Logo
>

Atasi Emisi Gas Rumah Kaca, Prabowo Didorong Penggunaan BBM Rendah Sulfur

Ditulis oleh KabarBursa.com
Atasi Emisi Gas Rumah Kaca, Prabowo Didorong Penggunaan BBM Rendah Sulfur

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI diharapkan menjadi momen penting, terutama dalam mengatasi masalah emisi gas rumah kaca.

    Prabowo dan Gibran dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.

    Menurut laporan Clean Air Asia 2024, kualitas BBM di Indonesia masih tergolong buruk di Asia Tenggara, yang berkontribusi terhadap polusi udara.

    Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas udara dan memenuhi standar lingkungan internasional, penggunaan BBM rendah sulfur dianggap sebagai langkah strategis yang perlu diperhatikan oleh pemerintahan baru.

    Kepala Divisi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dari Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), Fajri Fadhillah, menekankan bahwa perbaikan kualitas bahan bakar kendaraan bermotor dapat secara signifikan mengurangi polusi udara.

    “Perbaikan kualitas bahan bakar akan berdampak pada pengurangan emisi dan perbaikan kualitas udara di perkotaan,” kata Fajri dalam siaran persnya, Minggu, 20 Oktober 2024.

    Dia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas dan kuantitas transportasi publik yang terjangkau, terutama untuk masyarakat kurang mampu.

    Fajri berharap pemerintahan Prabowo-Gibran dapat lebih tegas dalam mengatur subsidi BBM agar tidak hanya dinikmati oleh kalangan kaya, serta memastikan anggaran tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas BBM.

    “Subsidi yang tidak tepat sasaran harus disalurkan untuk produksi BBM rendah sulfur. Ini menjadi ujian bagi pemerintahan Prabowo-Gibran terkait konflik kepentingan,” ujarnya.

    Partisipasi publik dalam penyusunan kebijakan lingkungan, termasuk terkait BBM rendah sulfur, juga dianggap krusial. Fajri menegaskan, bahwa justifikasi ilmiah mengenai manfaat BBM rendah sulfur sudah ada, namun keberhasilan pemerintahan baru dalam membuka ruang partisipasi masyarakat masih dinantikan.

    Guru Besar Teknik Lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Puji Lestari juga menekankan perlunya dukungan bagi penggunaan BBM rendah sulfur untuk mengatasi polusi udara.

    “Saatnya Indonesia segera menerapkan BBM rendah sulfur,” kata Puji.

    Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui bahwa penggunaan BBM berkandungan sulfur tinggi berkontribusi terhadap emisi. Mereka menegaskan perlunya mengganti dengan BBM rendah sulfur untuk mencegah penurunan kualitas udara.

    “BBM rendah sulfur adalah kebutuhan, mengingat kualitas udara kita saat ini sangat memprihatinkan,” kata Kepala Biro Komunikasi ESDM Agus Cahyono Adi, 4 Oktober 2024.

    Pelantikan Prabowo-Gibran Picu Penguatan Pasar Modal

    Senior Market Analyst Nafan Aji menilai pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Minggu, 20 Oktober 2024, akan membawa dampak positif bagi kinerja pasar modal domestik.

    Menurut Nafan Aji, stabilitas politik dan keamanan yang diharapkan tercipta dari kepemimpinan baru ini akan menjadi katalis penting bagi pelaku pasar untuk terus berinvestasi di Indonesia.

    “Dengan pelantikan Presiden Prabowo, investor akan melihat bagaimana program kebijakan politik dan ekonomi yang akan dibawakan oleh beliau. Jika kebijakan tersebut efektif dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, maka ini akan menjadi sentimen positif bagi pasar modal,” kata Nafan kepada Kabar Bursa di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.

    Proyeksi IHSG dan Peluang Uptrend

    Secara teknikal, Nafan juga mencatat bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menunjukkan tanda-tanda rebound yang kuat. IHSG berhasil bertahan di atas batas major neckline dan batas terendah dari pola up channel, menunjukkan potensi uptrend yang cukup besar di masa mendatang.

    “Selama IHSG tetap bergerak dalam range dari up channel, potensi untuk uptrend ke depannya masih terbuka lebar. Ini didukung oleh faktor domestik seperti stabilitas politik dan keamanan yang terjamin. Kondisi tersebut menciptakan lingkungan investasi yang kondusif bagi investor, baik lokal maupun global,” ujarnya.

    Selain itu, Nafan juga menekankan bahwa sentimen positif dari pelantikan Prabowo-Gibran akan semakin menguat jika kebijakan 100 hari kerja yang diusung presiden baru tersebut menunjukkan arah yang pro pertumbuhan ekonomi dan mendukung iklim investasi.

    “Nantinya, kita juga akan melihat formasi kabinet dan program kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan Pak Prabowo, yang akan menjadi faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan pasar,” katanya.

    Dampak Sentimen Global dan Proyeksi Feds Fund Rate

    Di sisi lain, Nafan menyoroti bahwa sentimen global, terutama terkait dengan dinamika geopolitik dan kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed), juga akan mempengaruhi pasar modal Indonesia. Menurutnya, investor global akan memperhatikan proyeksi Feds Fund Rate pada bulan November dan Desember yang akan memengaruhi likuiditas pasar ke depannya.

    “Guideline yang telah diterapkan oleh Summary of Economic Projections pada bulan September menjadi acuan kuat bagi para pelaku pasar. Jika kepercayaan investor global terus meningkat, ini akan memberikan katalis positif bagi peningkatan likuiditas global menuju pasar Indonesia,” kata Nafan.

    Dengan situasi pasar yang saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor domestik dan global, Nafan optimistis bahwa pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI dapat menjadi pijakan bagi penguatan pasar modal ke depannya.

    Pasar menantikan langkah-langkah konkret dari pemerintahan baru yang bisa menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas investasi. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi