KABARBURSA.COM - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berupaya mencapai target ekspor 3 juta unit dari berbagai model mobil yang diproduksi di Tanah Air. Kendaraan tersebut bakal diekspor secara Completely Build Up (CBU) ke sekitar 100 negara tujuan pada tahun 2025.
Target Toyota tersebut merupakan jumlah akumulatif dari pencapaian ekspor brand otomotif asal Jepang ini sejak memulai ekpor di pasar global sejak tahun 1987.
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam menilai, ekspor 3 juta unit mobil akan menjadi pencapaian besar Toyota. Capaian ini juga disebut-sebut sebagai bentuk kontribusi Toyota terhadap industri otomotif nasional.
“InsyaAllah tahun ini kita akan mencapai 3 juta unit ekspor. Mudah-mudahan nanti akan ada seremoninya bersama Bapak Presiden. Sebab dulu saat kami ekspor 2 juta unit juga dihadiri Bapak Presiden,” kata Bob kepada awal media, Selasa, 18 Maret 2025.
Pihak Toyota mengklaim optimisme ini adalah sesuatu yang realistis karena berdasarkan data yang diungkapkan pada periode awal tahun 2025. Secara akumulatif Toyota mampu mengekspor 2,8 juta unit kendaraan. Sementara pada Oktober tahun lalu, Toyota secara total telah mengirim 2,5 juta unit mobil.
Jika mengacu data tersebut, setidaknya TMMIN membutuhkan 200 ribu unit lagi untuk memenuhi target ekspor mobil Toyota pada tahun ini. Kemudian pada Januari dan Februari 2025, Toyota Indonesia mampu membukukan jumlah ekspor sebanyak 39 ribu unit, di mana jumlah tersebut merupakan 60 persen dari total ekspor kendaraan roda empat dari brand otomotif di Indonesia.
Namun, pangsa ekspor Toyota Indonesia ke pasar internasional bukan tanpa tantangan, sebab pada 2024 ekspor kendaraan dari jenama otomotit berlogo tiga oval tersebut tercatat mengalami penurunan. Dari 290 ribu unit pada periode 2023, menjadi 276 ribu unit pada 2024.
Capaian Toyota di IIMS 2025
PT Toyota Astra Motor mencatat 2.728 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) selama pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang berlangsung pada 13-23 Februari.
Sebagian besar pemesanan masih didominasi oleh mobil MPV (Multi Purpose Vehicle), menandakan bahwa segmen ini tetap menjadi favorit konsumen Indonesia. Jumlah SPK Toyota di IIMS 2025 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan 2.540 SPK.
Dengan demikian, penjualan Toyota dalam pameran di JIExpo Kemayoran tahun ini meningkat 7,4 persen dibandingkan tahun lalu, didorong oleh pertumbuhan penjualan kendaraan elektrifikasi (xEV).
Model Toyota yang paling banyak dipesan di IIMS 2025 adalah Kijang Innova Zenix Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan 614 SPK. Di posisi berikutnya, Toyota Avanza mencatatkan 335 SPK, disusul Toyota Rush dengan 216 SPK. Toyota Kijang Innova Zenix varian Gasoline berada di peringkat keempat dengan 181 SPK, sementara Kijang Innova Reborn masih mempertahankan eksistensinya dengan perolehan 174 SPK.
Berdasarkan daftar model terlaris tersebut, Toyota menyatakan bahwa teknologi hybrid semakin diminati konsumen, terutama kendaraan hybrid produksi lokal yang memiliki harga kompetitif dan mudah diterapkan dalam transisi menuju elektrifikasi.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menjelaskan bahwa penjualan Kijang Innova Zenix HEV yang positif di IIMS 2025 tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk pelanggan dan pemerintah yang memberikan insentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) sebesar 3 persen.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme pelanggan terhadap produk-produk Toyota di IIMS 2025, terutama kendaraan elektrifikasi seperti Kijang Innova Zenix Hybrid yang kembali mendominasi SPK. Dukungan pemerintah melalui insentif pajak serta persiapan libur Lebaran turut meningkatkan minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Minggu, 2 Maret 2025.
Henry juga menegaskan bahwa tren kendaraan hybrid diproyeksikan akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi industri otomotif nasional.
“Pencapaian ini menjadi sinyal positif bahwa industri otomotif, khususnya kendaraan hybrid, akan terus bertumbuh seiring dengan tren mobilitas ramah lingkungan. Hal ini juga mendorong perekonomian nasional karena kendaraan hybrid diproduksi di dalam negeri,” tambahnya.
Sejalan dengan inisiatif Beyond Zero, Toyota optimistis bahwa model hybrid akan terus mendapat respons positif. Teknologi hybrid Toyota diklaim menggabungkan efisiensi bahan bakar, performa optimal, serta aspek ramah lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan Indonesia.
Selain itu, Toyota juga menyatakan bahwa kendaraan hybrid yang mereka produksi menggunakan platform serba baru, guna meningkatkan kualitas berkendara, kenyamanan, pengendalian, dan keselamatan.
Toyota juga menilai meningkatnya permintaan kendaraan hybrid tidak hanya dipengaruhi oleh insentif pemerintah, tetapi juga momentum menjelang libur Lebaran Idul Fitri.
“Peningkatan minat terhadap kendaraan hybrid salah satunya didorong oleh kebijakan insentif PPnBM 3 persen dari pemerintah yang membuat harganya lebih kompetitif. Selain itu, perhelatan IIMS 2025 berdekatan dengan libur Lebaran, sehingga menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat untuk mempersiapkan kendaraan baru sekaligus memulai gaya hidup ramah lingkungan,” jelas Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy.
Selain mencatatkan peningkatan jumlah SPK, Toyota juga meraih tiga penghargaan dalam ajang IIMS 2025.
Toyota Agya dinobatkan sebagai Mobil Kota Terbaik, Toyota Hilux Rangga menjadi Kendaraan Komersial Favorit, serta Toyota Alphard yang mendapatkan penghargaan sebagai MPV Premium Terbaik.(*)