KABARBURSA.COM - PT Astra International Tbk (ASII), melalui anak usahanya PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), mengungkapkan dampak fenomena cuaca La Nina terhadap produktivitas sektor pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit (CPO) milik perseroan.
Corporate Secretary UNTR, Sara K. Loebis, menjelaskan bahwa curah hujan tinggi menyebabkan penurunan produktivitas tambang batu bara karena area pertambangan menjadi licin, yang membuat pergerakan alat berat lebih sulit. Seperti dalam keterangan di Jakarta, Rabu 18 September 2024.
Meski demikian, curah hujan tinggi juga memiliki sisi positif, yaitu membantu memperlancar aliran sungai, yang digunakan untuk mengangkut batu bara dari Kalimantan Tengah ke pesisir Kalimantan Selatan. Jika kondisi sungai terlalu kering, kapal tongkang sulit berlayar, tetapi hujan membantu memperlancar jalur tersebut.
Di sisi lain, curah hujan tinggi juga berpengaruh pada produktivitas di sektor perkebunan kelapa sawit, yang biasanya juga mengalami penurunan selama musim hujan.
Pertumbuhan Arus Kas Operasi
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menunjukkan performa yang menarik perhatian dengan pertumbuhan arus kas operasi yang kuat serta peningkatan signifikan dalam pendapatan bersih kuartalan.
Meskipun menghadapi beberapa tantangan dalam menjaga stabilitas pertumbuhan tahunan, AALI tetap menunjukkan potensi yang menjanjikan, terutama dengan adanya kolaborasi strategis untuk mengawal investasi di bidang pangan, pertanian, dan kehutanan di ASEAN.
Kolaborasi ini diperkenalkan oleh Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI dalam pertemuan multipihak bersama ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), Food and Agriculture Organization (FAO), dan International Institute for Sustainable Development (IISD) di Ubud, Bali, pada Rabu, 24 Juli 2024 lalu.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta mengatakan persoalan ketahanan pangan atau food security tidak hanya menjadi peran pemerintah dan parlemen, melainkan juga membutuhkan sektor terkait lainnya, misalnya dari organisasi internasional dan lembaga riset masyarakat yang concern terhadapnya.
“Bicara ketahanan pangan tidak cukup hanya berasal dari pemerintah dan parlemen saja, melainkan juga perlu dari pihak-pihak terkait yang hadir di sini. Karena itu, saya apresiasi pertemuan ini yang menghadirkan banyak pihak-pihak terkait. Bahkan, juga ada dari unsur masyarakat tani yang berfokus untuk generasi milenial, seperti Petani Muda Keren,” ujar Sukamta kepada di sela-sela pertemuan di Ubud, Gianyar, Bali.
Melalui pertemuan itu, AALI berada dalam posisi yang strategis untuk memanfaatkan investasi bertanggung jawab di sektor pangan, pertanian, dan kehutanan ini. Bagaimana perkembangan lebih lanjut dari kinerja keuangan AALI dan peluang yang dapat dioptimalkan dari inisiatif ini? Simak ulasannya berikut.
Catatan Return On Equity
PT Astra International Tbk (ASII) diprediksi akan mencatatkan return on equity (ROE) sebesar 13 persen hingga 14 persen pada periode 2025-2027, mirip dengan kinerja pada 2016, ketika perusahaan ini diperdagangkan dengan price to book value (PBV) sebesar 2,8 kali.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.