KABARBURSA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menunjuk Fauzi Baadilla dan Muhammad Budi Djatmiko sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero).
Penunjukan ini dilakukan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada hari Kamis, tanggal 18 Juli.
Penunjukan Fauzi Baadilla dan Muhammad Budi Djatmiko sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pos Indonesia mendapatkan perhatian publik yang cukup besar. Hal ini terutama disebabkan oleh latar belakang Fauzi Baadilla yang dikenal luas sebagai seorang aktor terkenal.
Sebagai komisaris independen yang baru, Fauzi Baadilla tentunya berhak atas kompensasi yang sesuai dengan perannya. Gaji yang diterimanya dari PT Pos Indonesia (Persero) diperkirakan akan cukup besar, mengingat posisi tersebut memerlukan tanggung jawab dan keterampilan yang signifikan dalam pengawasan dan pengelolaan perusahaan pengiriman dan logistik tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian PT Pos Indonesia (Persero) per 31 Desember 2023, anggota dewan komisaris perusahaan berhak menerima imbalan penghasilan yang mencakup gaji, honorarium, dan tunjangan. Namun, laporan tersebut tidak memberikan rincian spesifik mengenai besaran gaji atau honorarium yang diterima oleh masing-masing komisaris setiap bulan.
Informasi yang tersedia hanya mencakup jenis imbalan yang diberikan tanpa menguraikan jumlah nominal secara terperinci.
“Manajemen telah menyiapkan cadangan provisi untuk pembayaran jasa produksi yang akan diberikan kepada karyawan serta tenaga kerja kontrak, serta untuk pembayaran tantiem bagi para direksi dan komisaris,” tulis laporan tersebut.
Dalam laporan itu disebutkan, total imbalan yang dibayarkan perusahaan kepada dewan komisaris pada 2023 kemarin sebesar Rp16.713.310.728 (Rp 16,71 miliar). Besaran dana ini digunakan untuk pembayaran imbalan pendapatan seluruh anggota dewan komisaris perusahaan pada 2023 kemarin.
“Jumlah imbalan (penghasilan) berupa gaji, honorarium dan tunjangan dibayarkan untuk Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp26.947.964.975 dan Rp16.713.310.728 sampai dengan 31 Desember 2023,” jelas laporan keuangan PT Pos Indonesia.
Mengingat pada 2023 kemarin jumlah dewan komisaris perusahaan ada lima (Komisaris Utama, Komisaris Independen, dan tiga orang Komisaris), artinya setiap komisaris total berhak mendapat sekitar Rp3.342.662.145 (Rp 3,34 miliar) di tahun itu.
Jika dihitung setiap bulannya, komisaris BUMN ini bisa membawa pulang Rp278.555.178 (Rp 278,55 juta). Namun besaran ini belum bisa dipastikan karena tidak diketahui apakah besaran gaji atau imbalan pendapatan yang diterima masing-masing komisaris sama.
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk dua komisaris baru di PT Pos Indonesia (Persero). Salah satu komisaris baru tersebut adalah aktor terkenal, Fauzi Baadilla. Selain Fauzi, Erick Thohir juga menunjuk Budi Djatmiko sebagai komisaris.
Perubahan susunan pengurus di PT Pos Indonesia ini telah dikonfirmasi oleh Corporate Secretary Pos Indonesia, Tata Sugiarta.
“Betul. Tambahan komisaris,” kata Tata, Jumat, 19 Juli 2024.
Namun, nama Fauzi Baadilla dan Budi Djatmiko belum tercantum di laman resmi perusahaan. Saat ini, laman tersebut masih mencantumkan empat komisaris yaitu Rhenald Kasali sebagai Komisaris Utama, Gunawan Hutagalung, I Gde Made Kartikajaya, dan Robben Rico sebagai komisaris.
Selain berkarir sebagai aktor, Fauzi Baadilla juga aktif di dunia politik. Pada Pilpres 2024 yang lalu, Fauzi ditunjuk oleh Partai Gerindra sebagai Koordinator Penggalang Pendukung Prabowo Subianto.
Dengan penunjukan dua komisaris baru ini, diharapkan PT Pos Indonesia dapat semakin berkembang dan mampu menghadapi tantangan di era digitalisasi serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Fauzi Baadilla, dengan latar belakang di dunia hiburan dan politik, diharapkan mampu memberikan perspektif baru dan inovatif dalam menjalankan tugasnya sebagai komisaris.
Begitu pula dengan Budi Djatmiko yang diharapkan dapat membawa pengalaman dan keahliannya untuk kemajuan perusahaan.
Erick Thohir Angkat Dirut PT Dahana Baru
Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Syaifuddin sebagai Direktur Utama PT Dahana. Sebelumnya, Syaifuddin menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Pindad.
Penunjukkan Syaifuddin sebagai Direktur Utama Dahana tertuang dalam Surat Keputusan Pemegang Saham PT DAHANA Nomor: SK-167/MBU/07/2024 dan Nomor: 006/KRUPS/LEN-DAHANA/VII/2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota direksi PT Dahana.
“Kementerian BUMN RI dan Induk Holding DEFEND ID PT Len Industri (Persero) menunjuk Syaifuddin sebagai Direktur Utama PT DAHANA. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Pemegang Saham PT DAHANA Nomor: SK-167/MBU/07/2024 dan Nomor: 006/KRUPS/LEN-DAHANA/VII/2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota direksi PT DAHANA,” bunyi keterangan di Instagram Dahana, seperti dikutip, Sabtu, 19 Juli 2024.
Acara pengangkatan Direktur Utama PT Dahana diselenggarakan di Kantor Len Industri Jakarta pada Kamis, 18 Juli 2024. Dalam sambutannya, Syaifuddin menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh pemegang saham. Ia berharap dapat menjalankan amanah sebagai Direktur Utama Dahana yang baru dengan baik.
Syaifuddin juga menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk memajukan PT Dahana, terutama dalam menghadapi tantangan di industri pertahanan yang semakin kompleks. Ia berkomitmen untuk membawa PT Dahana ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengedepankan profesionalisme dan efisiensi dalam operasional perusahaan.
Dengan ditunjuknya Syaifuddin sebagai Direktur Utama, maka susunan direksi Dahana sebagai berikut:
- Direktur Utama: Syaifuddin
- Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM: Ahyanizzaman
- Direktur Teknologi dan Pengembangan: Suhendra Yusuf Ratu Prawiranegara
- Direktur Operasi: Yusep Nugraha Rubani
Penunjukan ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi PT Dahana dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Dahana, sebagai bagian dari DEFEND ID, memiliki peran strategis dalam industri pertahanan Indonesia. Dengan kepemimpinan baru ini, diharapkan Dahana dapat terus berinovasi dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung pertahanan dan keamanan nasional. (*)