Logo
>

Airlangga: Selama 10 Tahun Ekonomi Indonesia Stagnan di Lima Persen

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Airlangga: Selama 10 Tahun Ekonomi Indonesia Stagnan di Lima Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran lima persen selama sepuluh tahun terakhir. Angka ini diklaim sebagai capaian Indonesia yang mampu bertahan meski ketidakpastian global dan pandemi Covid-19 sempat melanda.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan capaian ekonomi lima persen ini didukung oleh berbagai kebijakan yang fokus pada transformasi struktural dan penguatan sektor-sektor unggulan. Dia menekankan dengan fondasi ekonomi yang kokoh, Indonesia siap menghadapi masa depan, merangkul peluang global, dan berkontribusi dalam peta ekonomi dunia.

    "Pertumbuhan ekonomi kita dibandingkan sepuluh tahun lalu juga menjadi lebih berkualitas," jelas Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis 3 Oktober 2024.

    Adapun jika melihat tren pertumbuhan ekonomi relatif selama sepuluh tahun terakhir, Indonesia dapat mempertahankannya di angka lima persen. Angka tersebut diikuti oleh inflasi yang rendah, yakni 2,5 persen. Yang mana pada sepuluh tahun lalu inflasi Indonesia berada di atas 8,36 persen. Artinya, inflasi kini telah jauh lebih rendah.

    "Akibat inflasi yang rendah, tingkat suku bunga juga menurun. Saat ini, suku bunga perbankan sudah berada di satu digit, berbeda dengan sebelumnya yang berada di dua digit," katanya.

    Dia juga menjelaskan pemerintah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 11,25 persen menjadi sekitar 9 persen, sementara kemiskinan ekstrem mendekati nol. Di sisi lain, lapangan kerja meningkat pesat, dengan jumlah pekerja saat ini mencapai 142 juta orang, dibandingkan 118 juta pada tahun 2014. Cadangan devisa negara juga meningkat menjadi USD150 miliar, dari sekitar USD100 miliar pada tahun 2014.

    Airlangga menegaskan pentingnya upaya ekstra agar target pertumbuhan ekonomi di atas tujuh persen dapat tercapai. Dia menilai, dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat, pencapaian target ini menjadi lebih menantang.

    Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyampaikan fokus Indonesia dalam diversifikasi pasar ekspor ke Eropa dan Amerika Serikat, serta mendorong perjanjian kerja sama ekonomi yang komprehensif (CEPA). Salah satu tujuannya adalah untuk menurunkan tarif masuk yang saat ini masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara seperti Vietnam.

    Selain itu, dia menekankan pentingnya mencapai kemandirian pangan sebagai bagian dari strategi ekonomi jangka panjang Indonesia. Di tengah tantangan perubahan iklim dan ketergantungan pada impor pangan, ia mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui pengembangan food estate dan modernisasi teknologi pertanian. Langkah ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan nasional di tengah tantangan global yang semakin berat.

    Airlangga pun menekankan peran anggaran negara sangat penting sebagai penyangga bagi perekonomian Indonesia, terutama karena status Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah. Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, dia yakin Indonesia dapat terus maju dan tetap berada di jalur menuju Indonesia Emas 2045.

    Target 5,2 Persen di 2025

    Pemerintah dan DPR sebelumnya menyepakati Asumsi Dasar Ekonomi Makro serta Sasaran dan Indikator Pembangunan tahun 2025. Dalam asumsi tersebut, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,2 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN 2025 merupakan tonggak penting untuk transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pimpinan Prabowo Subianto. Kata dia, dalam penyusunannya, APBN tidak hanya dibangun di atas optimisme keberlanjutan pembangunan, tapi juga didasari oleh kehati-hatian.

    Menurut Sri Mulyani, dinamika global dan nasional yang terus bergerak menjadi perhatian utama pemerintah.

    “Pemerintah secara tulus menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pimpinan dan anggota dewan dari Komisi I hingga XI, Banggar (Badan Anggaran) dan pimpinannya, atas persetujuan RAPBN 2025 menjadi Undang-Undang,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers yang digelar di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 19 September 2024.

    Untuk diketahui, DPR telah mengesahkan RUU APBN 2025 melalui rapat paripurna pada Kamis, 19 September 2024. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah mengatakan, bersama pemerintah telah disepakati seluruh asumsi APBN dalam menjawab risiko tantangan perekonomian dalam negeri di tahun pertama kepemimpinan presiden terpilih, Prabowo Subianto.

    “Kita berharap persembahan terakhir Badan Anggaran bersama pemerintah ini menjadi sebuah karya baik bagi pemerintah ke depan, rakyat, bangsa, dan negara, serta menjawab kebutuhan anggaran dari presiden terpilih, Prabowo Subianto,” kata Said Abdullah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, 19 September 2024.

    Said menuturkan, APBN 2025 menjadi kerangka kerja yang kokoh dalam asumsi dasar ekonomi makro untuk mendorong pertumuhan hingga 5,2 persen. Optimisme pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 juga sejalan dengan prediksi lembaga internasional.

    Begitu juga dengan target penurunan inflasi yang ditargetkan dalam APBN 2025, yakni sebesar 2,5 persen. Said menyebut inflasi Indonesia telah mencapai angka normal dibandingkan negara-negara lainnya. “Di saat negara lain masih berjuang menurunkan angka inflasi, kita sudah bisa mencapai angka inflasi normal, sama seperti saat sebelum terjadi krisis,” katanya.

    Sementara itu, kata Said, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditargetkan Rp16.100 dalam APBN 2025. Meski begitu, Banggar merevisi target tersebut dengan mendorong nilai tukar ke level yang lebih rendah sebesar Rp16.000 di tahun 2025. “Pimpinan Badan Anggaran mendorong agar lebih rendah di level 15.900. Namun kita bersepakat akhirnya di Rp16.000 per dolar AS,” kata Said.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.