KABARBURSA.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan, Garibaldi Thohir, bos PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), akan ikut ambil peran dalam merealisasikan program tiga juta rumah yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ara, sapaan akrab Maruarar, menjelaskan bahwa Boy Thohir berencana membangun hunian di Kalimantan Selatan, sehingga wilayah tersebut akan menjadi prioritas dalam pembangunan rumah gratis yang akan dilaksanakan ke depan.
“Ya, tadi malam saya bertemu Pak Boy, dia pilih Kalimantan Selatan, kemudian yang lain menyesuaikan dengan lokasi usaha mereka masing-masing dan kebutuhan wilayah,” ujar Ara saat peletakan batu pertama proyek program tiga juta rumah di Banten, Jumat, 1 November 2024.
Namun, Ara menambahkan bahwa saat ini kajian lebih mendalam masih diperlukan. Pasalnya, jika pembangunan dilakukan tanpa kajian mendalam, dikhawatirkan akan menghasilkan aset yang tidak terpakai (idle asset).
Selain itu, Ara juga menyatakan bahwa pemerintah akan fokus terlebih dahulu melengkapi infrastruktur di Kalimantan Selatan sebagai langkah awal sebelum pembangunan dimulai.
“Yang paling sedih itu, sudah dibangun tapi tidak ada yang mengisi karena tidak sesuai antara kebutuhan dan fasilitas yang disediakan. Itu sangat menyedihkan. Infrastruktur juga penting, dan di sini kami yakin infrastrukturnya sudah siap,” tegasnya.
Aguan Ikut Dukung Program
Sebelumnya, Bos besar Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma, atau yang dikenal sebagai Aguan, telah ikut serta terlebih dahulu dalam mendukung program tiga juta rumah yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto itu.
Aguan, turut ambil bagian dalam pembangunan 250 unit rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Investasi senilai Rp60 miliar dari dana corporate social responsibility (CSR) digelontorkan Aguan untuk mendukung program nasional Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan target tiga juta rumah.
Di hadapan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), yang lahannya digunakan untuk proyek ini, Aguan menekankan pentingnya dukungan CSR perusahaan besar demi masyarakat.
“Perusahaan kan memang kita ada siapkan dana CSR-nya, jadi untuk ini semua dananya sekitar Rp60 miliar, kita siapkan ada sisihkan dari CSR itu,” ujar Aguan di Sukawali, Kabupaten Tangerang, Jumat 1 November 2024.
Berdasarkan site plan yang dipasang di lokasi, 250 rusun tersebut dihangun dengan tipe 36 seluas 60m2 atau 6x10. Rumah gratis tersebut terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang keluarga, dapur, dan teras serta dilengkapi halaman yang bisa untuk parkir 1 mobil dan 1 motor.
Nantinya, perumahan yang berada di Sukawali ini akan dilengkapi dengan lapangan serbaguna, masjid, one gate system, dan sekolah.
Lebih lanjut, Aguan mengaku proses konstruksi bakal berlangsung selama 1 tahun. Dia menargetkan proyek tersebut bakal rampung pada kuartal III 2025. "Selesai tahun depan ya sekitar kuartal III 2025, berarti Oktober” pungkasnya.
Maruarar Curhat Minimnya Anggaran
Sebelumnya, Maruarar mengeluhkan minimnya anggaran yang diberikan untuk mencapai target program Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun 3 juta rumah.
Seperti diketahui, Kementerian PKP merupakan lembaga teknis hasil pemekaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kementerian PUPR sebelumnya memperoleh pagu sebesar Rp116,23 triliun sesuai persetujuan Komisi V DPR dalam Rapat Kerja, Rabu, 11 September 2024, lalu. Sementara itu, anggaran Kementerian Perumahan dan Permukiman saat ini hanya sebesar Rp5 triliun.
Maruarar mengungkapkan, hingga kini pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perumahan di kementeriannya baru berhasil membangun 34.000 unit rumah dari target 145.000 unit untuk tahun 2024. Ia pun menyoroti minimnya anggaran sebagai kendala utama.
“Anggarannya Rp14 triliun (2024), bayangkan ini kita tahun ini targetnya hanya 145.000 (unit) per hari ini baru tercapai 34.000,” kata Maruarar dalam rapat perdana bersama Komisi V di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.
Sementara saat ini, kata Maruarar, Kementerian PKP Indonesia menerima anggaran Rp5 triliun di tahun 2025 dengan target pembangunan 3 juta rumah. Menurutnya, tantangan kementerian yang dipimpin lebih besar hingga 25 kali lipat dibanding tahun ini.
“Kalau data ini benar, berarti kita mesti kerja bayangkan 25 kali lipat untuk mencapai 3 juta,” ucapnya.
“Anggaran kami dari Rp14 triliun jadi Rp5 triliun, harus bangun 3 juta rumah. Tolong juga kritisi apakah betul anggaran ini? Karena mungkin sebagian bapak/ibu (anggota DPR RI) yang bikin anggaran ini bersama kementerian sebelum saya,” kata Maruarar.
Maruarar pun mempertanyakan kelayakan anggaran yang diterimanya kepada DPR RI. Dia juga mengaku akan terbuka secara anggaran kepada DPR RI tentang kelayakan anggaran demi memenuhi target pembangunan 3 juta rumah. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.