Logo
>

BPS Catatkan Inflasi September 0,21 Persen, Tahunan 2,65 Persen

Jika dilihat dari komponennya, inflasi inti tercatat 0,18 persen, dengan andil 0,11 persen

Ditulis oleh Pramirvan Datu
BPS Catatkan Inflasi September 0,21 Persen, Tahunan 2,65 Persen
Suasana transaksi di pasar tradisional Sentul, Bogor, Senin, 28 April 2025. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi terbaru. Pada September 2025, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,21 persen (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi mencapai 2,65 persen (year-on-year/yoy), sementara inflasi tahun kalender berada di level 1,82 persen.

    Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, menjelaskan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi bulanan. Kelompok ini mencatat inflasi 0,38 persen, dengan andil 0,11 persen terhadap total inflasi. “Komoditas yang paling dominan adalah cabai merah dan daging ayam ras, masing-masing memberi andil 0,13 persen,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 1 Oktober 2025.

    Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga ikut memicu inflasi, dengan andil 0,08 persen dan tingkat inflasi 1,24 persen.

    Jika dilihat dari komponennya, inflasi inti tercatat 0,18 persen, dengan andil 0,11 persen. Pendorong terbesar berasal dari emas perhiasan serta biaya kuliah dan akademi perguruan tinggi. Sementara itu, harga yang diatur pemerintah naik 0,06 persen dengan andil 0,01 persen.

    Sebaliknya, komponen harga bergejolak justru mengalami deflasi 0,52 persen, meski masih memberi andil inflasi sebesar 0,09 persen.

    Secara spasial, BPS mencatat 24 provinsi mengalami inflasi, sedangkan 14 provinsi mencatat deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Riau dengan 1,11 persen. Sementara Papua Selatan mencatat deflasi terdalam sebesar 1,06 persen.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.