Logo
>

Perang Harga Mobil Listrik China Memanas, Indonesia Kena Imbas?

Perang harga mobil listrik di China menguntungkan konsumen, tapi merugikan industri. Dampaknya terasa hingga Eropa, namun Indonesia dinilai masih aman.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Perang Harga Mobil Listrik China Memanas, Indonesia Kena Imbas?
Salah satu mobil listrik China yang eksis di pasar otomotif di Tanah Air. (Foto: KabarBursa.com/Harun)

KABARBURSA.COM - China sebagai negara dengan pasar kendaraan listrik terbesar di dunia, saat ini tengah dilanda perang harga antara para merek lokalnya. Perang harga mobil listrik China menyebabkan banderol produk Electric Vehicle (EV) jadi terjangkau bagi konsumen, sehingga dapat menaikkan volume penjualan.

Namun, di satu sisi perang harga mobil listrik China mengakibatkan persaingan tidak sehat karena mengurangi margin keuntungan dan menggangu kondisi finansial para pelaku industri otomotif Tiongkok.

Puncak perang harga EV di China meletus di acara Chongqing Auto Forum 2025 di mana para petinggi brand seperti BYD, GWM, dan Geely saling berselisih di hadapan publik.

Menurut Pengamat Otomotif Bebin Djuana, perang harga mobil listrik di China bakal memperlemah kondisi industri kendaraan Tiongkok. Sebab, sejatinya tak ada yang diuntungkan dari kondisi tersebut.

"Perang harga tidaklah sehat karena tidak ada yang diuntungkan," bukanya saat dihubungi KabarBursa.com, Selasa, 10 Juni 2025.

Selain itu, perang harga EV juga bakal mengikis pasar kendaraan hingga kepercayaan konsumen terhadap merek otomotif China.

"Hingga secondary market pun ikut rusak, termasuk kepercayaan publik," ucap Bebin.

Ia berharap, perang harga mobil listrik China tidak meluas ke pasar EV dunia. Meskipun dalam laporan Car News China, Tesla sudah merasakan dampaknya dengan merosotnya penjualan Tesla di Eropa, pasar yang dahulu sempat didominasi merek yang dipimpin Elon Musk tersebut.

Tesla tercatat mengalami penurunan penjualan sebesar 36 persen secara tahunan (YoY) pada kuartal satu 2025. Bahkan untuk pasar Jerman dan Prancis, penjualan Tesla anjlok lebih dari 60 persen.

"Masalah domestik mereka (China) semoga tidak menjalar ke pasar global. Karena cedera pricing policy di tingkat pasar global akan sulit diperbaiki dan butuh waktu panjang untuk memperbaikinya (Public trust)," imbuh Bebin.

Dampak Perang Harga EV China bagi Indonesia

Bebin menyatakan, efek perang harga yang menimbulkan persaingan tidak sehat untuk industri kendaraan Tiongkok, belum akan dirasakan di pasar EV nasional. 

Sebab, pangsa pasar mobil listrik di Tanah Air masih terhitung mungil dibanding total volume penjualan seluruh kendaraan roda empat.

"Di pasar domestik kita, market EV masih kecil, apa yang terjadi tidak dirasakan di sini atau masih dalam tingkat wajar. Memang policy produsen China beda dengan produsen Jepang sebagai pemegang market share terbesar yang memang super hati-hati," terang Bebin.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik secara Wholesales atau dari pabrik ke dealer sepanjang Januari-April 2025 membukukan 23.952 unit, naik 211 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

Sementara selama Januari-April tahun ini, penjualan mobil baru secara nasional mencapai 256.368 unit. Artinya pangsa pasar mobil listrik masih sebesar 9,3 persen.

Lebih lanjut, Bebin menilai, Indonesia tergolong tidak rentan terimbas perang harga tersebut karena negara ini bukanlah market utama bagi industri otomotif China.

"Market kita juga terlalu kecil bagi mereka untuk dilibatkan dalam kemelut domestik mereka. China juga sangat cerdas dalam menyikapi kondisi pasar di negara-negara yang sedang berproses beralih ke BEV (Battery Electric Vehicle)," ujarnya. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Harun Rasyid

Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.