KABARBURSA.COM - Asian Development Bank (ADB) resmi memperkenalkan Country Partnership Strategy (CPS) terbaru bagi Indonesia untuk periode 2025–2029. Strategi ini diarahkan guna mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tangguh, sekaligus berkelanjutan.
Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, menegaskan bahwa CPS sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan delapan misi prioritas pemerintah atau Asta Cita. Selama lima tahun mendatang, ADB akan mengedepankan kemitraan strategis dan skema pembiayaan inovatif demi menarik modal swasta serta memperkuat pertumbuhan inklusif.
Terdapat tiga jalur utama dalam strategi baru ini. Pertama, investasi pada manusia. ADB akan mendorong peningkatan keterampilan tenaga kerja, layanan kesehatan dan gizi, serta penguatan sistem perlindungan sosial. Arah kebijakan ini ditujukan untuk memaksimalkan bonus demografi agar benar-benar menjadi mesin penggerak ekonomi.
Kedua, memperkuat daya saing ekonomi. Fokus utamanya pada penciptaan lapangan kerja berkualitas, perbaikan iklim usaha, dan penguatan fondasi fiskal. Di sisi lain, ADB berkomitmen memperdalam pasar keuangan, memperluas inklusi finansial, serta membiayai pembangunan infrastruktur transportasi, konektivitas antarpulau, hingga transformasi digital.
Ketiga, membangun ketangguhan dan keberlanjutan. Program ini menitikberatkan pada transisi energi bersih, pengembangan energi terbarukan, modernisasi jaringan listrik, sekaligus peningkatan ketahanan pangan dan air. Dukungan juga mencakup program makanan bergizi gratis, revitalisasi irigasi, serta penguatan rantai logistik pertanian.
Selain jalur utama tersebut, ADB juga menyoroti sejumlah prioritas lintas sektor, antara lain pemberdayaan perempuan, inklusi sosial, tata kelola kelembagaan, digitalisasi, dan integrasi regional.
Melalui strategi baru ini, ADB menegaskan komitmen jangka panjangnya: mendampingi Indonesia menuju pembangunan yang lebih hijau, inklusif, dan berdaya saing di panggung global.(*)