KABARBURSA.COM – Tren dominasi mobil SUV di pasar Eropa kian menguat. Mengacu data Jato Dynamics, penjualan SUV pada Agustus 2025 mencapai 451.737 unit, naik 11 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (408.561 unit).
Tak hanya mendominasi volume penjualan, SUV juga menduduki hampir semua posisi teratas dalam daftar 10 mobil paling banyak terdaftar di Eropa.
Volkswagen T-Roc memimpin dengan 14.693 unit, diikuti oleh Toyota Yaris Cross (12.201 unit), Volkswagen Tiguan (12.094 unit), dan Hyundai Tucson (11.350 unit). Seluruh model tersebut adalah SUV, baik berukuran kompak maupun menengah.
Peningkatan ini mencerminkan preferensi konsumen terhadap mobil dengan dimensi lega, tampilan tangguh, serta fitur yang semakin canggih, termasuk elektrifikasi. Bahkan model-model SUV kini hadir dalam berbagai pilihan mesin, mulai dari ICE, hybrid ringan (MHEV), hingga full electric.
Sementara di segmen mobil listrik murni (BEV), SUV juga mulai mendominasi dengan kehadiran model seperti Skoda Elroq, Kia EV3, dan Volkswagen ID.4 yang semuanya menunjukkan angka pertumbuhan kuat.
Dengan kombinasi desain yang fleksibel dan teknologi yang adaptif, SUV diprediksi akan terus mendominasi pasar otomotif Eropa dalam beberapa tahun ke depan, baik dari sisi penjualan konvensional maupun elektrifikasi.
Pabrikan China Mendominasi
Sementara itu, di pasar yang sama, industri otomotif asal Tiongkok semakin menunjukkan pengaruhnya di pasar global, khususnya di kawasan Eropa. Sepanjang Agustus 2025, penjualan mobil dari berbagai merek China melonjak drastis hingga 121 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang sama, angka penjualan meningkat dari 19.707 unit pada Agustus 2024 menjadi 43.529 unit di periode yang sama pada tahun ini.
Lompatan ini mencerminkan strategi ekspansi agresif yang dijalankan oleh pabrikan otomotif Tiongkok, terutama melalui segmen kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) yang terus berkembang pesat di Eropa.
Sejumlah merek Tiongkok juga berhasil masuk dalam daftar 25 besar merek BEV dengan jumlah pendaftaran tertinggi di kawasan tersebut. BYD tercatat mengirimkan 7.109 unit, meningkat 114 persen secara tahunan.
Sementara Xpeng mencatat pertumbuhan sebesar 62 persen dengan 1.094 unit, sementara Leapmotor, yang baru pertama kali masuk pasar, langsung membukukan 2.019 unit.
Namun di sisi lain, merek-merek Barat yang saat ini berada di bawah kepemilikan perusahaan Tiongkok justru mencatatkan penurunan. Penjualannya turun 17 persen, dari 23.601 unit menjadi 19.613 unit.
Fenomena ini menunjukkan bahwa konsumen Eropa masih memegang teguh nilai dan identitas merek dalam keputusan membeli kendaraan. Meski produk-produk asal Tiongkok semakin kompetitif, keaslian merek tetap menjadi faktor penentu di mata pasar.(*)