KABARBURSA.COM - Mobil baru di segmen Low Cost Green Car (LCGC) tampaknya masih menarik perhatian konsumen mobil baru di Tanah Air untuk tahun 2025.
Hal ini juga yang disebut David Thamrin, Product Division Head dari Seva sebagai platform pencarian mobil milik Astra. Ia mengatakan, pasar mobil LCGC tahun 2025 diproyeksikan akan positif.
Alasannya industri otomotif roda empat dalam negeri tengah mengalami sejumlah tantangan semisal penurunan penjualan hingga penurunan jumlah kelas menengah, sehingga LCGC sebagai kendaraan dengan harga relatif terjangkau dapat menjadi alternatif.
"Kalau kita lihat tren tahun 2023 hingga 2024, masih mirip untuk tahun ini yaitu LCGC. Ini sesuai dengan target market kami di first car buyer atau pembeli mobil pertama. Jadi trennya akan balik lagi ke Sigra, Calya, Ayla dan Agya," ujarnya kepada media pada, Kamis 7 Maret 2025.
Seperti kita ketahui, LCGC kini dihuni oleh lima model dari pabrikan Jepang yakni Daihatsu Ayla dan Sigra, Honda Brio Satya, serta Toyota Calya dan Agya.
Ia juga menyebutkan, ramainya peminat mobil baru jenis LCGC telah terjadi di platform Seva sepanjang tahun 2024.
"Top 5 mobil baru terlaris di Seva yaitu pertama ada Sigra, lalu All New Avanza, Rush, Calya, dan New Ayla. Ini kalau kita lihat memang didominasi oleh produk LCGC yang sesuai dengan target pasar kami yakni first car buyer," sebut David.
Di samping itu, mobil baru dengan kapasitas 7 orang penumpang non-LCGC juga masih ramai diminati pasar otomotif roda empat pada tahun ini.
"Mobil 7 seater seperti Avanza, Rush dan Terjos juga. Ini masuk juga di top 10 mobil terlaris kami yang sejalan dengan market otomotif Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut David menilai, permintaan LCGC akan meningkat karena adanya momen mudik Lebaran Idul Fitri.
"Untuk Lebaran saya pikir kurang lebih sama sih, kebanyakan masih LCGC. Karena konsumen saat ini pasti ingin berhemat, ini menjadi pertimbangan untuk beli mobil yang terjangkau," ungkap David.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan LCGC pada Januari hingga Desember tahun 2024 mencapai 176.766 unit.
Namun jumlah tersebut tercatat turun sebesar 13,64 persen yang mencapai 204.705 unit apabila dibandingkan tahun 2023 dengan periode yang sama.
Kemudian sepanjang tahun 2024, Daihatsu Sigra menjadi raja di segmen LCGC dengan penjualan 54.709 unit. Peringkat kedua dicapai Honda Brio Satya dengan penjualan 45.438 unit, dan Toyota Calya menjadi mobil LCGC ketiga terlaris dengan 39.909 unit.
Di bawahnya ada Toyota Agya dengan angka penjualan 19.254 unit dan Daihatsu Ayla yang memperoleh penjualan sebanyak 17.456 unit.
Sekadar info, LCGC merupakan program pemerintah yang mensyaratkan kapasitas mesin 1.000 hingga 1.200 cc dengan konsumsi BBM yang iritnya minimal mencapai satu liter banding 20 kilometer.
Sebagai mobil murah ramah lingkungan, kendaraan LCGC memiliki standar BBM dengan kadar oktan atau RON (Research Octane Number) 92 untuk mesin bensin dan CN (Cetane Number) 51 untuk mesin diesel.
Toyota Agya dan Raize Mendapat Recall
PT Toyota Astra Motor (TAM) menggelar recall atau penarikan kembali untuk mobil yang sudah di tangan konsumen.
Recall Toyota kali ini, berlaku untuk model Toyota Raize dengan tahun produksi 8 Juni 2021 hingga 16 Juli 2024.
Selain itu Toyota Agya sebagai Low Cost Green Car (LCGC) 5 seater besutan TAM, juga termasuk model yang terkena recall. Adapun Toyota Agya yang mendapat recall adalah unit dengan tahun produksi mulai 22 Juli 2022 sampai 29 Juli 2024.
Bagi pemilik dua model dengan tahun produksi tersebut, bisa mengunjungi bengkel resmi Toyota terdekat untuk dilakukan pemeriksaan dan pemrograman ulang pada komponen Electronic Control Unit (ECU) yang mengendalikan booster rem.
Recall tersebut merupakan bentuk tanggung jawab TAM atas keamanan berkendara para pengguna Toyota lewat perbaikan berkelanjutan.
Pihak TAM menegaskan, kendaraan Toyota yang telah lama dipasarkan ke konsumen akan tetap diawasi, dan jika diperlukan, Toyota dapat melakukan recall untuk memastikan keamanan berkendara.
Selama ini, TAM telah menggelar special service campaign (SSC) atau recall selama bertahun-tahun demi memberi solusi terhadap potensi permasalahan pada produk Toyota yang telah dipasarkan.
Vice President Director PT TAM, Henry Tanoto menyatakan, recall Toyota Agya dan Raize dilakukan atas riset produk demi mencegah adanya kerusakan.
“Perhatian dan tanggung jawab Toyota tidak berhenti sampai mobil datang ke rumah pelanggan. Dengan semangat perbaikan yang berkelanjutan, kami terus melakukan riset produk yang telah dipasarkan untuk menemukan kemungkinan masalah dan segera melakukan langkah perbaikan,” ujarnya lewat keterangan pers, Selasa 3 Maret 2025.
Perbaikan ECU Toyota Raize dan Agya
Toyota Raize dan Toyota Agya dilengkapi dengan booster rem yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU). Brake booster atau booster rem ini, merupakan komponen pada sistem rem mobil yang membantu pengemudi melakukan pengereman agar lebih mudah dan ringan.
Namun terdapat potensi malfungsi pada ECU mesin dikarenakan proses pemrograman yang kurang tepat, di mana dalam kondisi berkendara tertentu ada kemungkinan brake booster tidak dapat bekerja secara maksimal.
Situasi ini akan menambah jarak pengereman kendaraan yang membuat pengemudi harus memberikan tekanan lebih besar saat melakukan pengereman. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap keselamatan dan keamanan kendaraan di jalan.
Maka dari itu, recall untuk Toyota Raize tahun produksi 8 Juni 2021 – 16 Juli 2024 dan Toyota Agya tahun produksi 22 Juli 2022 – 29 Juli 2024 ini penting untuk diperhatikan para pemiliknya.
Untuk mengatasi indikasi masalah tersebut, akan dilakukan proses reprogramming atau pembaruan perangkat lunak untuk memperbarui sistem dan mengatasi potensi malfungsi.
Proses ini akan dilakukan oleh ahli bersertifikat Toyota global, sehingga pemrograman dapat berjalan dengan cepat dan aman.
Estimasi waktu pengecekan hingga update software selesai, diestimasikan bakal berlangsung selama satu jam dan tanpa perlu penggantian komponen apapun.
Pemilik Toyota Raize dan Toyota Agya diimbau segera melakukan booking service di bengkel resmi Toyota terlebih dahulu, agar dealer dapat mempersiapkan lapak dan teknisi, serta tidak perlu terlalu lama menunggu antrean karena sudah terjadwal.
TAM menegaskan, seluruh proses pemeriksaan hingga pemeriksaan akhir dalam recall ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.
Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy menambahkan, pemilik Toyota Raize dan Toyota Agya dengan periode peroduksi tertentu diharap bisa mendatangi bengkel resmi terdekat.
"Dengan segala kerendahan hati, PT TAM mengajak para pemilik Toyota Raize dan Toyota Agya tahun produksi tertentu, agar dapat datang ke bengkel resmi Toyota di seluruh Indonesia untuk memastikan apakah kendaraannya mendapatkan layanan. Kami akan melakukan pemeriksaan Electronic Control Unit (ECU) yang mengendalikan kerja brake booster dan update software untuk memperbaiki kinerjanya," pungkasnya.
Kini pemilik mobil tersebut bisa menghubungi jaringan dealer resmi Toyota yang tersebar di seluruh Indonesia, laman resmi Toyota, atau
Toyota Customer Care yang beroperasi 24 jam di nomor telepon 1-500-315. (*)