bisa mewujudkannya. Namun, persoalan regulasi keselamatan akan menjadi faktor penentu.
"Kalau publik mendukung, kami sangat ingin mempertahankan desain ini," ucapnya.
Dengan hampir semua tantangan teknis teratasi, nasib Iconic SP kini ada di tangan Mazda dan para calon konsumennya. Jika studi kelayakan bisnis menunjukkan potensi pasar yang kuat, bukan mustahil kita akan segera menyambut penerus RX-7 ini di pasar otomotif global.
Mazda CX-80, SUV Hybrid Premium dengan Harga Miliaran
PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) kini memiliki All New Mazda CX-80 di pasar Indonesia. Produk terbaru ini merupakan produk flagship premium di lini SUV (Sport Utility Vehicle) EMI di Tanah Air, sekaligus menjadi plug In hybrid electrical vehicle (PHEV) perdana EMI di Indonesia.
Agen pemegang merek dan distributor resmi Mazda di Indonesia ini, menyebut SUV hybrid tersebut menjadi langkah Mazda dalam mendukung elektrifikasi kendaraan di segmen otomotif premium.
COO PT EMI Ricky Thio mengatakan, Mazda CX-80 menawarkan desain mewah ala KODO Design, aspek kenyamanan dan teknologi PHEV sebagai standar baru dalam lini produk SUV Mazda.
“Mazda senantiasa menghadirkan kendaraan yang tidak hanya menawarkan kenyamanan dan performa terbaik, tetapi juga mampu menyentuh hati,” ujarnya lewat keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Mazda CX-80 hadir dalam dua varian yakni Elite Edition dan Kuro Edition. Varian Elite Edition menampilkan chrome signature wing yang mengelilingi vertical grille. Eksteriornya menggunakan warna terang pada sisi samping dengan chrome side signature yang menyatu dengan warna pelek.
Di bagian interior, Elite Edition tampak mewah dengan jok berbahan kulit nappa, kain woven pada dashboard, serta aksen kayu maple pada konsol tengah dan door trim.
Sementara Kuro Edition tampil dengan nuansa gelap beraura sporty dengan black chrome signature wing berpadu dengan vertical grille dan insignia. Pada sisi samping, kaca spion, side signature, hingga pelek juga mengusung kelir hitam.
Sebagai pilihan, Mazda juga menghadirkan opsi warna baru seperti Melting Copper Metallic, serta Artisan Red Metallic yang tergolong sebagai warna premium. Warna premium lain yang dihadirkan pada Mazda CX-80 yakni, Soul Red Crystal Metallic, Machine Grey Metallic, dan Rhodium White Metallic.
Pada sektor dapur pacu, All New Mazda CX-80 dilengkapi teknologi e-SKYACTIV PHEV yang memadukan mesin 2.500 cc, motor listrik serta baterai lithium-ion berkapasitas 17,8 kWh.
Teknologi PHEV pada mobil baru Mazda ini memungkinkan perpindahan tenaga secara halus antara mesin bensin dan motor listrik, sekaligus diklaim dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Untuk performanya, mesin konvensional 2.500 cc Mazda CX-80 diklaim dapat menghasilkan tenaga 188,3 HP dan torsi sebesar 261 Nm. Sementara motor listriknya mampu menghasilkan tenaga 172,6 HP dan torsi 270 Nm.
Kedua mesin tersebut dilengkapi transmisi 8-percepatan tanpa torque converter, yang memberikan penyaluran tenaga secara langsung dan efisien. Sementara penggerak rodanya mengusung teknologi i-ACTIV All-Wheel Drive (AWD) untuk menunjang perjalanan di berbagai kondisi jalan.
Penggerak AWD miliknya dipadukan dengan suspensi Double Wishbone di depan dan multi-link di belakang, serta teknologi Kinematic Posture Control untuk pengendalian yang baik dan stabil.
Fitur Mazda Intelligent Drive Select (Mi-Drive) pada CX-80 dihadirkan untuk memungkinkan pengemudi menyesuaikan karakter pengemudi dengan empat mode berkendara. Mulai dari Normal, Sport, Off-road, dan EV untuk mengoptimalkan pemakaian motor listrik dan perjalanan bebas emisi.
Adapun fitur penunjang kenyamanan yang tersemat pada Mazda CX-80 antara lain; kabin yang kedap, captain seat dan konsol tengah di baris kedua, fleksibilitas pelipatan jok baris ketiga yang dapat rata dengan lantai.
Selanjutnya terdapat fitur teknologi keselamatan aktif i-ACTIVSENSE untuk mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan. Teknologi tersebut mencakup Adaptive LED Headlights (ALH), Smart Brake Support, Front Cross Traffic Alert (FCTA), Blind Spot Monitoring (BSM), dan Rear Cross Traffic Alert (RCTA) yang memastikan perlindungan menyeluruh bagi pengemudi dan penumpang.
Ada pula Driver Attention Alert (DAA) dan Driver Monitoring System untuk memantau kondisi pengemudi, mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau kurang konsentrasi, serta memberikan peringatan dini untuk mengurangi risiko kecelakaan. Selain itu CX-80 juga disertai fitur 360 View Monitor untuk pengamatan di segala sisi kendaraan saat melaju.
CX-80 juga dilengkapi fitur Mazda Radar Cruise Control (MRCC) yang fungsinya untuk menjaga kecepatan dan jarak dengan kendaraan lain di depannya. Ada juga fitur Driver Personalization System yang membantu pengemudi menemukan posisi berkendara ideal.
Harga All New Mazda CX-80 ditawarkan Rp1,199 miliar on the road Jakarta. Pembeliannya sudah termasuk dengan perangkat portable charger traveler.(*)