Logo
>

MPV Rp100 Jutaan Jadi Incaran di Pasar Mobil Bekas

Ditulis oleh Harun Rasyid
MPV Rp100 Jutaan Jadi Incaran di Pasar Mobil Bekas
Nissan Grand Livina bekas. (Foto: KabarBursa.com/Harun)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Mobil bekas harga Rp100 jutaan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) masih menjadi incaran pemburu mobil bekas. MPV hingga kini juga jadi favorit konsumen di pasar mobil bekas, lantaran kepraktisannya sebagai mobil keluarga hingga mendukung kegiatan niaga dengan kapasitasnya yang mampu menampung hingga tujuh orang penumpang.

    “MPV atau mobil dengan tiga baris masih paling banyak peminatnya. Untuk harga Rp100 juta hingga Rp109 juta saat ini cukup banyak pilihan modelnya,” ujar Wilman Baharudin, Marketing Persada Mobil di Depok, Jawa Barat saat ditemui kabarbursa.com, Jumat 25 April 2025.

    Ia mengungkapkan, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia merupakan salah satu alternatif dalam MPV bekas harga Rp100 jutaan. Kedua mobil ini juga memiliki keunggulan dalam kemudahan perawatan dan pilihan suku cadang.

    “Harga Rp100 jutaan atau Rp110 juta ke bawah bisa dapat Toyota Avanza New tahun 2012 tipe G sampai Veloz,” sebut Wilman.

    “Sedangkan kalau Daihatsu Xenia bekas bisa dapat tipe X atau R tahun 2012 hingga 2013,” lanjutnya.

    Lebih lanjut, Nissan Grand Livina dapat dilirik konsumen yang mencari MPV bekas harga Rp100 jutaan.  

    “Kalau Nissan Grand Livina bisa dapat tahun 2015 hingga 2016 dengan kondisi normal dan siap pakai. Pilihan tipenya beragam untuk harga segitu,” jelas Wilman.

    Selanjutnya, Suzuki Ertiga bekas generasi pertama menjadi opsi berikutnya dalam perburuan MPV bekas Rp100 jutaan. Mobil tersebut juga dikenal nyaman dan bandel.

    “Ertiga generasi pertama tahun 2013 sampai 2014 dengan kondisi normal itu bisa dapat dengan budget Rp100 jutaan,” ucap pria asal Tasik tersebut.

    Selain itu, konsumen bisa memboyong MPV lansiran brand asal Amerika Serikat yang unitnya tak kalah menarik dari model lainnya.

    "Chevrolet Spin bekas dengan tahun 2015 varian mesin diesel bisa dapat. Kalau mau lebih murah lagi, bisa ambil varian mesin bensinnya yang harganya sekitar Rp90 jutaan,” ungkap Wilman.

    Ia mengungkapkan, harga mobil bekas tersebut biasanya memiliki sedikit perbedaan antara unit dengan transmisi manual maupun otomatis.

    “Harga antara yang matic dan manual kurang lebih sama, tapi paling ada selisih sekitar Rp5 jutaan,” ujarnya.

    Penjualan Mobil Bekas Meningkat

    PT JBA Indonesia, salah satu balai lelang mobil di Tanah Air, mencatatkan pertumbuhan positif dalam penjualan mobil bekas sepanjang tahun ini.

    JBA mencatat, penjualan mobil bekas pada kuartal I tahun 2025 tumbuh sebesar 13 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Capaian ini mendorong JBA bersiap melakukan ekspansi di sektor baru dengan meluncurkan balai lelang pada 5 Mei 2025.

    Lelang produk elektronik akan digelar secara daring melalui laman resminya di lelang.jba.co.id. Pada tahap awal, lebih dari 75 unit laptop dari berbagai merek seperti Lenovo, HP (Hewlett-Packard), dan Dell akan dilelang untuk menyasar konsumen di segmen end user.

    CEO PT JBA Indonesia Kazuhiro Shioyama mengatakan, pihaknya cukup optimistis dengan ekspansi layanan lelang perangkat elektronik.

    “Melihat performa positif di kuartal pertama tahun ini, kami optimis pasar mobil bekas di lelang masih menjanjikan. Bahkan, hingga akhir Maret 2025, kami sudah membukukan lebih dari 27 persen dari target penjualan tahun ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 16 April 2025.

    Shioyama melanjutkan, ekspansi ini diharapkan dapat melayani kebutuhan konsumen sekaligus memperluas lini bisnis JBA.

    “Ekspansi ke lelang elektronik adalah upaya kami memperluas cakupan bisnis dan menjangkau konsumen langsung dengan kebutuhan berbeda," katanya.

    Langkah strategis ini juga membuka peluang baru bagi individu maupun perusahaan yang ingin menitipkan barang elektroniknya untuk dilelang melalui JBA.

    Sementara itu, COO PT JBA Indonesia Deny Gunawan mengatakan, layanan lelang elektronik merupakan bagian dari diversifikasi bisnis JBA dalam menghadapi dinamika pasar. JBA Juga menargetkan mampu melelang seribu produk elektronik pada tahun ini.

    “Target kami hingga akhir 2025 adalah menawarkan lebih dari 1.000 unit barang elektronik. Ini akan menjadi bagian dari lelang reguler kami yang memperluas pilihan bagi peserta lelang dan memberikan alternatif investasi yang menarik,” ucapnya.

    Sebagai informasi, JBA Indonesia merupakan bagian dari PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) yang bergerak di sektor otomotif. Bisnisnya mencakup lelang  kendaraan, jual-beli mobil online, serta penyedia data harga mobil dan motor. Saat ini, JBA memiliki jaringan lebih dari 15 cabang dan 21 hub di kota-kota besar Indonesia.

    Permintaan Mobil Bekas LCGC Meningkat

    Di tengah perlambatan ekonomi dan menurunnya penjualan mobil baru, pasar mobil bekas justru tetap menunjukkan aktivitas yang positif. Permintaan terhadap mobil bekas, khususnya dari segmen low cost green car (LCGC), mengalami kenaikan signifikan.

    Windi Wijaya, Marketing dari Showroom Jaya Baru yang berada di Depok, Jawa Barat, menyampaikan bahwa peningkatan minat terhadap LCGC bekas sudah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa model yang paling sering dicari adalah Toyota Calya, Daihatsu Sigra, Honda Brio Satya, dan Daihatsu Ayla.

    “Peminat (mobil LCGC) cukup tinggi, tapi sekarang kami susah dapat unitnya,” kata Windi saat berbincang dengan kabarbursa.com beberapa waktu lalu.

    Ia menjelaskan bahwa salah satu kendala utama dalam memenuhi permintaan tersebut adalah standar kelayakan unit yang cukup ketat di showroom mereka. Hanya mobil dalam kondisi terbaik yang diperbolehkan untuk dijual kembali. Langkah ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan pembeli dan reputasi showroom tetap terjaga.

    "Mobil yang hendak dijual tidak bekas tabrak, banjir dan bukan bekas pemakaian driver online. Ini tantangannya sekarang-sekarang ini. Makanya di sini unit LCGC hanya tinggal sedikit," terangnya.

    Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, mobil LCGC bekas menjadi alternatif menarik bagi konsumen. Selain karena harga yang lebih terjangkau, kendaraan ini juga dikenal memiliki biaya perawatan dan pajak yang lebih ringan, sehingga lebih ramah di kantong.

    Meskipun penjualan mobil bekas mengalami peningkatan, Windi tetap berharap pasar mobil baru juga bisa kembali bergairah pada 2025. Ia mengkhawatirkan, jika tren penurunan penjualan mobil baru terus berlanjut, maka pasokan unit bekas yang bisa diperjualbelikan pun akan semakin langka.

    “Harapannya sih tahun ini penjualan bisa lebih baik lagi. Tapi kalau penjualan mobil baru tahun 2025 turun seperti tahun lalu, mobil bekas yang kami cari untuk dijual, akan semakin sulit karena jumlah unitnya semakin sedikit,” ujarnya.

    Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil baru secara wholesales—yaitu distribusi dari pabrik ke dealer—sepanjang tahun 2024 mencapai 865.723 unit. Angka ini turun 13,9 persen dari tahun sebelumnya yang mencatatkan 1.005.802 unit.

    Sementara itu, dari sisi penjualan retail atau dari dealer ke konsumen, angkanya mencapai 889.680 unit, menurun 10,9 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan angka 998.059 unit.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.