Logo
>

Selama Tujuh Bulan Penjualan Mobil RI Jeblok 10,1 Persen

Penjualan mobil nasional semester I 2025 turun 10 persen yoy. Toyota pimpin pasar, pengamat sebut penyusutan kelas menengah jadi penyebab.

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Selama Tujuh Bulan Penjualan Mobil RI Jeblok 10,1 Persen
Ilustrasi pelaksanaan GIIAS 2025. Foto: doc KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Selama Januari-Juli 2025, pasar mobil nasional menunjukkan pola pergerakan yang signifikan. Mengutip data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (dari pabrikan ke dealer) sebesar 435.390 unit atau turun sebesar 10,1 persen (year-on-year/yoy). Sedangkan untuk penjualan retail (dari dealer ke konsumen) pada Januari-Juli 2025 sebesar 453.327 unit atau turun 10,8 persen yoy. 

    Dari sisi wholesales (distribusi pabrik ke dealer), penjualan dimulai pada Januari dengan 61.955 unit, melonjak signifikan pada Februari menjadi 72.344 unit dan sedikit terkoreksi pada Maret menjadi 70.916 unit.

    Penurunan tajam terjadi pada April, yang hanya mencatat 51.208 unit, seiring efek libur panjang Lebaran yang memangkas hari kerja dan aktivitas distribusi. Memasuki Mei, pasar mulai pulih dengan 60.616 unit, diikuti sedikit penurunan pada Juni ke 57.799 unit.

    Dari kanal retail (dealer ke konsumen), tren serupa terlihat. Awal tahun yang kuat dengan 64.029 unit pada Januari, terus meningkat hingga Maret di 76.582 unit, kemudian anjlok pada bulan April menjadi 57.031 unit sebelum kembali naik pada bulan Mei (61.307 unit) dan bertahan stabil pada Juni (61.687 unit).

    Dari sisi merek, Toyota memimpin telak sepanjang Januari-Juli dengan total 142.751 unit atau 32,8 persen pangsa pasar, diikuti Daihatsu dengan 74.856 unit (17,2 persen), sementara Honda (8,7 persen), Mitsubishi Motors (8,3 persen), dan Suzuki (7,6 persen) menempati posisi berikutnya.

    Struktur pasar berdasarkan kategori juga relatif konsisten, di mana segmen mobil penumpang 4x2 menjadi kontributor utama dengan sekitar 249 ribu unit (57,2 persen pangsa), disusul LCGC 4x2 sekitar 73 ribu unit (17 persen), serta segmen niaga ringan seperti pick-up kurang dari 5 ton dengan 52 ribu unit (12 persen) dan double-cab sebesar 12 ribu unit (2,8 persen).

    Kombinasi pertumbuhan awal tahun, penurunan musiman di April, dan pemulihan bertahap hingga Juni menandai penjualan selama tujuh bulan ini sebagai periode yang stabil namun tetap dipengaruhi pola musiman tahunan.

    Menanggapi terkait penurunan penjualan mobil selama beberapa tahun belakangan, pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai, penurunan penjualan mobil terjadi karena adanya kemerosotan kelas menengah di Indonesia yang merupakan penggerak ekonomi.

    “Kelas menengah kita menyusut dari 23 persen populasi (2018) menjadi 17 persen (2023) dan Sebanyak 49 persen di antaranya memangkas belanja non-esensial, termasuk mobil sebagai barang konsumsi mewah,” kata Yannes kepada KabarBursa.com, beberapa waktu lalu.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.