KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa kinerja dunia usaha Indonesia tetap stabil pada triwulan IV 2024.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang positif. Meski mengalami sedikit perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya, aktivitas dunia usaha tetap terjaga dengan baik.
Pertumbuhan positif ini didorong oleh kinerja sejumlah sektor utama, di antaranya Jasa Keuangan, Informasi dan Komunikasi, serta Transportasi dan Pergudangan. Peningkatan aktivitas di sektor-sektor ini berkaitan dengan meningkatnya konsumsi masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Kondisi ini berhasil menjaga tingkat permintaan domestik di tengah berbagai tantangan ekonomi global.
Kapasitas produksi dunia usaha pada triwulan IV 2024 juga tercatat stabil di level yang tinggi. Sektor Pengadaan Listrik serta Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang menjadi pendorong utama stabilitas ini.
Selain itu, kondisi keuangan dunia usaha secara umum membaik, terutama dalam aspek likuiditas dan rentabilitas. Kemudahan akses terhadap kredit perbankan turut mendukung kelancaran operasional perusahaan.
“Kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV 2024 tetap terjaga pada level 72,91 persen. Hal ini terutama ditopang oleh beberapa LU yaitu LU Pengadaan Listrik serta LU Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang. Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha secara umum lebih baik, khususnya pada aspek Likuiditas dan Rentabilitas, dengan akses kredit yang tetap mudah,” papar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso dalam Siaran Persnya, Jumat 17 Januari 2025.
Denny menjelaskan bahwa likuiditas perusahaan menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini mencerminkan adanya pengelolaan keuangan yang lebih efisien di kalangan pelaku usaha.
Di sisi lain, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau rentabilitas juga mengalami perbaikan, menunjukkan prospek bisnis yang tetap solid.
Proyeksi Positif untuk Triwulan I 2025
Memasuki triwulan I 2025, pelaku usaha tetap optimis terhadap prospek pertumbuhan. Responden SKDU memprediksi bahwa kegiatan usaha akan terus tumbuh positif.
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan diharapkan menjadi penopang utama pertumbuhan, terutama pada sub-sektor Tanaman Pangan yang memasuki musim panen di berbagai daerah lumbung pangan nasional seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Selain itu, sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor, serta Transportasi dan Pergudangan diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya permintaan menjelang perayaan Idulfitri. Kondisi ini diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi di awal tahun.
Meski secara umum tumbuh positif, beberapa sektor diprediksi mengalami perlambatan. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial cenderung melambat di awal tahun akibat pola pengeluaran anggaran yang biasanya lebih rendah.
Selain itu, sektor Konstruksi dan Real Estat juga diperkirakan terhambat akibat curah hujan tinggi yang memengaruhi aktivitas pembangunan dan proses tender proyek.
Kebutuhan tenaga kerja dunia usaha menunjukkan pertumbuhan yang positif, meski lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan tenaga kerja terutama terjadi pada sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Transportasi dan Pergudangan, serta Administrasi Pemerintahan.
Untuk triwulan I 2025, permintaan tenaga kerja diproyeksikan meningkat, didorong oleh kebutuhan di sektor pertanian saat panen dan peningkatan aktivitas perdagangan menjelang Idulfitri.
Akses kredit dari perbankan tetap terjaga, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pelaku usaha masih mendapatkan kemudahan dalam memperoleh pembiayaan yang diperlukan untuk mendukung ekspansi dan kelangsungan bisnis.
Secara keseluruhan, kinerja dunia usaha Indonesia di akhir 2024 menunjukkan ketahanan yang baik di tengah dinamika perekonomian global. Meskipun terdapat tantangan di beberapa sektor, optimisme pelaku usaha tetap tinggi untuk menghadapi 2025.
Dukungan kebijakan pemerintah dan stabilitas makroekonomi diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan dunia usaha yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Kapasitas Produksi Triwulan IV-2024 Sedikit Menurun
Kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV-2024 tercatat mencapai 72,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 73,13 persen pada triwulan III-2024. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh beberapa lapangan usaha, seperti pengadaan listrik serta pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang.
Meski demikian, kondisi keuangan dunia usaha secara umum menunjukkan peningkatan, terutama pada aspek likuiditas dan rentabilitas. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), akses kredit perbankan tetap berada dalam kategori baik.
Sementara, Likuiditas dunia usaha meningkat dengan saldo bersih (SB) mencapai 20,96 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat 20,42 persen. Selain itu, kemampuan dunia usaha mencetak laba (rentabilitas) juga mengalami kenaikan dengan saldo bersih mencapai 19,12 persen, dibandingkan dengan 18,46 persen pada triwulan III-2024.
Sedangkan kondisi akses kredit perbankan tetap stabil meskipun sedikit melambat. Saldo bersih akses kredit tercatat 4,81 persen pada triwulan IV-2024, sedikit lebih rendah dibandingkan 5,27 persen pada triwulan sebelumnya.
Dalam laporannya, BI juga mencatat persentase responden yang menyatakan kondisi rentabilitas dunia usaha pada triwulan IV-2024 lebih baik mencapai 26,90 persen, lebih tinggi dibandingkan 25,86 persen pada triwulan III-2024.
Kondisi ini menunjukkan meskipun ada sedikit penurunan kapasitas produksi terpakai, kinerja keuangan dunia usaha secara umum tetap kuat dengan prospek yang menjanjikan.(*)